Jumat, Oktober 11, 2013

Perusahaan Internet Minta Izin Buka Rincian Program Pemantauan Amerika Serikat

Mayoritas rakyat Amerika kecewa atas Program PRIMS yang telah mengorbankan perlindungan hak hak Kebebasan privasi.Rakyat Amerika . Demi menjaga Citra Perusahaan Raksasa seperti  Google, Facebook dan Microsoft  dimata Dunia saat ini Tiga perusahaan besar Internet meminta kepada Pemerintah Federal & Presiden Amerika Barack Obama untuk dapat memperbolehkannya membuka rincian perintah pengadilan federal agar perusahaan teknologi itu menyerahkan informasi tentang para penggunanya kepada badan-badan spionase Amerika. Para eksekutif Google, Facebook dan Microsoft mengatakan mereka ingin semuanya transparan dan terbuka kepada publik Amerika dan masyarakat Dunia
 
Google, Facebook dan Microsoft mengatakan mereka ingin semuanya transparan dan terbuka di publik. Pejabat tertinggi urusan hukum Google,  David Drummond  menulis bahwa “tidak ada yang disembunyikan” perusahaannya.Drummond mengatakan berbagai laporan media bahwa Google memberi akses tanpa batas ke informasi tentang penggunanya kepada badan-badan spionase sama sekali tidak benar. Ia mengatakan instruksi pemerintah agar merahasiakan rinciannya hanya menambah rumor dan spekulasi.Laporan Facebook menunjukkan badan-badan penegak hukum menuntut data mengenai sekitar 38.000 pengguna, kira-kira separuh permintaan itu berasal dari pihak berwenang Amerika.
 
Facebook mengatakan laporannya mencakup setiap permintaan pemerintah untuk data pengguna antara 1 Januari hingga 30 Juni. Media jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter bisa menjadi sarana perencanaan bagi aktivis sehingga situs-situs itu menjadi target pemerintah. dan Microsoft beserta Google juga telah merilis data seberapa sering pemerintah meminta informasi mengenai pengguna layanan perusahaan mereka.
Badan Keamanan Nasional Amerika (NSA) telah mengakui laporan-laporan suratkabar bahwa programnya bernama PRISM menngumpulkan email dan data lainnya dari berbagai perusahaan Internet.
 
Seorang bekas kontraktor NSA, Edward Snowden, membocorkan kepada harian Guardian dan Washington Post mengenai program PRISM dan pemantauan NSA atas nomor-nomor telepon yang dihubungi.bahwa ia adalah sumber laporan berita mengenai pemantauan telepon dan data internet yang dilakukan Badan Keamanan Nasional Amerika (NSA) – sebuah program yang menurut pemerintahan Obama mengamankan Amerika dari terorisme.
 
Seorang pria Amerika berusia 29 tahun yang mengaku ia yang memaparkan program pengintaian Amerika yang sangat dirahasiakan itu adalah remaja putus sekolah sewaktu SMA yang dengan cepat memegang posisi bagus dalam lingkaran intelijen Amerika.Adalah Edward Snowden dibesarkan di negara bagian North Carolina dan Maryland di Pantai Timur Amerika. Dalam sebuah wawancara dengan koran Inggris The Guardian, ia mengatakan ia tidak pernah tamat SMA tapi mempelajari program komputer di sebuah perguruan tinggi komunitas Maryland dan memperoleh diploma Pendidikan Pengembangan Umum atau GED.The Guardian mengatakan pekerjaan pertama Snowden adalah sebagai satpam di Badan Kemanan Nasional Amerika atau NSA, yang menugasinya di sebuah fasilitas rahasia di Universitas Maryland.Harian itu mengatakan bakat Snowden dalam membuat program komputer membantunya pindah ke Dinas Intelijen Amerika atau CIA sebagai spesialis keamanan Teknologi Informasi.
 
The Guardian mengutip militer Amerika yang mengatakan Snowden mendaftarkan namanya dalam pasukan cadangan sebagai calon anggota pasukan khusus pada bulan Mei 2004 tetapi tidak menyelesaikan pelatihan dan dikeluarkan empat bulan kemudian.Snowden memberitahu surat kabar itu bahwa karir militernya terhenti setelah "kedua kakinya patah dalam kecelakaan pelatihan."
Snowden mengatakan CIA menempatkannya di Jenewa, Swiss pada tahun 2007 dengan status diplomatik. CIA pada umumnya tidak bersedia mengkonfirmasi atau menyangkal apakah seseorang pegawainya atau bukan. dan Snowden memberitahu koran itu bahwa ia keluar dari CIA tahun 2009 dan melakukan berbagai tugas sebagai kontraktor swasta untuk NSA, termasuk tugas di perusahaan komputer Dell dan di sebuah fasilitas militer Amerika di Jepang.Perusahaan konsultan pertahanan Amerika Booz Allen Hamilton mengatakan mereka mengontrak Snowden awal tahun ini di sebuah kantor di Hawaii. Dikatakan Snowden telah bekerja tidak sampai tiga bulan ketika ia memberitahu para wartawan bahwa ia adalah sumber pembocoran informasi program pengintaian Amerika itu. Keberadaan Snowden tidak diketahui  Ia mengatakan ia berencana untuk mencari suaka di negara manapun yang percaya pada kebebasan berbicara dan privasi global.

Sementara itu, para pejabat Eropa sedang mengevaluasi program intelijen itu dan mencari tahu apakah program itu melanggar privasi setempat. Pemerintah-pemerintah Eropa sedang berusaha untuk menjelaskan apakah mereka mengizinkan Washington memata-matai warga negara mereka atau justru diuntungkan dengan tindakan mata-mata itu, yang kemungkinan ilegal di dalam negeri mereka.Para pejabat Uni Eropa di Brussels, Belgia, berjanji akan berusaha mencari jawaban dari para diplomat Amerika dalam pertemuan tingkat menteri pekan ini di Dublin. 
 
Di Washington,terjadi perdebatan sengit dan para legislator mengatakan mereka sedang mencari cara-cara potensial  untuk mengamankan Amerika dari serangan teroris tanpa mengorbankan perlindungan privasi. Para Anggota Senat Amerika mengatakan penting untuk segera dapat mengungkapkan Program PRISM  itu apa ? dan mereka menyebutnya bahwa Program pemantauan besar-besaran oleh pemerintah atas warga sipil telah melanggar Amandemen  Konstitusi Amerika Serikat
 
Sumber : VOA / The Guardian .

Pengikut dari 5 benua

Arsip Blog