Sabtu, Mei 30, 2009

Napak Tilas Sir ALEX ALATTAS .


Bapak Ali Alattas
Dia salah satu diplomat handal Indonesia. Menjabat Menteri Luar Negeri (1987-1999) dalam empat kabinat dan pernah dinominasikan menjadi Sekjen PBB oleh sejumlah negara Asia pada 1996, suatu bukti kehandalannya mewakili Indonesia di pelbagai meja perundingan dan jalur diplomatik.
Selama dua dasawarsa lebih, Alex (nama panggilannya) memperlihatkan kelas tersendiri sebagai diplomat. Bahkan pada usia senjanya, ia masih mengemban tugas sebagai Penasihat Presiden untuk Urusan Luar Negeri (2001-2004). Kemudian pada masa pemerintahan Presiden SBY diangkatn menjadi Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Urusan Luar Negeri 2005-2008. Maka tak salah bila ia dijuluki singa tua diplomat Indonesia.

Kisah hidupnya adalah diplomasi. Padahal pada masa kecil ia bercita-cita menjadi pengacara. Alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia 1956,
kelahiran Jakarta 4 November 1932 ini, meniti karier sebagai diplomat sejak berusia 22 tahun. Ia mengawali tugas diplomatnya sebagai Sekretaris Kedua di Kedutaan Besar RI Bangkok (1956-1960), sesaat setelah ia menikah.

Pusat Data Tokoh Indonesia mencatat bahwa sebelumnya, ia sempat berkecimpung dalam dunia jurnalistik sebagai korektor Harian Niewsgierf (1952-1952) dan redaktur Kantor Berita Aneta (1953-1954). Selepas bertugas di Kedubes RI Bangkok, ia kemudian menjabat
Direktur Penerangan dan Hubungan Kebudayaan Departemen Luar Negeri (1965-1966). Lalu ditugaskan menjabat Konselor Kedutaan Besar RI di Washington (1966-1970). Kembali lagi ke tanah air, menjabat Direktur Penerangan Kebudayaan (1970-1972), Sekretaris Direktorat Jenderal Politik Departemen Luar Negeri (1972-1975) dan Staf Ali dan Kepala Sekretaris Pribadi Menteri Luar Negeri (1975-1976).

Kemudian, ia dipercaya mejalankan misi diplomat sebagai Wakil Tetap RI di PBB, Jenewa (1976-1978). Kembali lagi ke tanah air, menjabat Sekretaris Wakil Presiden (1978-1982). Lalu, kemampuan diplomasinya diuji lagi dengan mengemban tugas sebagai Wakil Tetap Indonesia di PBB, New York (1983-1987). Selepas itu, ia pun dipercaya menjabat Menteri Luar Negeri (1987-1999) dalam empat kabinet masa pemeritahan Soeharto dan Habibie.

Saat menjabat Wakil Tetap Indonesia di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ia harus menghadapi berbagai kritikan mengenai masalah Timor Timur. Ia dengan cekatan bisa melayaninya dengan diplomatis. Apalagi saat pecah insiden Santa Cruz yang menewaskan puluhan orang pada 12 November 1991, ia cekatan untuk meredam kemarahan dunia. “Diplomasi itu seperti bermain kartu. Jangan tunjukkan semua kartu kepada orang lain. Dan jatuhkan kartu itu satu per satu,” katanya.

Namun semua perjuangannya menjadi sia-sia seketika, manakala Presiden BJ Habibie memberikan refrendum dengan opsi merdeka atau otonomi, tanpa berkonsultasi dengannya. Suatu opsi yang amat naif. Ia tidak setuju atas solusi jajak pendapat yang dicetuskan Habibie itu. Sebab sebagai seorang diplomat, ia tetap berkeyakinan pada solusi diplomasi betapapun sulitnya sebuah situasi.

Maka tak heran, matanya berkaca-kaca beberapa saat setelah referendum. Timtim lepas dari pangkuan ibu pertiwi dan yang lebih memilukan, Timor Loro Sa’e itu rusuh dan hangus dilalap api. Karena keputusan presiden yang sulit dimengertinya, ia harus rela mengakhiri karir diplomatnya dengan air mata.

Namun semua orang tahu, bahwa kekalahan di Timor Timur itu bukan kesalahannya. Tetapi kesalahan ‘bosnya’ yang di luar batas kewenangannya. Presiden Habibie memang akhirnya menuai badai – pertanggungjawabannya ditolak MPR – akibat ‘kecerobohan’ itu. Maka, nama besar Alex sebagai diplomat yang prestisius tetap terukir tinta emas dalam lembar-lembar perjalanan karirnya.

Sehingga, ketika Alwi Shihab diangkat menjabat Menlu pada masa pemerintahan Abdurrahman Wahid, Alatas dipercaya sebagai penasehat. Kemudian, setelah Gus Dur jatuh dan digantikan Megawati Sukarnoputri, Alex diangkat menjabat Penasihat Presiden untuk Urusan Luar Negeri.

