JAYAPURA: Pengamat Hukum dan Politik Internasional, yang juga Dosen Hubungan Internasional FISIP Uncen JAyapura, Marinus Yaung, memprediksikan pada tahun 2013 mendatang, situasi politik di Papua sangat memanas, dan berjalan tidak normal serta menimbulkan persoalan baru.
Dengan demikian, dirinya bisa menjamin bahwa keputusan KPU dalam 
mengeliminir Bas-Jhon, itu sangat mengganggu kepentingan asing di Papua,
 dan akibatnya tahapan Pemilukada berjalan tidak normal, karena adanya 
tarik menarik antara kepentingan asing tersebut setelah Pilkada langsung mulai digulir di Indonesia, pengusungan paket 
kepemimpinan di beberapa daerah tidak lagi berdasarkan akuntabilitas dan
 semangat reformasi, tetapi lebih berdasarkan pertimbangan fanatisme 
etnik dan agama. Hampir setiap aliansi membangun fanatisme etnik dan 
agama dalam mengusung kandidatnya, termasuk ketika kompanye. Walaupun 
salah satu teknik untuk mencari suara dilakukan dengan berbagai cara, 
tetapi dari kaca mata prinsip demokrasi, aliansi politik yang demikian 
adalah langkah mundur.

 Freeport mendapatkan hak eksklusif penambangan di Timika, Tembagapura. 
Pada masa itu pula Freeport memperbarui kontrak tambang 30 tahun mereka.
 Dan bersama sama dengan segenap represi kekuasaan, Freeport merebut 
seluruh tanah ulayat adat di pegunungan tengah dan selatan Papua. 
Sementara apa yang didapat rakyat Papua selain tetap miskin dan lapar ? 
saya yakin banyak orang Indonesia bakalan marah jika tahu bahwa Freeport
 hanya menyumbang 1 sampai 3 persen dari pendapatannya untuk masuk ke 
kas negara ini. Lalu kemana 97 % tembaga, emas dan uranium yang 
dikeruknya selain untuk memakmurkan Freeport dan jaringan jaringannya 
itu sendiri ? It's sad but true. Freeport tidak hanya mengeruk 97 % 
kekayaan alam Papua untuk keuntungannya sendiri. Namun Freeport juga 
menggerus 97 % kearifan budaya lokal di pegunungan tengah dan selatan 
Papua. Karena bagi penduduk asli Papua, kultur mereka bersumber dari 
tanah nenek moyang merekaUntuk daerah yang memiliki tambang minyak dan gas, sangatlah 
mengherankan jika harga BBM seringkali mencapai 15 ribu per liter dan 70
 ribu di tingkat eceran. Untuk daerah yang kaya emas, tembaga, dan 
uranium, sangatlah mengherankan jika Mayoritas suku asli penduduknya masih miskin dan 
lapar. Bagaimana jadinya manusia jika tanah 
hilang dan air pun harus bayar. Ia bukan hanya miskin, namun juga 
tercerabut dari kultur kebudayaan aslinya. Sejak tahun 1971, Freeport Indonesia, masuk ke daerah Amungsal, tanah
 keramat ini, dan membuka tambang Erstberg. Sejak saat itulah warga suku
 Amugme disingkirkan ke luar dari wilayah mereka ke wilayah kaki 
pegunungan.kekejaman Freeport. selain tanah dan kekayaan tanahnya dirampas,Moral masyarakat suku
 Amugme juga dirusak dengan alkohol dan Prostitusi !
PT. Freeport Indonesia sendiri adalah sebuah perusahaan pertambangan yang mayoritas sahamnya dimiliki Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc.. Perusahaan ini adalah pembayar pajak terbesar kepada Indonesia dan merupakan perusahaan penghasil emas terbesar di dunia melalui tambang Grasberg.PT Freeport Indonesia telah melakukan eksplorasi di dua tempat di Papua, masing-masing tambang Erstberg (dari 1967) dan tambang Grasberg (sejak 1988), di kawasan Tembaga Pura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua. PT.Freeport berkembang menjadi perusahaan dengan penghasilan 2,3 miliar dolar AS. Menurut Freeport, keberadaannya memberikan manfaat langsung dan tidak langsung kepada Indonesia sebesar 33 miliar dolar dari tahun 1992–2004. Angka ini hampir sama dengan 2 persen PDB Indonesia. Dengan harga emas mencapai nilai tertinggi dalam 25 tahun terakhir, yaitu 540 dolar per ons, Freeport diperkirakan akan mengisi kas pemerintah sebesar 1 miliar dolar walau ada sebagian besar lagi hasil keuntungan dimanipulasi masuk ke kantong oknum2 korup di Lembaga Pemerintahan RI.
