Jumat, Oktober 08, 2010

Mohon Catat ; 2010 Indonesia Butuh Dua juta Personil Militer & Alutsista yang Tangguh





HARI ULANG TAHUN TENTARA NASIONAL INONESIA KE 65





Setiba di lokasi upacara, Presiden SBY langsung melakukan pemeriksaan barisan. Dia mengendarai jeep atap terbuka, meski gerimis makin deras . Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono Pada peringatan HUT ke-65 TNI di Halim Perdanakusuma Jakarta, Selasa 5 Okt,2010.
Presiden dan Panglima duduk di panggung kehormatan yang berada di tepi Landasan Echo Halim Perdanakusuma didampingi oleh Ketiga kepala staf Angkatan Laut, Darat dan Udara .
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam Pidatonya menegaskan tugas utama TNI, yakni menjadi garda terdepan pertahanan negara yang harus senantiasa siap kala solusi militer yang ditempuh. Meskipun perang adalah jalan dan pilihan terakhir setelah segala daya dan cara lain mengalami jalan buntu, sebagai bangsa besar, Indonesia harus memiliki kekuatan pertahanan yang kuat dan kredibel.Kita memerlukan kekuatan militer yang cukup, dengan postur yang tangguh. Diperlukan tentara yang terlatih dengan kekuatan persenjataan yang modern, serta senantiasa siap mengemban tugas. Diperlukan pula pengembangan kekuatan dan modernisasi persenjataan atau alutsista TNI secara berkelanjutan”, jelasnya.


Presiden secara spesifik meminta Polri dan TNI untuk semakin bersinergi dalam menanggulangi aksi-aksi terorisme ke depanUntuk kesekian kalinya, Presiden Yudhoyono menegaskan bahwa negara tidak boleh kalah dan harus menang melawan aksi terorisme.Hal itu ditegaskan Presiden Yudhoyono dalam upacara Peringatan Ke-65 Hari Tentara Nasional Indonesia 2010 di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (5/10) pagi. “Pada saat yang diperlukan, TNI dengan tugas dan kewenangan yang diberikan oleh Undang-Undang harus mendukung Polri untuk menanggulangi aksi-aksi terorisme ini”, tegasnya.Dalam kaitan itu, ia juga menginstruksikan aparatur pemerintah daerah melibatkan tokoh masyarakat untuk menjaga kondisi keamanan. Presiden meminta Polri dan TNI untuk semakin bersinergi dalam menanggulangi aksi-aksi terorisme ke depan Ia menegaskan kesiagaan dan tindakan cepat jajaran Polri dan TNI di seluruh penjuru Tanah Air juga sangat diperlukan dalam memberantas tindakan yang mengganggu kestabilan keamanan dan sosial.Kepala Negara menjelaskan, dalam era demokrasi dan reformasi, stabilitas politik dan keamanan dalam negeri, termasuk keamanan dan ketertiban publik, mutlak diperlukan. Karena itu, berbagai gangguan keamanan, seperti aksi-aksi kelompok teroris dan benturan fisik antarmasyarakat di berbagai daerah, harus diatasi dengan baik.“Benturan fisik antarkomponen masyarakat sesungguhnya dapat dicegah. Perselisihan antarkelompok masyarakat mestilah dicarikan solusinya secara damai”, katanya. Karena itu, semua pihak harus bersikap dan bertindak proaktif dengan menggunakan pendekatan dan cara yang efektif untuk mencegah dan mengatasi gangguan-gangguan sosial dan keamanan itu.“Kita harus memastikan bahwa hukum di negeri ini tetap berdiri tegak, untuk mengayomi dan melindungi masyarakat. Tidak boleh ada sekelompok orang atau sekelompok massa yang dengan mudahnya membuat kerusuhan, keonaran dan memaksakan kehendaknya dengan kekerasan pada pihak lain, bahkan penyerangan terhadap aparat negara”, kata Presiden. Dalam kesempatan itu, untuk kesekian kalinya Presiden mengulang bahwa negara tidak boleh kalah menang melawan terorisme. “Terorisme adalah musuh negara, musuh kita bersama”, ujarnya.Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam Pidatonya mengingatkan soal tugas utama TNI, yakni menjadi garda terdepan pertahanan negara yang harus senantiasa siap kala solusi militer yang ditempuh. Meskipun perang adalah jalan dan pilihan terakhir setelah segala daya dan cara lain mengalami jalan buntu, sebagai bangsa besar, Indonesia harus memiliki kekuatan pertahanan yang kuat dan kredibel.Kita memerlukan kekuatan militer yang cukup, dengan postur yang tangguh. Diperlukan tentara yang terlatih dengan kekuatan persenjataan yang modern, serta senantiasa siap mengemban tugas. Diperlukan pula pengembangan kekuatan dan modernisasi persenjataan atau alutsista TNI secara berkelanjutan”, jelasnya.
TNI dan Polri Diminta Pro Aktif Antisipasi Konflik Sosial