Sebagai penasehat presiden ia antara lain telah menjalankan misi diplomat ke berbagai negara, termasuk ke Swedia, mengenai Hasan Tiro. Namun, aktivitasnya sebagai penasehat presiden tidak lagi sesibuk ketika ia menjabat Menlu. Sehingga, ia berkesempatan mengisi waktu dengan mewujudkan impiannya menjadi pengacara, sebagai salah satu penasihat hukum di Biro Pengacara Makarim & Taira's. Dan untuk mengisi waktu ia pun menikmati hidup dengan keluarga di rumah kediamannya di Kemang Timur, Jakarta Selatan dan Jalan Benda Raya No 19, Cilandak, Jakarta Selatan.

Para pemimpin dari berbagai negara terkejut dengan meninggalnya diplomat kawakan Indonesia, Ali Alatas, Kamis (11/12) pagi di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura. Mereka memuji peran menonjol Alatas dalam bidang diplomasi, baik di regional maupun internasional.

Ali Alatas, yang pernah menjabat Menteri Luar Negeri RI pada 1988-1999, meninggal pada usia 76 tahun. Departemen Luar Negeri menyebutkan, Alatas meninggal pada pukul 07.30 waktu Singapura, diduga kuat karena terkena serangan jantung.

Jenazah almarhum tiba di Bandar Udara Soekarno-Hatta sekitar pukul 18.30 disambut oleh Menko Polhukam Widodo AS, Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa, Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda, dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden Rachmawati Soekarnoputri.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terguncang mendengar kabar meninggalnya anggota Dewan Pertimbangan Presiden Ali Alatas. Presiden bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla serta Perdana Menteri Malaysia Abdullah Ahmad Badawi, yang sedang berada di Indonesia, melawat ke rumah duka di Jalan Benda Raya No 19, Cilandak, Jakarta Selatan.

Presiden mendengar kabar meninggalnya Alatas saat menuju Bandara Ngurah Rai untuk kembali ke Jakarta. Presiden terguncang karena pada 7 Desember 2008 saat membesuk Alatas di RS Mount Elizabeth mengetahui almarhum dalam penyembuhan dan akan balik ke Jakarta pada 17 Desember.

Presiden membatalkan rencana kegiatannya di Palembang, Sumatera Selatan, guna menjadi inspektur upacara pada pemakaman secara militer bagi Alatas yang akan dilakukan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jumat ini sekitar pukul 09.00.

Dengan Bintang Adi Mahaprana dan Bintang Republik Indonesia Utama, menurut Juru Bicara Kepresidenan Dino Patti Djalal, Alatas dinilai berhak dimakamkan di TMP Kalibata dengan upacara militer. Presiden melihat Alatas sebagai negarawan dan salah satu putra terbaik bangsa.


Mantan Kepala Badan Pelaksana Gerakan Nonblok dan Duta Besar Keliling Nana Sutresna, yang sejak tahun 1972 sering bekerja sama dengan almarhum, di Bandara Soekarno-Hatta kemarin petang mengatakan, Ali Alatas bukan hanya seorang diplomat ulung, melainkan juga pribadi luar biasa dan patut diteladani. ”Ketika beliau menjadi Sekretaris Menlu Adam Malik, saya sebagai Juru Bicara Menlu,” ujar Nana.


”Kita kehilangan putra terbaik bangsa, diplomat paling mumpuni yang pernah kita miliki,” kata Hassan Wirajuda dalam konferensi pers di Nusa Dua, Bali. Menlu mengaku, almarhum bukan hanya mantan atasannya, melainkan juga dianggap ayah oleh semua bawahannya.

Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono menyatakan, mengenal Ali Alatas sejak 40 tahun lalu ketika sebagai diplomat muda ikut menyaksikan berdirinya ASEAN pada tahun 1967. ”Beliau kenal baik dengan mendiang ayah saya. Peran Pak Ali Alatas paling menonjol saat menjabat Menteri Luar Negeri mulai tahun 1988. Bersama-sama TNI, waktu itu Bapak LB Moerdani, beliau sukses mengombinasikan diplomasi sebagai soft power dengan kekuatan militer sebagai hard power,” ujar Juwono.

Negarawan dihormati

PM Malaysia mengaku terkejut mendengar berita kepergian Alatas. ”Bapak Ali Alatas seorang negarawan yang sangat dihormati di Malaysia. Peranannya sebagai Menlu saat itu banyak membantu hubungan baik bilateral Indonesia-Malaysia,” ujar Badawi.