Mining International, sebuah majalah perdagangan, menyebut tambang emas Freeport sebagai yang terbesar di dunia (coba bayangin gan kalo tabang ini punya Indonesia, pasti kita udah menjadi salah satu negara terkaya cadangan emasnya si dunia). PT Freeport Indonesia (PTFI) telah memberi kontribusi senilai lebih dari 55 juta dolar AS melalui donasi sukarela, program pengembangan dan investasi dalam masyarakat lainnya selama 2008.
Freeport-McMoRan Copper Gold Inc. dan PTFI telah meluncurkan Kebijakan Masyarakat baru yang disetujui Dewan Direksi perusahaan pada awal 2009, yang menegaskan komitmen kami untuk melakukan peningkatan berkesinambungan dipihak kami atas evaluasi sosial, interaksi dengan pemangku kepentingan, kemitraan dengan masyarakat serta program pengembangan setempat.
Menurutnya, Kita harus jujur kepada rakyat Papua, bahwa kepentingan internasional, terutama kepentingan para donator dan investor dalam Pilgub ini sangat besar sekali, para investor asing dalam kurung waktu 5 tahun pada pemerintahan Gubernur Basnabas Suebu, itu begitu tertarik melakukan investasi besar-besar di Papua, bahkan lembaga-lembaga donator internasional membuat kantor perwakilannya di Papua, karena ada kepercayaan terhadap kepemimpin Gubernur Barnabas Suebu pada waktu itu.
Namun, setelah keputusan KPU Papua mengeliminir calon Gubernur Papua Barnabas Seube dan Jhon Tabo sebagai peserta Pilgub, maka ini akan berpengaruh pada iklim investasi di Papua, sebab kita tahu bersama PNPM Mandiri-Respek, itu donator terbesarnya datang dari Bank Dunia.
kasus dugaan penyimpangan APBD di daerah paling timur Indonesia itu 
tahun 2008 hingga 2010 yang merugikan negara senilai Rp1,28 triliun.  keterlibatan mantan Gubernur Papua Barnabas Saebu yang diduga bertanggung jawab dalam penyimpangan dana di Papua Dana 
Otsus yang di depositokan senilai Rp.1,2 Trilyun di dua Bank di 
Jayapura yakni Bank Papua dan Bank Mandiri yang dilakukan oleh Mantan 
Gubernur Papua Barnabas Suebu,SH dan Kepala BPKAD Provinsi Papua Dr. 
Achmad Hatary.  
 
PT Freeport Indonesia (PTFI) telah memberi kontribusi senilai lebih dari 55 juta dolar AS melalui donasi sukarela, program pengembangan dan investasi dalam masyarakat lainnya selama 2008. Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. dan PTFI telah meluncurkan Kebijakan Masyarakat baru yang disetujui Dewan Direksi perusahaan pada awal 2009, yang menegaskan komitmen kami untuk melakukan peningkatan berkesinambungan dipihak kami atas evaluasi sosial, interaksi dengan pemangku kepentingan, kemitraan dengan masyarakat serta program pengembangan setempat, malah menimbulkan adanya Penembak Gelap serta aksi-aksi Teror dilingkungan Areal Tambang yang marak terjadi
Praktek Suap korupsi diLegalkan PT Freport buat semacam Program program keterlibatan pemangku kepentingan mencakup upaya Freeport memberikandana Khusus untuk oknum Gubernur sampai kepala Adat serta Program Khusus Pengamanan Polri+ TNI dibiayai PT Freeport Indonesia .Terbukti PT Freeport telah melakukan tindak Pidana korupsi namun kebal hukum.Maka upaya pemberantasan korupsi di Papua sering tersendat karena orang Papua sendiri tidak punya nyali untuk melaporkan dugaan tindak pidana korupsi. Terkadang rakyat sendiri bingung bagaimana dan lewat jalur mana harus dilaporkan Persoalan utama banyak pejabat di Papua yang kebal dengan hukum. Mereka tidak mudah ditangkap karena mafia korupsi itu diduga melibatkan oknum KPK di Papua. Oleh karena itu, kedepan, harus ada kerja sama untuk membongkar mafia korupsi di tanah Papua.