Konflik antar komunitas masyarakat kembali pecah setelah sepuluh tahun terakhir tidak terjadi. Agar kasus yang ada tidak terlanjur berkepanjangan dan meluas, jajaran TNI dan Polri harus bertindak semakin pro aktif.“Aparat TNI/Polri agar bertindak lebih pro aktif untuk mencegah dan mengatasi gangguan sosial,” kata SBY.Presiden menekankan, kerukunan sosial merupakan syarat utama bagi keberhasilan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat. Manfaat pembangunan hanya bisa dirasakan bila stabilitas politik dan keamanan di dalam negeri terjaga.


Pemerintah berencana mempercepat realisasi rencana modernisasi alat utama sistem persenjataan TNI. Satu dasawarsa ke depan, diharapkan kekuatan TNI sudah bisa memenuhi kebutuhan minimum yang diperlukan untuk menjaga keutuhan NKRI.Demikian kata Presiden SBY dalam pidato puncak peringatan HUT ke-65 TNI, “Kita mau lebih banyak lagi pesawat tempur AU mengudara menjaga kedaulatan wilayah RI. Kita mau lebih banyak lagi kapal AL yang berpatroli di perairan Aceh hingga Papua. Kita mau satuan tempur darat kita setiap saat bisa dikerahkan ke mana pun di wilayah RI,” kata SBY.Peningkatan kekuatan TNI tentu saja memerlukan anggaran dalam jumlah besar. Menurut SBY, pemerintah dan DPR sudah sepakat untuk secara bertahap menambah nilai anggaran pertahanan seiring meningkatnya pendapatan negara tanpa korbankan pos anggaran kesejahteraan rakyat.“Saya intruksikan Kementerian Pertahanan menyusun rencana strategis seiring pertumbuhan APBN dengan jangka waktu yang tepat. Kita harap satu dasawarsa ke depan kita mampu mewujudkan minimum essential force,” harap SBY.Sebelumnya dia menegaskan, bahwa perang merupakan jalan akhir untuk setiap upaya penyelesaian konflik. Prioritas utama adalah perundingan dan upaya diplomasi lain demi bisa tercapainya solusi damai.Tapi bagaimana pun TNI memerlukan kekuatan yang kredibel. Sehingga TNI siap setiap saat manakala aksi militer yang akhirnya ditempuh sebagai jalan keluar.“TNI harus siap kala solusi militer kita harus tempuh, meski itu jalan yang terakhir. Sebagai negara berdaulat, kita memerlukan kekuatan militer yang tangguh dan kredibel,” terang SBY.


