Senin, April 06, 2015

Rakyat Malaysia sudah tidak percaya pada kepemimpinan PM Najib Tun Razak

Tun Dr Mahathir Mohamad, mantan Perdana Menteri Malaysia dalam blognya mengatakan, PM Najib Tun Razak telah gagal dalam memimpin Malaysia dan sudah kehilangan kepercayaan publik. Dia juga sejak lama telah meminta Najib Razak untuk mundur dari jabatannya sekarang. "Masyarakat Malaysia, baik itu orang Melayu, China, India, penduduk Sabah atau Sarawak sudah tidak percaya lagi pada Najib," katanya seperti dilansir Asia One Seusai pidato di Kuala Lumpur kemarin (4/4),

Mahathir menyatakan Partai Barisan Nasional (UMNO) wajib menggelar suksesi secepatnya, seandainya Najib enggan mundur. "Reputasi pemerintah Malaysia sekarang sudah tercoreng," ujarnya seperti dilansir AsiaOne, Minggu (5/4). Mahathir sempat melontarkan kritik keras pada Najib lewat blog pribadinya, chedet.cc, tiga hari lalu. 
Dia menyatakan ada bukti bahwa utang BUMN 1Malaysia Development Berhad (1MDB) yang dulu dipimpin Najib terjadi akibat penggelapan dana. Mahathir mengaku selama ini sempat mendiamkan ulah Najib, tapi pada akhirnya tidak tahan. "Saya tidak bisa lagi diam karena banyak surat kabar internasional melabeli Malaysia sebagai negara korup," tuturnya.Sebelumnya, politikus 89 tahun yang bersahabat dengan Presiden Soeharto ini mengatakan 

Rakyat Malaysia sudah tidak percaya pada kepemimpinan Najib. "Rezim ini akan tumbang jika (Najib) masih memimpin UMNO," tulis Mahathir di blog-nya yang kini tak lagi bisa diakses. Kasus Korupsi 1MDB terjadi pada 2008. Pengusaha bernama Jho Low Taek mendapat kemudahan pinjaman senilai USD 2,8 miliar. Dana yang seharusnya dipakai untuk membangun infrastruktur dan proyek migas itu hilang tak berbekas. Selain raibnya dana 1MDB, Najib juga tersandung kasus korupsi dana pembelian kapal selam dari Prancis pada 2003. Seorang sosialita dibunuh polisi karena mengetahui detail korupsi tersebut. Pelaku pembunuhan yakni Perwira Polisi Azhar Umar divonis mati, lalu 'bernyanyi' di persidangan bahwa dia hanya menjalankan perintah atasan.


Mahathir masih memiliki pengaruh kuat di internal UMNO. Pada 2009, PM yang berkuasa dua dekade lebih itu berhasil memimpin upaya pelengseran penerusnya, Abdullah Badawi. Najib kini mendapat serangan ganda. Selain kritik dari Mahathir yang masih terhitung sekutunya, oposisi Malaysia juga aktif menggalang perlawanan pada pemerintah. Putri Anwar Ibrahim, Nurul Izzah yang belum lama ditangkap kini melawat ke Indonesia. Dia bahkan menyuruh partai UMNO dan Barisan Nasional agar ikut menggulingkan Najib Razak. Pasalnya, jika Najib berkuasa, kedua partai tersebut akan kalah pada pemilihan umum mendatang, begitu katanya.

 Alasan Mahatir berusaha untuk melengserkan Najib lantaran kasus yang belakangan sedang menimpa PM Negeri Jiran tersebut, seperti kasus pembunuhan model Mongolia Altantuya Shaariibuu, kontroversi Pembangunan 1 Malaysia, dan pembelian jet pribadi. 

Mahatir merasa heran, dari mana anak tiri Najib Razak, Riza Aziz mendapat uang untuk pembuatan film 'Wolf of Wall Street' kalau bukan dari pembangunan 1 Malaysia tersebut. Pembangunan akan dilakukan, sementara Malaysia menghadapi bencana alam, biaya hidup yang semakin tinggi, serta perekonomian yang tidak menentu. "Pemerintah hanya akan menyia-nyiakan dana saja," ungkap Mahatir. Dia juga mengatakan, seharusnya Najib tidak usah membeli jet pribadi, yang sebenarnya sudah didapat oleh PM. "Sebagai PM, dia sudah mendapatkan jet pribadi untuk kepentingan resmi, namun pesawat itu tak hanya digunakan untuk urusan bisnis dan diplomatik, namun untuk kepentingan pribadinya. Jadi untuk apa dia membeli satu lagi?" ujar Mahatir mengutarakan pendapatnya. Mengenai pembunuhan model Mongolia itu, Mahatir juga mengutarakan pendapat di blognya. "Saya belum pikun walaupun sudah hampir 90 tahun. Saya ingat betul perkataan Sirul Azhar Umar, polisi yang dihukum karena membunuh model Mongolia itu. Dia bilang melakukan tindakan itu saat di bawah perintah. Jadi tunggu apa lagi?" kata Mahatir.
Tun Dr Mahathir Mohamad, merupakan mantan PM terlama Malaysia. Dia menjabat jadi Perdana Menteri dari tahun 1981 hingga 2003.
(mdk/ard)

Pengikut dari 5 benua

Arsip Blog