Penjabat Gubernur Provinsi 
Papua, Constan Karma menilai, lemahnya Sistem Pengendalian Intern (SPI) 
dari suatu lingkungan yang tidak menghargai kejujuran, memberi 
kesempatan untuk melakukan kecurangan atau perbuatan korupsi.
Selain itu, motivasi dan kesempatan saling berhubungan. Semakin besar
 kebutuhan ekonomi seseorang yang bekerja di dalam lingkungan organisasi
 dengan sistem pengendalian intern yang lemah, maka motivasi untuk 
melakukan kecurangan atau perbuatan korupsi semakin kuat.“Untuk itu, salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah Provinsi 
Papua dalam pemberantasan korupsi adalah dengan memperkuat Sistem 
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) sebagaimana diatur dalam Peraturan
 Pemerintah nomor 60 tahun 2008 tentang system pengendalian intern 
pemerintah,” kata Gubernur Papua Constant Karma Dikatakannya, upaya kedua yang telah dilakukan pemerintah Papua untuk 
memenuhi instruksi Presiden RI nomor 17 tahun 2011 tentang aksi 
pencegahan dan pemberantasan korupsi tahun 2012 adalah melalui 
penandatanganan dokumen pakta integritas oleh Bupati/Walikota dan 
pimpinan SKPD Papua yang telah dilaksanakan beberapa waktu laluPT Freeport Indonesia (PTFI) telah memberi kontribusi senilai lebih dari 55 juta dolar AS melalui donasi sukarela, program pengembangan dan investasi dalam masyarakat lainnya selama 2008. Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. dan PTFI telah meluncurkan Kebijakan Masyarakat baru yang disetujui Dewan Direksi perusahaan pada awal 2009, yang menegaskan komitmen kami untuk melakukan peningkatan berkesinambungan dipihak kami atas evaluasi sosial, interaksi dengan pemangku kepentingan, kemitraan dengan masyarakat serta program pengembangan setempat, malah menimbulkan adanya Penembak Gelap serta aksi-aksi Teror dilingkungan Areal Tambang yang marak terjadi
Praktek Suap korupsi diLegalkan PT Freport buat semacam Program program keterlibatan pemangku kepentingan mencakup upaya Freeport memberikandana Khusus untuk oknum Gubernur sampai kepala Adat serta Program Khusus Pengamanan Polri+ TNI dibiayai PT Freeport Indonesia .Terbukti PT Freeport telah melakukan tindak Pidana korupsi namun kebal hukum.Maka upaya pemberantasan korupsi di Papua sering tersendat karena orang Papua sendiri tidak punya nyali untuk melaporkan dugaan tindak pidana korupsi. Terkadang rakyat sendiri bingung bagaimana dan lewat jalur mana harus dilaporkan Persoalan utama banyak pejabat di Papua yang kebal dengan hukum. Mereka tidak mudah ditangkap karena mafia korupsi itu diduga melibatkan oknum KPK di Papua. Oleh karena itu, kedepan, harus ada kerja sama untuk membongkar mafia korupsi di tanah Papua.
Lembaga lembaga seperti USAID dan lainya dari Amerika Serikat telah banyak terlibat dalam membangun demokrasi, HAM dan kehidupan sosial budaya di Papua dengan mengucurkan dana yang begitu besar untuk menuju rakyat yang sejahtera dan makmur, tapi yang namanya bantuan dana USAID dan Bank Dunia masuk dalam kategori dana hibah tetapi dalam politik internasional, dikenal istilah There Is Nothing Such a Free Lunch (tidak ada makan siang gratis), artinya, seluruh dana bantuan asing itu pasti punya kepentingan.