PM Australia Kevin Rudd menyebut nama Alatas sebagai seorang komisioner di Komisi Internasional untuk Perlucutan Senjata dan Antipenyebarluasan Nuklir, yang baru dibentuk. ”Alatas memberikan kontribusi baik visi maupun kerja kerasnya untuk memperkuat jaringan politik, ekonomi, dan pribadi di antara kedua negara,” kata Rudd yang sedang berada di Bali mengikuti Bali Democracy Forum, Kamis.

Adapun Singapura dalam pernyataan tertulisnya juga menyatakan, Alatas adalah seorang negarawan yang sangat dihormati, yang sangat meyakini pentingnya kerja sama regional. Ia berperan sangat penting dalam penulisan naskah ASEAN Charter.

PM Jepang Taro Aso pun menyampaikan belasungkawa kepada Presiden Yudhoyono. Menteri Luar Negeri Hirofumi Nakasone mengirimkan pesan serupa kepada Hassan Wirajuda.

Ungkapan belasungkawa dan pujian juga disampaikan Duta Besar Inggris untuk Indonesia Martin Hatfull, Duta Besar Iran untuk Indonesia Behrooz Kamalvandi, Duta Besar Polandia untuk Indonesia Thomaz Lukaszuk, Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Eivind Homme, dan Duta Besar Palestina untuk Indonesia Fariz Al-Mehdawi.(DWA/INU// GTF /OS/Antara/ AP/AFP/Reuters/OKI , )
Nama : Ali Alatas Lahir : Jakarta, 4 November 1932
Meninggal: Singapura, 11 Desember 2008
Agama: Islam


Jabatan Terakhir:
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Urusan Luar Negeri 2005-2008

Pendidikan :
:: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1956
:: Akademi Dinas Luar Negeri, 1956

Karir :
:: Korektor Harian Niewsgierf (1952-1952)
:: Redaktur Kantor Berita Aneta (1953-1954)
:: Sekretaris II Kedutaan Besar RI di Bangkok (1956-1960)
:: Direktur Penerangan dan Hubungan Kebudayaan Departemen Luar Negeri (1965-1966)
:: Konselor Kedutaan Besar RI di Washington (1966-1970)
:: Direktur Penerangan Kebudayaan (1970-1972)
:: Sekretaris Direktorat Jenderal Politik Departemen Luar Negeri (1972-1975)
:: Staf Ali dan Kepala Sekretaris Pribadi Menteri Luar Negeri (1975-1976)
:: Wakil Tetap RI di PBB, Jenewa (1976-1978)
:: Sekretaris Wakil Presiden (1978-1982)
:: Wakil Tetap Indonesia di PBB, New York (1983-1987)
:: Menteri Luar Negeri (1987-1999)
:: Penasihat Presiden untuk Urusan Luar Negeri (2001-2004)
:: Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Urusan Luar Negeri 2005-2008

Penghargaan:
Bintang Adi Mahaprana dan Bintang Republik Indonesia Utama

Alamat Rumah Keluarga:
Jalan Benda Raya No 19, Cilandak, Jakarta Selatan

Rabu, Mei 27, 2009

ANTASARI - KONSPIRASI - KPK


" Yakinkah Anda Bila Pak Antasari korban konspirasi dari Elite POLRI bersama sama DPR,Pengusaha dan para PejabatTinggi..?? !! "

Indonesia Raya memang penuh kejutan. Lebih mengejutkan lagi bila membaca wacana dan analisa di dalam masyarakat kita.

Saya memang tidak segera membahas aspek-aspek penting di seputar kasus Antasari karena masih menunggu fakta-fakta yang sesungguhnya sudah lengkap di Polisi. Bahkan dalam tulisan ini saya juga hanya akan menceritakan sedikit kontradiksi yang saya harapkan rekan-rekan dapat membacanya secara hati-hati.

Dalam berita yang diungkapkan media massa banyak sekali yang berkembang, bahkan pendapat-pendapat pihak-pihak yang berurusan seperti pengacara, polisi, keluarga, dll tampak sangat berwarna. Namun faktanya belum ada yang cukup meyakinkan yang diungkapkan kepada publik. Mengapa tidak segera diuangkapkan? ada dua kemungkinan yaitu karena proses dan prosedurnya di Indonesia memang demikian (lambat) atau telah menjadi komoditi politik yang sangat mahal.

Analisa teori konspirasi cukup meyakinkan, yaitu misalnya untuk menghancurkan KPK, untuk mendiskreditkan anti korupsi pemerintah, untuk mengalihkan masalah kecurangan pemilu (kasus DPT), untuk meredam kasus yang lebih besar, untuk kepentingan mafia TW, untuk dll. Alasan yang digunakan juga bermacam-macam, misalnya: tidak mungkin seorang AA terjebak dengan bodohnya, tidak mungkin hanya soal wanita, tidak mungkin sekecil itu persoalannya, tidak mungkin sebuah kasus terungkap begitu cepat, tidak mungkin dll.