> Akan Semakin Meningkat Bukan rahasia umum prajurit TNI, utamanya di level tamtama, masih jauh dari kata sejahtera. Karena itu tidak heran masalah kesejahteraan disoroti Presiden SBY. Dia menjamin di tahun-tahun yang akan datang, kesejahteraan prajurit akan terus ditingkatkan.“Saya instruksikan kepada Menteri Keuangan, Menteri Pertahanan dan Panglima TNI untuk menyusun kebijakan pemberian kesejahteraan bagi prajurit TNI, yang selaras dengan tugas dan tanggung jawab yang diembannya,” kata SBY .Tidak dipungkiri, dalam kehidupan militer ada dua hal yang utama, yakni tugas pokok dapat dilaksanakan dengan sukses, dan yang kedua, kesejahteraan prajurit dapat dipenuhi dengan baik. Dan dengan kemampuan yang dimiliki negara saat ini, Pemerintah telah dan akan terus meningkatkan kesejahteraan prajurit dan keluarganya.“Peningkatan kesejahteraan prajurit ini, kita lakukan sejalan dengan peningkatan kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil, guru dan abdi negara lainnya, serta sejalan pula dengan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat kita secara keseluruhan ” urainya. Juga bagi prajurit yang berada di daerah perbatasan, tentu akan ada bonus yang diberikan. Negara tidak akan lupa akan jasa mereka dengan memberikan insentif bagi para prajurit yang bertugas di daerah perbatasan, daerah terpencil dan pulau-pulau terdepan di negeri ini.SBY juga menjamin ketersediaan fasilitas perumahan bagi prajurit TNI.Langkah itu sudah dilakukan melalui tabungan perumahan bagi prajurit. “ Saya berharap agar program Tabungan Wajib Perumahan (TWP) untuk pengadaan perumahan pribadi bagi prajurit TNI, dapat dilanjutkan dan dikelola dengan baik. Yakinkan para prajurit dapat mengangsur rumah pribadinya, agar kelak saat memasuki usia pensiun para prajurit TNI dapat memiliki rumah sendiri yang layak, serta sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya,” tuturnya.Pemerintah juga telah menyusun kebijakan dan program pembangunan perumahan dinas di jajaran TNI, kemudian kebijakan dan program itu telah sungguh-sungguh dilaksanakan.“Ketersediaan rumah dinas sangat penting bagi kesiagaan para Perwira, Bintara dan Tamtama dalam menjalankan tugasnya,” tutupnya" { Semoga ini bukan Hanya sisi Pencitraan teks Pidato Presiden . Amiiin ..!.}

lalu Defile dimulai setelah Presiden Yudhoyono Selesai memberikan Pidato Amanat nya .

A.B.R.I
Bagaikan Ibu Pertiwi Berduka dan berdoa bangkitlah TNI ku & Berjaya seperti Pendahulu mu Angkatan Bersenjata Republik Indonesia , jelas tersirat dari langit di atas lokasi upacara tampak mendung tipis. Hujan gerimis yang mulai turun sejak pukul 09.00 WIB semakin lebat.


Inspektur upacara peringatan HUT TNI Ke 65 Sesaat sebelum defile dimulai, Presiden berpesan agar defile dilaksanakan dengan khidmat dan megah."Meski rintik hujan, defile bisa berlangsung tertib, khidmat, dan megah," kata Presiden.Defile pada HUT ke-65 TNI melibatkan sejumlah kendaraan tempur, antara lain 26 unit kendaraan perintis Anoa, 13 unit kendaraan tempur V-150, 18 unit Ran Scorpion.Kemudian delapan unit Stomer APC, delapan unit G-23 MEN ARH-1 Kostrad, dua unit jembatan tank, satu unit tank ambulance, empat unit rudal-003, empat unit Howitser Marinir, dan empat unit kendaraan tempur BPV-2 Marinir .Persenjataan Tentara Nasional Indonesia yang berusia lanjut hingga paling canggih tampil memeriahkan HUT ke-65 TNI, di Jakarta. Persenjataan tua itu, misalnya, “triple gun” milik Korps Pasukan Khas TNI Angkatan Udara buatan tahun 1950 dan masih digunakan oleh korps baret oranye itu.Sedangkan alat utama canggih yang dimiliki TNI antara lain tujuh pesawat jet tempur Sukhoi SU-27SKM dan SU-30MKM yang merupakan pesawat jet tempur generasi terbaru yakni generasi 4+.Terdapat pula 26 panser kendaraan taktis “Anoa”, kendaraan tempur V-150, 18 tank “Scorpion”, delapan stomer APC, dan meriam G23 kendaraan khusus satuan penanggulangan teror Kopassus.Beragam alat utama sistem senjata itu berjajar di beberapa tempat di luar area upacara di landasan echo Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma.Segala jenis persenjataan itu akan tampil dalam bentuk parade dan defile. Sedangkan 50 pesawat berbagai jenis akan melakukan terbang lintas.
Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan, peringatan HUT ke-65 TNI memang dilakukan lebih besar dan meriah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Hal itu, lanjut dia, merupakan bentuk pertanggungjawaban TNI kepada publik, sekaligus kesiapan TNI untuk menjalankan tugas pokoknya menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