Bangkitnya gerakan perlawanan identitas etnis
Faktor lainnya adalah masyarakat Papua dan pemerintah pusat 
mengetahui bahwa salah satu faktor utama yang mengganggu dan menghambat 
seluruh proses investasi pembangunan ekonomi di berbagai Negara dunia 
adalah bangkitnya gerakan perlawanan identitas etnis dalam berbagai 
bentuk di dunia dan hampir semua Negara di dunia yang masuk 
Negara-negara miskin dan terbelakang, terutama Negara di Afrika dan Asia
 Selatan.Negara-negara di kawasan itu,adalah Negara-Negara yang
 gerakan perlawanan identitas etnisnya begitu kuat, sedangkan di Papua 
gerakan perlawanan identitas etnis, kita kenal dengan model semangat 
primordinal Papua asli dan non Papua asli. Tanpa kita sadari gerakan 
perlawanan sekelompok 
orang (terutama tokoh adat, tokoh gereja, dan tokoh pemuda asal Papua) 
yang secara terang-terangan melalukan loby-loby politik ke luar negeri 
untuk mendapatkan dukungan lembaga internasional, organisasi gereja, dan
 anggota parlemen dari negara tertentu. Tema kampanye mereka pun dengan mudah dapat diikuti : Papua yang terpinggirkan dari pembangunan Indonesia, pelanggaran HAM, pemusnahan etnis Melanesia (genosida) di Tanah Papua, pengingkaran atas keabsahan PEPERA, perampasan tanah ulayat, dan Otsus yang gagal mensejahterakan masyarakat Papua. Siklus pemunculan tema-tema itu memang sudah diatur sedemikian rupa, untuk menjaga agar gejolak di wilayah Papua tetap aktual. tidak sehat bagi iklim investasi Papua kedepan.walau Penduduk non Papua lebih dari 60% dari total Penduduk Papua .lebih fokus menyoroti kegagalan pembangunan di Tanah Papua, dan bukan kepada tuntutan referendum atau merdeka karena Latar belakang gerakan perlawanan etnis ini akibat dari kebijakan ketidakadilan negara terhadap minoritas etnis di suatau Negara yang sudah sistematis dirancang, seperti dalam bidang sosial, budaya, ekonomi dan hak-hak hidup lainnya, sehingga dalam terminoligi hubungan internasional .
Dengan  keputusan KPU dalam 
mengeliminir Bas-Jhon, itu sangat mengganggu kepentingan asing di Papua,
 dan akibatnya tahapan Pemilukada berjalan tidak normal, karena adanya 
tarik menarik antara kepentingan asing tersebut setelah Pilkada langsung mulai digulir di Indonesia, pengusungan paket 
kepemimpinan di beberapa daerah tidak lagi berdasarkan akuntabilitas dan
 semangat reformasi, tetapi lebih berdasarkan pertimbangan fanatisme 
etnik dan agama. Hampir setiap aliansi membangun fanatisme etnik dan 
agama dalam mengusung kandidat nya , termasuk ketika kompanye. Walaupun 
salah satu teknik untuk mencari suara dilakukan dengan berbagai cara, 
tetapi dari kaca mata prinsip demokrasi, aliansi politik demikian 
adalah langkah berbahayaJujur saja gerakan politik Papua dan Tetua - tetua  Suku asli Papua itu sesungguhnya  bertujuan hanya 
untuk menciptakan keadilan dan pemerataan ekonomi dan pembangunan dalam 
kehidupan bermasyarakat “Jadi gerakan ini tidak punya tujuan untuk 
memperoleh sebuah posisi 
kekuasaan//ini yang salah diinterpretasi / diterjemahkan oleh elit 
politik
 di Papua/Pemerintah Pusat. Elit Politik yang ada di DPRP, MRP dan Dok 
2, harus memperhitungkan kondisi sosial politik dimaksud. Banyak contoh 
negara 
di dunia yang tidak memakmurkan rakyat nya maka akan muncul 
gerakan perlawanan identitas etnis yang terpinggirkan.