Analisa tindak kriminal pembunuhan hanya melihat pada motif, barang bukti dan saksi. Namun prosesnya memerlukan waktu yang cukup panjang sebagaimana biasanya di negara kita. Kasus ini akan menjadi lebih panjang lagi karena dugaan keterlibatan tokoh yang terkenal di masyarakat. Polisi sudah memiliki catatan tentang motif, barang bukti dan kesaksian dari para saksi. Apakah kemudian terjadi rekayasa adalah berpulang kepada nurani dan kebijakan di Polisi Indonesia.

Mengapa publik kemudian menjadi ramai? hal ini tidak lain karena tersebar luasnya informasi melalui media massa yang sedemikian hingar bingarnya, sehingga opini-pun terpecah menjadi pro dan kontra.

Betapapun kebenaran yang kita ketahui, apabila sudah terjadi distorsi pemberitaan dan sudut pandang yang berbeda dan bahkan pengadilan media massa, maka akan semakin sulit untuk melihatnya secara jernih tentang apa sesungguhnya yang sedang terjadi.

Beberapa opini yang dikembangkan misalnya tentang jatuhnya seseorang karena cinta birahi, opini yang lain tentang adanya agenda besar yang tersembunyi, dst...dst. Apakah rekan-rekan tidak sebaiknya menunggu saja pengungkapan fakta dari Polisi yang melakukan penyidikan dan penyelidikan? Lebih jauh lagi, apakah tidak sebaiknya kita tunggu jalannya pengadilan dan pengungkapan fakta tentang kasus pembunuhan tersebut. Mengapa kita menghabiskan energi untuk menganalisa sesuatu kasus yang faktanya sebagian besar masih disembunyikan dari publik? Andaikatapun saya diberikan informasi dasarnya, tentu tidak akan boleh diungkapkan kepada publik sebelum proses pengadilan menghasilkan putusan, karena hal itu sungguh tidak adil bagi perjalanan pengadilannya nanti.

Ingat, bahwa desepsi informasi dan upaya-upaya pengelabuan/pembohongan publi dalam dunia hukum Indonesia sudah sedemikian parahnya. Saya yakin hal ini menjadi kewajiban kita bersama untuk mendorong terciptanya sistem hukum yang mampu menjamin keadilan dan tegaknya hukum di negara kita.

Maka menjadi kewajiban bagi kita Rakyat Indonesia untuk Siap Mendukung Para Penyidik / Lembaga Peradilan {Yudikatif} untuk mulai berani menyatakan bahwa yang benar itu adalah benar dan yang salah adalah salah. Tantangan ini melekat kepada setiap diri kita di bidang kerja kita masing-masing. Dalam kasus ini, tantangan terbesar berada di pundak Polisi dan lembaga peradilan Indonesia untuk Mulai Mampu tidak tergoda rayuan Materi apalagi menjadi takut karena tekanan dari Siapapun Baik Atasan ataupun Para Pejabat Penguasa Republik Ini .Maka Kewajiban Para Penyidik / Lembaga Peradilan Untuk harus & dapat ungkap Kebenaran Kasus Besar di Tahun 2009 sebab Hasil mengungkap Kebenaran oleh Para Penyidik dari kasus Antasari ini akan dipertanyakan Rakyat atas kebenaran hasil Penyidikan untuk dapat dipertanggung jawabkan dihadapan Mayoritas Rakyat Indonesia . harap para penyidikPolisi / lembaga peradilan wajib ingat bahwa hasil hasil pengungkapan kebenaran dari penyidikan ini akan dipertanggung jawabkan juga oleh para Penyidik dimuka Pengadilan Tuhan Yang Maha Adil Kelak Di Akherat..!!

Sekian

Disadur Dari: Senopati Wirang - By Gustaf Alattas

Senin, Mei 04, 2009

Anti SARAS 2010

Anti Saras 2010 Ternyata kita mampu telisik jaringan “Saras Intel” sang luas jangkauan


Bismillah…

Setelah membaca artikel myquran di situs tukpencarialhaq, satu demi satu. Kita bisa mengikuti perkembangan kejadian demi kejadian dari artikel menyangkut sepak terjang situs myquran, alhamdulillah bukti-bukti yg ditampilkan di situs tukpencari alhaq telah menunjukkan bahwa serapat-rapat menyimpan bangkai toh akhirnya akan ketahuan juga. Apalagi hal itu menyangkut kemaha Sucian Allah, kehormatan Rasulullah, kemuliaan Al Qur’an yg dijadikan bahan cemoohan dan ejekan org kafir dan corong kekafirannya.