HUT ke-65 TNI, Penjagaan Lanud Halim Perdanakusumah Diperketat. Tentara Nasional Indonesia (TNI) merayakan hari ulang tahun ke-65 yang diselenggarakan di Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta. Penjagaan Kompleks Lanud Halim Perdanakusumah pun diperketat.Sementara itu perwira TNI AL yang bertugas membacakan Sapta Marga Prajurit TNI sempat selip lidah. Pada butir ke-3, dia lupa menyebut ‘kami prajurit Tentara Nasional Indonesia’ sehingga diingatkan oleh pembawa acara. Tetapi peringatan itu disampaikan melalui pengeras suara meski nadanya berbisik. Tak urung seluruh hadirin ikut mendengarnya.Berbagai atraksi disuguhkan dalam acara ini, di antaranya sejumlah pesawat tempur akan melakukan manuver di udara. Mereka membentuk formasi berlian, bomber dan panah. Pesawat yang mengikuti atraksi ini yaitu 6 buah Sukhoi-27 dan 30, 11 pesawat Hawk MK-53, 6 pesawat F-16 Fighting Falcon, dan 6 pesawat F-5 Tiger.
Pesawat Sukhoi yang tampil di depan publik ini adalah termasuk 3 pesawat baru yang baru saja selesai dirakit dan akan tampil perdana. Sukhoi ini hanya akan melakukan fly pass dan tidak melakukan penembakan sasaran, meskipun telah dipersenjatai dan siap tempur.Tak cuma itu, ratusan prajurit TNI berkostum daerah, nantinya akan menampilkan tarian perang. Ada yang mengenakan busana daerah Papua, Jawa, dan Aceh.
Selain atraksi tarian perang, para hadirin yang mengikuti peringatan HUT TNI juga akan dihibur oleh marching band yang akan ditampilkan oleh taruna TNI.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyaksikan atraksi pesawat udara di puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-65 TNI. Salah satunya, atraksi 6 pesawat Sukhoi tipe 27 dan tipe 30 dari Skuadron 11 Pangkalan Udara Hasanuddin, Makassar.
SBY menyaksikan di atas podium di Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta, Selasa (5/10). Untung hujan sudah berhenti sehingga aksi pesawat tempur itu bisa disaksikan dengan leluasa.Sukhoi yang beratraksi di antaranya 3 pesawat Sukhoi anyar yang dibeli oleh Indonesia dari perusahaan Rosoboronexport asal Rusia.
Pesawat Sukhoi terbang berbaris membentuk formasi seperti berlian, 1 pesawat berada di depan. Di samping kanan dan kiri masing-masing 1 pesawat, 2 pesawat di belakang dan 1 di bagian ekor. Salah satu pesawat menyemburkan asap warna merah sehingga menambah indah formasi atraksi.Sukhoi ini hanya akan melakukan fly pass dan tidak melakukan penembakan sasaran, meskipun telah dipersenjatai dan siap tempur.
Sebanyak 49 pesawat dan helikopter TNI AU lainnya juga melakukan atraksi udara.