Peristiwa
 sejarah kebangkitan Nasionalisme Bangsa Indonesia yang paling 
monumental adalah dikumandangkannya Sumpah Pemuda 84 tahun yang lalu 
dalam Kongres Pemuda II. Pada Kongres yang digelar  di Indonesische 
Clubgebouw di Batavia tanggal 28 Oktober 1928 itu para peserta Kongres 
berikrar : Bertumpah darah Satu, Berbangsa Satu, Berbahasa Satu : 
INDONESIA. Di antara peserta kongres Pemuda 1928 itu terdapat dua pemuda dan seorang pemudi dari Tanah Papua. Mereka adalah Abner Ohee, tokoh adat dari Tobati-Enggros, Waena, Orpa Pallo  dan Aitai Karubaba
 dari Serui. Ketiganya diutus oleh Sultan Tidore karena waktu itu, Tanah
 Papua masuk dalam kerajaan Kesultanan Tidore, sehingga ketiga 
perwakilan Papua itu menjadi bagian dari kumpulan Young Ambon. Abner 
Ohee dan Orpa Pallo kemudian menjadi suami-isteri yang salah seorang 
anaknya bernama Ramses Ohee pelaku sejarah Pepera 1969. Ramses 
dikenal sebagai seorang Ondoafi dari Waena, Papua, pelaku sejarah Pepera
 1969 yang saat ini menjadi Ketua Barisan Merah Putih.
Dari beberapa Fakta
 sejarah di Papua telah membuktikan sejak sebelum Indonesia memproklamasikan 
kemerdekaannya, di dalam dada orang Papua sudah bersemi Nasionalisme 
ke-Indonesiaan bersama putra-putri Indonesia dari daerah lainnya.Fakta
 sejarah kedua, adalah berdirinya sejumlah partai politik di Tanah Papua
 pasca kemerdekaan Indonesia yang misinya menentang keberadaan penjajah 
Belanda dan mendukung kemerdekaan Indonesia. Pelaku sejarahnya adalah 
generasi kedua setelah Abner Ohee.  Mereka adalah Silas Papare, Frans 
Kaisiepo, Samuel Damianus Kawab, Albert Karubuy, Marthen Indy, Yoseph 
Djohari, Sugoro Atmoprasojo, Lodewijk, Barent Mandatjan dkk.
 Hasil sensus
 BPS 2010 menunjukan Provinsi Termiskin di Indonesia adalah Papua Barat 
pertama dan kedua adalah Provinsi Papua. Hal ini tidak diimbangi dengan 
dana ABPN,APBDP,dan APBDK, serta Royalty Migas Bawah Tanah dan Juga 
Royalty Freeport dan lebih miris lagi Dana Otonomi Khusus yang sejak 
2002-2010 sudah sekitar Rp. 28,8 Trilyun digelontorkan ke Papua dan 
Papua Barat ternyata Dana segedeh itu tidak mampu mengangkat taraf hidup 
orang asli papua dari kemiskinan menjadi mapan.Berikutnya, untuk politik nasional ada persoalan mendasar yang luput 
dari perhatian kita bersama,  kembali lagi bahwa elit politik 
lokal di Papua terutama mereka yang ada di wilayah kabupaten/kota tidak 
mampu mendistribusikan kekuasaan dengan baik sampai ke tingkat 
kampung/desa, termasuk tidak mampu mendistribusikan sumber-sumber 
ekonomi, dan tidak mampu mengelola dan memanejerial SDM yang ada di 
kampung untuk menciptakan kesejahteraan di kampung-kampung, sehingga 
hasilnya meski ada anggaran trilyunan beredar di Papua, tapi 80 
persen-90 persen masih sangat tertinggal dan miskin.