Si exbloz sang moderator mykuran telah “menghilang” (diamankan?), akan tetapi masih tersisa rasa penasaran di hati kita, kenapa di myQuran 3 tdk dibahas ttg siapa rekan exblop yg selama ini menjadi informannya, user aktif mykuran yg dia menamakan dirinya sebagai abu fauzan dengan emailnya theboyssz2nd@yahoo.com ? Info itu sempat dimunculkan, tetapi buru2 diamankan, mgkn takut ketahuan pribadinya ? http://myquran.org/forum/index.php/topic,586.msg599045.html#msg599045

Penasaran sekalikah sama si abu fauzan itu, yg katanya bisa mengakses informasi dari kalangan guru-guru salafiyin itu yang berposisi sebagai intelijen bagi jaringan tetangga itu ?

Apatah lagi paska muncul artikel myquran di situs tukpencarialhaq, si Abu Fauzan menulis pesan di situs kroninya http://www.abuaisyah.org/2008/06/27/menjawab-blog-fakta-yang-masuk-jebakan/ :
# 5 Abu Fauzan theboyssz2nd[at]yahoo.com Says:
June 27th, 2008 at 7:45 pm
“hoyoh..hoyoh…selamat ya akh sudah masuk faktablogsome barengan ana…kekeke :p Barakallahu fiik….kita doakan saja semoga aib sang admin fakta tidak disebarkan pula oleh orang lain….dan mari perbaiki diri-diri kita juga memohon pada Allah ta’ala agar senantiasa memperbaiki diri-diri kita….otreee…..
jazakallahu khoyron…
sengaja ana tampilin theboyssz2nd di comment ini agar mereka senang gembira kalau baca comment ini…..lumayan…biar faktablogsomenya tetep eksis….walaupun sudah banyak nasehat dari asatidzah…..”

Marilah kita mencari Abu Fauzan
Dari telisik ala tim senopati intelijen, nama “abu fauzan” nangkring di situs yahoo sbb :
http://profiles.yahoo.com/theboyssz2nd/
“Mahasiswa Teknik Elektro ITS”

Telisik punya telisik, para telik sandi menemukan kemungkinan abu fauzan yang ITS Elektro itu beralamat e-mail abufauzan@elect-eng.its.ac.id http://ww.its.ac.id/tanggapanberita.php?newsid=3109 ?
“Abu Fauzan (abufauzan [at] elect-eng.its.ac.id) pada 22 September 2006: yg gondrong di elektro itu pak abdullah al kaff, tapi dia gak semuda pak eka yg keren ini oom”

Atau yang ini ? www.its.ac.id/tanggapanberita.php?newsid=3554 Muhammad Reza ‘Abdulhaqq bere-email Abu Fauzan :
“Muhammad Reza ‘Abdulhaqq (abufauzan [at] elect-eng.its.ac.id) pada 14 April 2007: wow keren rektornya kelahiran Klaten…..hehehe…vivat Klaten!”

Diketemukan juga yang bernama abu fauzan, nampak kuliah di ITS elektro http://forum.alilmu.com/…/ warga-baru-kenalan-dulu-disini-ya-baarokallohufiik!/?action=printpage :
“Nama ana Muhammad Reza A, punya kuniah Abu Fauzan Asli Klaten. tinggal di Surabaya, Kuliah di ITS semester 3 satu tempat taklim sama Akh Rengga di Unair”

Kalau diperhatikan dari sini sih http://darussalaf.org/myguestbook.php?start=456, memang si abu fauzan mengaku e-mailnya YMnya theboyssz2nd dan emailnya abufauzan@elect-eng.its.ac.id.
“Abu Fauzan 2006-11-01 22:05:31 Barakallahu Fiikum, ya Ustadz Muhammad, kami sangat senang mendengarkan muhadhoroh anda lewat MP3, walaupun kami baru sesekali bermajelis dengan anda, namun kami mendapatkan faidah2 ilmu berharga dari Anda. Jazakumullahu Khoyron katsiran, pada Ustadz Muhammad dan Asatidz pembawa Dakwah Salafiyyah yang Lain atas faidah-faidah berharga yg kami dapatkan Semoga Allah memberi hidayah untuk rujuk kepada Manhaj salaf kepada setiap orang yang menyimpang, Ana juga mau ngucapin Barakallahu Laka wa Baraka ‘alaika wa jama’a baynakuma fii Khoyr buat Akh Heri/T.Material ITS-Klaten yang Insya Allah nikah tgl 20 Nop ini Barakallahu Fiikum jamii’an”

Berarti benar Abu Fauzan Muhammad Reza nama aslinya http://www.its.ac.id/tanggapanberita.php?newsid=3151
“Abu Fauzan Muhammad Reza (abufauzan [at] elect-eng.its.ac.id) pada 25 Oktober 2006: hmm….kapan ya himatektro bisa ngadain acara kayak gini…hehehe”

Berarti dia jugalah yang ada di artikel abusalma “BUKAN PEMBELAAN TEHADAP BA’ABDUH, NAMUN PEMBELAAN TERHADAP SALAFIYAH”, komentar nomor 12:
Abu Fauzan Muhammad Reza Abdulhaqq Berkata:
Nopember 26, 2006 pada 8:52 pm
Mas rachdie ahsan comment2 di blogznya disaring dulu, jangan langsung dilihatkan, demi kemaslahatan
barakallahu fiik ((http://abusalma.wordpress.com/2006/11/09/koreksi-buku-%e2%80%9csiapa-teroris-siapa-khowarij%e2%80%9d-1/ )”.