Pantauan detikcom, pukul 08.15 WIB, Selasa (5/10), sejumlah petugas kepolisian dan TNI sudah standby di sepanjang Jl Halim Perdanakusumah. Setiap 20 meter di Jl Halim Perdanakusumah dijaga 3 polisi dan 2 TNI.Tak hanya di Jl Halim Perdanakusumah, di sekitar Kompleks Lanud juga sudah dikelilingi penjagaan aparat TNI. Di pintu masuk Lanud Halim, sejumlah personel TNI mengamankan mobil-mobil tamu yang hendak masuk ke dalam. Mereka memisahkan mobil-mobil dinas kepolisian dan TNI serta mobil milik sipil.Mobil dinas kepolisian atau TNI diarahkan ke sebelah kiri. Sedangkan mobil pribadi milik sipil diarahkan ke sebelah kanan. Di tempat parkir mobil sipil dan mobil aparat juga sudah dijaga oleh sejumlah personel TNI.Setiap mobil yang masuk tidak langsung diperiksa dengan metal detector. Pemeriksaan mobil hanya dilakukan secara manual. Namun tamu-tamu undangan yang hendak masuk ke lapangan skuadron, tempat acara akan berlangsung, harus melewati metal detector.Ada 2 metal detector yang sudah disiapkan di lokasi. Setiap metal detector dijaga oleh belasan petugas Paspampres yang mengenakan jas hitam. Satu tenda besar berwarna abu-abu dengan hiasan merah putih sudah disediakan di Skuadron 17.Ribuan orang tamu undangan ikut menyaksikannya.Sejumlah tamu undangan pun memenuhi kursi-kursi yang disediakan di Skuadron 17 Lanud Halim. Bahkan menteri kabinet dan pejabat pemerintahan sudah tiba di lokasi.Para undangan tersebut antara lain Mendagri Gamawan Fauzi, Menteri Koperasi dan UKM Syarifudin Hasan, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri, Kabarhankam Mabes Polri yang juga calon Kapolri tunggal Komjen Pol Timur Pradopo. Timur yang mengenakan seragam lengkap Polri ini tampak datang lebih dulu daripada Kapolri.Hujan dan Selip Lidah Iringi Upacara HUT ke-65 TNI
Seiring kedatangan Presiden SBY, rangkaian upacara puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-65 TNI dimulai. Pada saat yang sama gerimis, yang kemudian berubah menjadi hujan, membasahi lokasi upacara.Tepat pukul 09.00 WIB, Selasa (5/10), Presiden SBY dan Wapres Boediono tiba di Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur. Keduanya tidak menggunakan mobil sedan dinas kenegaraan seperti biasa, melainkan minibus warna putih.biasanya minibus tersebut merupakan kendaraan bagi petugas protokoler presiden. Tapi kini minibus merek Toyota itu memakai nomor polisi RI 1 dengan Presiden SBY dan Wapres Boediono sebagai penumpangnya.

Selain defile dan parade persenjataan, kendaraan tempur dan satuan-satuan TNI serta terbang lintas sejumlah pesawat, rangkaian peringatan HUT ke-65 TNI ditutup dengan terjun payung oleh 65 peterjun prajurit TNI.