“Saya mempridiksikan bahwa secara nasional, pemerintah pusat akan 
mengambil sikap wait and see (menuggu dan melihat) perkembanagan Pilgub 
kedepan. Disamping itu juga saya mengamati bahwa Cagub dan Cawagub yang 
maju track rekornya belum diakui secara nasional, terutama dalam 
kemampuan dalam mendistribusikan kekuasaan, juga belum punya kemammpuan 
dalam memanejerial dan memberdayakan ekonomi dan elit politik yang ada 
di kabupaten/kota yang ada di Papua,” Pembangunan di Papua memang selalu menjadi sorotan publik, baik nusantara atau pun dunia internasional. Pembangunan di Papua selalu tertinggal dari provinsi saudarannya. Walau sudah 9 tahun otonomi khusus (Otsus) di Papua, tetapi tetap saja tidak membawa perubahan berarti bagi masyarakat Papua. Menurut Zack Z Rumpedai, bahwa Papua masih tertinggal jauh. Walau sudah dibagi dua wilayah, dimekarakan menjadi dua provinsi, Papua dan Papua Barat; tetap saja kesejateraan Papua jauh tertinggal. “Data tahun 1999-2007 menunjukkan bahwa jumlah masyarakat miskin di tanah Papua tersebar 25,18 % yang berada di kota dan 74, 82% berda di perkampungan. Berdasarkan data statistik indikator pembangunan Indonesia, bahwa Papua menduduk tingkat kemiskinan terburuk 41, 50% dan melek huruf 75,4%. Selain itu, indeks pembangunan manusia Papua sebesar 61, 5% yang dikategorikan menengah ke bawah. Itu semua karena korupsi para pejabatnya
Strategi terbaik untuk mempercepat pencapaian 
kemajuan bagi Papua dengan sumber dana yang terukur. Seperti, 
pembangunan sejumlah infrastruktur di wilayah pedalaman Papua, pembukaan
 lahan pertanian dan peternakan rakyat, penguatan sistem transportasi 
terpadu untuk menurunkan tingkat kemahalan, dan desain anggaran dan 
sistem insentif yang tepat sesuai indeks konstruksi kemahalan. 
 
 (Perpres No.84/2012).masalah  Papua tak  bisa diselesaikan dengan menghujat dan 
memberontak. Tapi masalah Papua hanya  bisa  diselesaikan  antara rakyat
 Papua dan stakeholder demi menjaga persatuan dan kesatuan  didalam  
membangun Papua  kedepan yang lebih baik
Beberapa langkah yang sudah ditempuh pemerintah untuk tujuan ini, 
antara lain sejak TA 2012 ini Presiden SBY melalui Kementerian 
Pendidikan dan Kebudayaan luncurkan Program Adik Papua (Afirmatif Dikti 
Putra-Putri Papua) yang memberikan akses dan kuota beasiswa  kepada putra-putri 
Papua di Perguruan Tinggi di luar Papua. Presiden SBY juga mendorong 
pemberian kesempatan dan kuota untuk menjadi anggota TNI dan Polri, 
sekolah di AKMIL dan AKPOL, sekolah pilot, STAN, STPDN, Sekolah 
Statistik, dan Sekolah Tinggi Pertanahan. Bahkan Presiden SBY telah 
mengubah regulasi nasional untuk membuka kesempatan kepada 
pengusaha-pengusaha asli Papua untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan dari
 APBN dan APBD
laporan mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional FISIP Uncen Jayapura, tentang tujuan, alasan UP4B hadir di Papua selama kurung 1 tahun ini, karena tidak ada kepercayaan pemerintah pusat terhadap elit politik lokal di Papua.
Karena itu, pihaknya menghimbau agar pemerintah khususnya aparat keamanan menanganinya secara bijaksana,dengan menggunakan cara cara yang damai, persuasif dan dialog tanpa kekerasan. Kekerasan harus dicegah, terutama kekerasan kepada mereka yang tak bersalah. khusus tentang masalah yang terjadi di PT Freeport Indonesia pihaknya menghimbau agar semua pemangku kepentingan bekerjasama untuk menyelesaikan masalah ini secara bijaksana untuk kebaikan semua baik perusahaan, pemerintah, karyawan dan masyarakat Papua.“Ibarat seekor sapi, masalahnya bukan di sapinya tapi masalahnya ada pada keadilan dalam membagi susu sapi tersebut, TNI-Polri dan warga Papua adalah saudara sebangsa yang senasib sepenanggungan, bukan malah dibenturkan. Sekali lagi, kita Seluruh Elemen Indonesia wajib membela hak-hak warga negara Etnis Papua sesuai konsitusi Bangsa Indonesia dan mengedepankan perdamaian, keadilan yang seadil adilnya .