Berarti dia pun salah satu anggota forum AsSunnah nomor 77 sejak 27 Oktober 2007 “http://forum.assunnah.web.id/profile.php?mode=viewprofile&u=77″
Detailnya: “Profil :: Muhammad Reza Abdulhaqq Bergabung Sejak: 27 Okt 2007 Lokasi: Surabaya Pekerjaan: Mahasiswa ID Yahoo: theboyssz2nd”

Lewat situs pertemanan, penonton juga mudah menemukan namanya “muhammad reza” umurnya disebutkan 23 tahun ketika menjadi anggota friendster:
http://profiles.friendster.com/18465296

Berarti ada kaitannya blog http://muhammadreza.wordpress.com/ dengan Muhammad Reza Abdulhaqq, ya nama itu amat unik dan mudah dikait-kaitkan.

Daya jelajah abu fauzan
Beberapa hari lalu, sebagian rekan yang aktif di buku tamu darussalaf.org, dibombardir sama orang yg ngaku namanya “saras 2010″, “saras intel”. Si do’i mengaku “daya jelajah luas”, siapa dia ?

Mari kita perhatikan ketika informan eks moderator mykuran ini, seide sama eksblop yang juga pemaen game, anime, suka nonton TV di SBO TV grupnya JTV http://myquran.org/forum/index.php/topic,39277.msg1110111.html 26 Mei 2008, 22:40:42 :
“Bagaimana tanggapan ikhwah sekalian tentang acara Freeday Friday SBO TV yang sepertinya malah ngajarin seks bebas…di acara itu adanya cuman ngobrol ngalor ngidul tentang seks yang gag ada juntrungannya….”

Bagaimana jika sang informan kesal bermain PS sewaannya, seide sama eksblop yang juga pemain game ? http://myquran.org/forum/index.php/topic,30195.msg752114.html#msg752114 10 November 2007, 19:55:11
“Kemarin ke rentalan, nyewa PES 2008 eh ternyata gamenya ndak sebaik versi sebelum2nya Gambarnya itu loh yang bikin nyesel, kayak kartun malahan, dipermainannya pun jelek, masa’ mau nembak ke gawang tendangannya “tleser” terus huhh Hiks.. PES 2008 memang buruk!!!”

Informasi lebih detil tentangnya, setelah kita tahu Abu Fauzan asal dari Klaten, kuliah di ITS. Pada Januari 20th, 2008 pada 1:40 pm, seorang yang mengaku identik, abu fauzan mengaku asal dari Klaten Utara, “deket proliman mBramen”. Kuliah di ITS semester 3, dulu di SMA 1 Klaten. Kita dapat melihat pengakuannya di buku tamu situs link sururi http://wahonot.wordpress.com/about/.

Luas jangkauan, sampe-sampe bisa masuk ke situs Wira Mandiri, situs al Ilmu.info, yang menukil sebuah informasi: “….Info dari Akh Abu Fauzan Muhammad Reza via YM dari Surabaya. Sumber: wira.co.nr”

Masya Allah, dengan sedikit paparan di atas, ternyata Abu Fauzan Muhammad Reza Abdulhaqq benar-benar luas jangkauannya.

Aktif di myquran dan exblopznya, ada pula di friendster, terdapat pula di forum Assunnah, nampak di buku tamu Darussalaf.

Pun akrab dengan situs Wahonot yang melink situs-situs hizbi Irsyadi Turotsi, memberikan informasi ke wira.co.nr tentang acara daurah guru kita di sidoarjo KEMANAKAH KITA HARUS MENCARI ILMU Ahad, 20 Januari 2008. al-ilmu.info/sidoarjo/ dauroh-sidoarjo-kemanakah-kita-harus-mencari-ilmu

Kesimpulan

Abu fauzan, beremail theboyssz2nd@yahoo.com, abufauzan@elect-eng.its.ac.id. Abu Fauzan lihai masuk ke sana, masuk ke sini, ada di sana ada pula di sini. Nampaknya, elastisitas dakwah adalah modal utamanya agar bisa diterima dan dipercaya oleh semua pihak.

Lalu kepada siapa abu fauzan muhammad reza abdulhaqq sebenarnya dia berwala’? Allahu a’lam. Tapi yg jelas dia tipe intelijen alias penyusuf yang boleh jadi memiliki koneksi dengan “Saras 2010″ alias “Saras Intel”. wallahu alam.