HUT TNIKE 65 DI KODAM BUKIT BARISAN

Kelahiran TNI tidak dapat dipisahkan dari sejarah yang bahwa TNI lahir dari rahim perjuangan bangsa Indonesia. Lalu tumbuh dan berkembang melanjutkan pengabdian pada Ibu Pertiwi. Sejak era perjuangan sebelum proklamasi kemerdekaan, cikal bakal TNI mulai tumbuh dalam bentuk laskas-laskar perjuangan. Kemudian menyatu dan berubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat. Lalu kembali melebur menjadi Tentara Rakyat Indonesia sebelum akhirnya menjadi TNI.
Dari sejarah inilah TNI dikenal sebagai tentara yang berasal dari rakyat, berjuang bersama rakyat dan senantisasa membela kepentingan rakyat. Tema "TNI Sebagai Bhayangkari Negara Bersama Seluruh Komponen Bangsa Siap Menegakkan Kedaulatan dan Mempertahankan Keutuhan Wilayah NKRI" merupakan semangat TNI dalam melaksanakan tiga aspek fundamental tugas pokok TNI bersama komponen bangsa lainnya. Ketiganya adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI, dan melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.Demikian dikatakan Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono. SE dalam amanatnya dibacakan Pangdam I/BB Mayjen TNI Leo Siegers sebagai Irup pada upacara memperingati HUT ke-65 TNI di Lanud Polonia Medan, Selasa (5/10) yang dihadiri Gubsu H. Syamsul Arifin SE, Kapoldasu Irjen Pol Oegroseno, Kapoltabes Medan Kombes Pol Tagam Sinaga, Pangkosek Hanudnas III Medan Marsma Chairudin Ray, Walikota Medan Drs. Rahudman, dan unsur Muspida lainnya. Mencermati kecenderungan perkembangan lingkungan strategis global, regional dan nasional saat ini, delapan kelompok ancaman keamanan bersifat aktual akan dihadapi.
Ke delapan ancaman tersebut, kata Mayjen TNI Leo Siegers, berupa ancaman keamanan Selat Malaka, terorisme, separatisme, pelanggaran wilayah perbatasan dan pulau-pulau kecil terluar, bencana alam, kegiatan ilegal, konflik horizontal, dan kelangkaan energi. Selain itu, ada juga ancaman keamanan bersifat potensial, yakni, pemanasan global, pencemaran lingkungan, pandemik, krisis finansial, cyber crime, dan agresi militer asing. Dalam konteks kecenderungan perkembangan lingkungan strategis itulah TNI senantisasa membangun mekanisme kerja dan hubungan antar kelembagaan dalam rangka menegakkan kedaulatan dan mempertahankan keutuhan NKRI.
Reformasi DiriUntuk itulah TNI akan terus melanjutkan reformasi diri yang selama ini telah berlangsung dan dinilai cukup baik selaras dengan Indonesia yang demokratis sehingga terwujud postur TNI yang solid, profesional, modern, berwawasan kebangsaan, dicintai dan mencintai rakyat. Bagi TNI, sumbangsih dalam mewujudkan demokrasi dilaksanakan melalui keikutsertaan mengisi pembangunan nasional dengan mengedepankan cara pandang bahwa apapun yang dilakukan TNI senantiasa dalam rangka pemberdayaan institusi fungsional, TNI merupakan bagian dari sistem nasional, apapun yang dilakukan TNI senantiasa dilakukan bersama komponen bangsa lainnya, TNI tidak berpretensi untuk dapat menyelesaikan semua permasalahan bangsa, dan segenap peran dan tugas TNI dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dilakukan atas kesepakatan bangsa dengan pengaturan secara konstitusional.
Pemerintah, tambah Mayjen TNI Leo Siegers, juga telah berusaha mempersiapkan anggaran bagi peningkatan kesejahteraan prajurit. Diakui memang tidak mungkin TNI dapat tumbuh solid dan profesional tanpa dibarengi peningkatan kesejahteraan prajurit. Pihak TNI sadar pengamanan kedaulatan negara dan integritas wilayah sangat tergantng pada kemampuan negara. Karena luas wilayah kedaulatan dan besarnya biaya serta sarana dan prasarana yang diperlukan. Untuk itu, TNI akan terus melanjutkan optimalisasi peran TNI dalam rangka membantu percepatan proses pembangunan nasional serta kehidupan berbangsa dan bernegara guna mencapai empat tujuan pokok.
Tujuan pertama adalah membantu meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa yang tercermin dalam kesadaran bela negara.
Kedua, membantu meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan rakyat,
ketiga membantu penegakkan disiplin, dan keempat membantu meningkatkan citra bangsa Indonesia di mata dunia melalui pelibatan TNI dalam operasi Perdamaian Dunia di bawah bendera PBB, kata Mayjen TNI Leo Siegers. (wan)

