Selasa, Agustus 06, 2013

PBB: Para Arsitek Perang dan oknum Pemberontak Suriah Tersangka Kejahatan Perang

Ketua Komisi HAM PBB Navi Pillay menyerukan penyelidikan independen terhadap kejahatan perang yang diduga dilakukan pejuang pemberontak Suriah.  Pillay pada Jumat (2/8) mengatakan tim PBB di Suriah mendapati bukti bahwa pemberontak bulan lalu adalah  Pelaku Kejahatan Perang terekam video, dan menyebut insiden itu "sangat mengejutkan."

Pillay menyatakan siapa saja dari kedua pihak yang berperang, yang melanggar hukum kemanusiaan dan HAM internasional, harus bertanggung jawab. Ditambahkannya, pasukan pemberontak seharusnya tidak berpikir bahwa mereka kebal hukum.Karena Berdasarkan Konvesi Internasional  Para Arsitek Perang Dan Pemberontak yang terbukti Melakukan kejahatan Perang Wajib diseret ke Pengadilan Hukum Internasional  lau bagaimana bila yang Terbukti  melakukan adalah Negara - negara asing   / konspirasi oknum - oknum Pemerintah Asing yang terbukti melakukan kejahatan perang internasional yang mengakibatkan lebih dari 300,000 orang tewas dalam  Rekayasa Perang Syria.2012 - 2013 . Namun PBB bersama Pengadilan Internasional wajib membuktikan pada Masyarakat Dunia bahwa Mereka bertindak atas nama kebenaran dan humanity tanpa Diskriminasi , karena berdasarkan Pemberitaan Terkini
Fars News (5/8) melaporkan, Jenderal John Wright diangkat menjadi Komandan Koordinasi dan Operasi Amerika untuk penyerangan dengan menggunakan tangan kedua ke Suriah.
Petinggi militer berusia 57 tahun yang memiliki pengalaman perang di Afghanistan, Irak dan Libya itu memulai aktifitas pertamanya di kantornya di Amman, ibukota Yordania dan sebelumnya telah melakukan koordinasi dengan Arab Saudi.Secara Jelas John Wright menyarankan agar Saudi tidak campur tangan dalam masalah pengerahan pasukan dalam perang Suriah, kerjasama Saudi dengan Amerika di bidang finansial dan logistik.
 
Tanggung jawab resmi di pemerintahan Barack Obama, Presiden Amerika Serikat terkait intervensi di Suriah dilimpahkan kepada Badan Intelijen Pusat (CIA). Pelimpahan tugas ini diusulkan Komite Politik dan Keamanan Gedung Putih kepada Obama, dan direalisasikan setelah mendapat pengesahan darinya.
Maka Segera ditunjuk oleh Komite Jenderal John Wright menjadi Komandan Koordinasi dan Operasi Amerika untuk penyerangan dengan menggunakan tangan kedua ke Suriah. Segera  John Wright menyarankan agar Saudi tidak campur tangan dalam masalah pengerahan pasukan dalam perang Suriah, kerjasama Saudi dengan Amerika di bidang finansial dan logistik. Petinggi militer berusia 57 tahun yang memiliki pengalaman perang di Afghanistan, Irak dan Libya itu memulai aktifitas pertamanya di kantornya di Amman, ibukota Yordania dan sebelumnya telah melakukan koordinasi dengan Arab Saudi.

Berkenaan dengan hal ini, pada tanggal 12 Juni 2013 dilakukan pertemuan antara John Wright dengan Bandar bin Sultan di Amman. Hasilnya, rudal-rudal panggul dan anti-tank Stinger buatan Amerika diserahkan kepada kelompok-kelompok teroris asuhan CIA .
Alalam (5/8) melaporkan, ribuan  anasir bersenjata yang tengah dilatih dan  John Wright membenarkan telah merekrut seluruh pasukan untuk perang Suriah dari para pemuda negara itu dan saat ini tiga ribu orang pemberontak Suriah tengah dilatih di pangkalan militer Al Muwaqqar, Yordania di dekat perbatasan Suriah. Daraa direncanakan sebagai kemenangan pertama Amerika.
CNN (4/8) melaporkan bahwa Dinas Rahasia Amerika Serikat (CIA) telah berhasil memancing keluar misil anti-udara dari Libya dan memberikannya kepada para teroris Suriah, melalui Turki



Namun karena itu dalam waktu dekat akan diadakan dialog oleh Rusia ,

Pengikut dari 5 benua

Arsip Blog