Anti saras 2010

Filed under: Default | 1 Comment
Tags: abdulhaqq, abu fauzan, abufauzan@elect-eng.its.ac.id, anime, bekasi, game, intel, intelejen, intelijen, intellegent, intelligent, jakarta, klaten, mbramen, moderator, muhammad, muhammad reza, muhammad.reza@ymail.com, myquran, nonton, penyusuf, penyusup, reza, saras, saras 2010, saras intel, sbo tv, theboyssz2nd, theboyssz2nd@yahoo.com, tv
One Response to “Anti Saras 2010 telisik jaringan “Saras Intel” sang luas jangkauan”
Feed for this Entry Trackback Address

1.
1 muhammadreza on 9:37 am / 2 - September - 2008 said:

Author : muhammadreza (IP: 222.124.224.160 , 222.124.224.160)
E-mail : theboyssz2nd@yahoo.com
URL : http://
Whois : http://ws.arin.net/cgi-bin/whois.pl?queryinput=222.124.224.160
Comment:
o iya tentang saras, saya ndak ada hubungan nih sama cewek itu, kalau mas kenal, ana titip salam aja buat mbak saras 2010nya…terimakasih…

————
IP 222.124.224.160
User Agent Opera/9.20 (Windows NT 5.1; U; en)
Operating System WinXP
Browser Opera 9.2

http://www.all-nettools.com/toolbox/smart-whois.php
222.124.224.0 - 222.124.239.255
PT Telkom Divisi Regional V Jawa Timur
TELECOMMUNICATIONS/COMMUNICATIONS
JL KAPUAS 51
SURABAYA

Sumbangan dari kontributor :
Nama : Abu Fauzan Muhammad Reza Abdulhaqq Al Ghirghununji
Alamat Surabaya : Jalan Arif Rahman Hakim ?? B, Surabaya 60111
Alamat Klaten : Pondok Mulyo ??/??, Gergunung, Klaten Utara, Klaten 57434
HP : 0??232708098
Email : abufauzan@elect-eng.its.ac.id
Y!M : theboyssz2nd@yahoo.com abufauzan_muhammad@yahoo.com

Indonesia Raya ku


Indonesia ku Jaya Raya
Hampir seratusan komentar, entah berapa teriakan dalam shoutbox baik yang berkualitas maupun yang sampah...itu semua cerminan diri kita yang peduli dengan negeri tercinta Indonesia.

Mari kita yakini bersama kebangkitan Indonesia tanpa harus mencaci, menuduh ataupun menghina bagian-bagian dari kebangsaan kita sendiri yang masih tertatih-tatih dalam mensejahterakan seluruh rakyat. Tengoklah sejenak mayoritas bangsa kita yang terdiam dalam persoalan sehari-hari, untuk memperoleh makanan yang bergizi, untuk pendidikan yanglebih baik, untuk pekerjaan yang layak, untuk tempat tinggal yang nyaman, untuk pelayanan kesehatan yang standar, dst...dst begitu banyak pekerjaan rumah yang harus kita bangun bersama.

Saya masih ada walaupun jarang melihat-lihat dinamika Blog I-I. Saya sedang berobat dengan sedikit menjalankan keprihatinan pribadi dan senantiasa berdoa bahwa pada saatnya akan lahir generasi muda Indonesia yang bermoral-beretika, memegang tali agama yang kuat, namun memahami situasi demokrasi yang menuntut diterapkannya kesepakatan saling menghormati perbedaan dan penegakkan hukum tanpa pandang bulu.

Indonesia Raya

Saya menulis kembali artikel Indonesia Raya sebagai sebuah pengingat bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar. Saya juga ingin menyampaikan bahwa isu-isu keterlibatan jaringan intelijen underground dalam mendorong keberhasilan Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA) adalah tidak benar. Hanya suatu kebetulan belaka bahwa ide membangun bangsa dan negara yang besar dikumandangkan kembali oleh sebuah partai politik yang baru lahir.

Blog I-I telah menggunakan istilah Indonesia Raya jauh sebelum Partai Gerindra lahir, dan hal ini mengacu pada akar sejarah kita yang besar juga mengacu kepada lagu nasional Indonesia Raya.

Membangun jiwa membangun raga, membangun bangsa dan negara yang kuat bukanlah menyandarkan kepada Ratu Adil ataupun kelompok tertentu, tetapi membangun denyut nadi bangsa Indonesia secara keseluruhan...utuh dalam persatuan mewujudkan visi dan misi mensejahterakan seluruh saudara-saudara kita.