Sementara Pada HUT TNI , Kodim 1415 Kepulauan selayar, Selasa (5/10) pagi menggelar upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-65 Tentara Nasional Indonesia (TNI) secara sederhana, namun penuh khidmat. Sementara Kapten Infantri Abdullah, mewakili Dandim 1415 Selayar, bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup). Upacara yang digelar di halaman kantor Kodim 1415 Selayar ini, diikuti dua peleton dari jajaran Kodim 1415, masing-masing 1 peleton dari Polres Selayar, Satpol PP, Polisi Rutan, Pramuka dan dari kalangan pelajar tingkat SLTA dan SLTP. Sementara Wakil Bupati Kepulauan Selayar, H Saiful Arif SH, bersama jajaran muspida dan kepala SKPD, juga turut menghadiri acara tersebut.
Peringatan HUT TNI ke-65 ini mengambil tema “TNI Sebagai Bhayangkari Negara Bersama Seluruh Komponen Bangsa Siap Menegakkan Kedaulatan dan Mempertahankan Keutuhan Wilayah NKRI” Sejarah telah mencatat bahwa TNI lahir dari rahim perjuangan Indonesia. Selanjutnya tumbuh dan berkembang melanjutkan pengabdian para ibu pertiwi yang selalu bersama-sama dan manunggal bersama rakyat.
Sejak era perjuangan Proklamasi Kemerdekaan RI, sejak itulah cikal bakal TNI mulai tumbuh dalam bentuk laskar-laskar perjuangan yang kemu-dian menyatu dan kemudian berubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat. Demikian diungkapkan Irup Kapten Infantri Abdullah, saat membacakan sambutan tertulis Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono SE

Di Surabaya Seusai upacara HUT TNI ke-65 di Lapangan Makodam V/Brawijaya, Pangdam V/Brawijaya, Mayjend TNI Suwarno meminta kepada pimpinan pondok pesantren (Ponpes) maupun tokoh agama Islam dalam melakukan syiar agama dilakukan dengan cara yang benar.Hal ini bertujuan untuk menghilangkan racun ideologi jihad yang selama ini Telah salah ditafsirkan masyarakat khususnya kaum muda.
"Untuk hilangkan keracunan ideologi jihad, kita minta kepada pimpinan ponpes maupun tokoh agama agar dalam menyampaikan syiar agama Islam yang benar sehingga tidak salah ditafsirkan," kata Mayjend TNI Suwarno seusai upacara HUT TNI ke-65 di Lapangan Makodam V/Brawijaya, Selasa (5/10/2010).
Menurut Suwarno, yang rencananya akan menjabat sebagai Dangarnisun III, ini sebagai upaya untuk menekan ancaman teroris di Indonesia yang merangkul semua elemen masyarakat."Selain persuasif, reprensif dan rehabilitasi. Semua komponen termasuk TNI dan masyarakat seluruhnya juga harus terlibat," imbuhnya.
Suwarno juga berharap agar sistem keamanan keliling serta tamu wajib lapor kembali
digiatkan. Karena ini merupakan salah satu cara menekan tindak terorisme.

Tugasmu TNI menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia Raya .
Sumber : (SH/detikcom/Ant/ Analisa)

SAATNYA SEKARANG MEMBUKTIKAN TENTARA BERSAMA RAKYAT INDONESIA MAMPU MENGHALAU AGRESSOR2 ASING & TNI SIAP MENUMPAS ANTEK- ANTEK TERORISME & G.P.K BINAAN-'NYA

Pengikut dari 5 benua

Arsip Blog