Misi Intelijen Indonesia bukanlah melanggengkan kekuasaan elit tertentu, tetapi justru menjadi alat dan pelindung rakyat dari kebusukan negara-negara asing yang ingin terus-menerus memiskinkan Indonesia, dengan merampok kekayaan alam kita, dengan memecah-belah persatuan nasional kita dan dengan mempertajam jurang perbedaan diantara kita. Disamping itu, tidak seluruh negara asing selalu menjadi musuh, melainkan juga menjadi kesempatan dalam bekerjasama untuk keuntungan bersama. Hal yang terpenting adalah jangan sampai dibohongi, karena itulah diperlukan kecerdasan dan kemapuan dalam bernegosiasi untuk kepentingan rakyat kita.

Indonesia Raya yang saat ini banyak dinilai media internasional termasuk yang sukses dalam pemulihan ekonomi dan ketahanan menghadapi krisis keuangan internasional, tidak berarti kita lengah terhadap ancaman yang dapat mengganggu kebangkitan tersebut.

Kelengahan tersebut terletak di dalam maupun di luar, dan saya simpulkan dalam beberapa poin berikut ini:
1. Kita hampir selalu terpaku kepada pimpinan nasional dan lupa dalam memperkuat pimpinan di level menengah dan wilayah. hal itu termasuk dalam soal manajemen dan profesionalitas untuk pelaksanaan program pembangunan. Akibatnya seperti menjelang pemilu Presiden, saya memperhatikan kesibukan yang berlebihan dalam manuver dan konsolidasi politik menuju kekuasaan, sementara sangat sepi pembahasan platform pembangunan (ipoleksosbudhankam) lima tahun ke depan, apalagi blue print strategis 20-30 tahun mendatang.


2. Dalam masalah keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia Raya, kita terlalu fokus pada cara mempertahankan diri, padahal hal itu terlalu defensif dan pasif. Kita belum melangkah maju dalam menyentuh setiap akar permasalahan separatisme, yaitu langsung kepada akar persoalannya dan perlu dilakukan komunikasi internal dalam kerangka keIndonesiaan yang sungguh-sungguh Bhinneka Tunggal Ika. Apabila masih saja terjadi perlawanan, sepanjang hal itu damai maka hadapi dengan damai. Apabila perlawanan itu bersenjata maka secara sah di depan hukum juga dihadapi dengan senjata. jangan sampai perlawanan damai dihadapi dengan senjata tajam sehingga menghasilkan korban nyawa manusia yang mana mereka juga rakyat Indonesia.

3. Dalam masalah sosial budaya, kita maih perlu terus membangun karakter bangsa Indonesia melalui pendidikan dan kampanye serta program-program kongkret yang membangkitkan rasa keIndonesiaan yang kuat. Tanpa bermaksud menciptakan ultra-nasionalisme, kita tetap perlu mengumandangkan persaudaraan Indonesia Raya demi terwujudnya mimpi bersama membangun kehidupan berbangsa dan bernegara secara bermartabat.

4. Pokok masalah ekonomi adalah kemiskinan dan kurang meratanya pembagian hasil pembangunan. Hal itu diperburuk oleh mentalitas rasa malas yang selalu menghantui perjalanan bangsa kita. Tidak ada kemajuan yang dapat diwujudkan tanpa kerja keras dan etos disiplin yang tinggi serta kreatifitas. Tengoklah ke dalam diri kita sendiri, sejauh mana kita menerapkan prinsip-prinsip prasyarat kemajuan tersebut dalam pekerjaan kita sehari-hari. Apakah kemalasan yang menyebabkan kemiskinan, apakah eksploitasi sistem kapitalis, ataukah ketidakadilan dalam memberikan kesempatan dalam melakukan kegiatan ekonomi, ataukah faktor kebodohan, tentunya masing-masing dari kita dapat bercermin dan melihat fakta-fakta kemiskinan di sekeliling kita.

Dalam pembangunan, Intelijen juga perlu paham situasi-situasi nyata di sekeliling masyarakat sehingga tidak memberikan masukkan dan analisa yang jauh dari fakta. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan oleh rekan-rekan semua, apabila rekan-rekan memulai dari lingkungan terdekat memperbaiki setiap kekeliruan langkah yang rekan-rekan tempuh dalam berkontribusi untuk kemajuan bangsa dan negara Indonesia.

Mossad, CIA, MI6, dan lain-lain organisasi intelijen ternama tidaklah akan dapat berperan baik apabila rakyatnya di Israel, di Amerika Serikat, di Inggris tidak menciptakan atmosfir yang kondusif sehingga organisasi tersebut dapat berkiprah di level internasional. Mereka dapat melangkah maju karena dukungan rakyatnya yang telah melangkah maju, sementara kita....mengapa masih saja bertengkar satu sama lain dengan mengorbankan kepentingan yang lebih besar?.

Sekian, semoga bermanfaat
disadur sebahian dari Senapati Wirang

Pengikut dari 5 benua

Arsip Blog