Mayoritas rakyat Amerika kecewa atas Program PRIMS yang telah mengorbankan perlindungan hak hak Kebebasan privasi.Rakyat Amerika . Demi menjaga Citra Perusahaan Raksasa seperti Google, Facebook dan Microsoft dimata Dunia saat ini Tiga perusahaan besar Internet meminta kepada Pemerintah Federal & Presiden
Amerika Barack Obama untuk dapat memperbolehkannya membuka rincian perintah
pengadilan federal agar perusahaan teknologi itu menyerahkan informasi
tentang para penggunanya kepada badan-badan spionase Amerika. Para eksekutif Google, Facebook dan Microsoft mengatakan mereka ingin semuanya transparan dan terbuka kepada publik Amerika dan masyarakat Dunia
Google, Facebook dan Microsoft mengatakan mereka ingin semuanya
transparan dan terbuka di publik. Pejabat tertinggi urusan hukum Google,
David Drummond menulis bahwa “tidak ada yang
disembunyikan” perusahaannya.Drummond mengatakan berbagai laporan media bahwa Google memberi akses
tanpa batas ke informasi tentang penggunanya kepada badan-badan spionase
sama sekali tidak benar. Ia mengatakan instruksi pemerintah agar
merahasiakan rinciannya hanya menambah rumor dan spekulasi.Laporan Facebook menunjukkan badan-badan penegak hukum menuntut data mengenai sekitar
38.000 pengguna, kira-kira separuh permintaan itu berasal dari pihak
berwenang Amerika.
Facebook mengatakan laporannya mencakup setiap permintaan pemerintah untuk data pengguna antara 1 Januari hingga 30 Juni. Media jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter bisa menjadi sarana
perencanaan bagi aktivis sehingga situs-situs itu menjadi target
pemerintah. dan Microsoft beserta Google juga telah merilis data seberapa sering pemerintah
meminta informasi mengenai pengguna layanan perusahaan mereka.
Badan Keamanan Nasional Amerika (NSA) telah mengakui laporan-laporan suratkabar bahwa programnya bernama PRISM menngumpulkan email dan data lainnya dari berbagai perusahaan Internet.
Badan Keamanan Nasional Amerika (NSA) telah mengakui laporan-laporan suratkabar bahwa programnya bernama PRISM menngumpulkan email dan data lainnya dari berbagai perusahaan Internet.
Seorang bekas kontraktor NSA, Edward Snowden, membocorkan kepada harian
Guardian dan Washington Post mengenai program PRISM dan pemantauan NSA
atas nomor-nomor telepon yang dihubungi.bahwa
ia adalah sumber laporan berita mengenai pemantauan telepon dan data
internet yang dilakukan Badan Keamanan Nasional Amerika (NSA) – sebuah
program yang menurut pemerintahan Obama mengamankan Amerika dari
terorisme.
Sementara itu, para pejabat Eropa sedang mengevaluasi program intelijen itu dan mencari tahu apakah program itu melanggar privasi setempat. Pemerintah-pemerintah Eropa sedang berusaha untuk menjelaskan apakah mereka mengizinkan Washington memata-matai warga negara mereka atau justru diuntungkan dengan tindakan mata-mata itu, yang kemungkinan ilegal di dalam negeri mereka.Para pejabat Uni Eropa di Brussels, Belgia, berjanji akan berusaha mencari jawaban dari para diplomat Amerika dalam pertemuan tingkat menteri pekan ini di Dublin.
Seorang pria Amerika berusia 29 tahun yang mengaku ia yang memaparkan
program pengintaian Amerika yang sangat dirahasiakan itu adalah remaja
putus sekolah sewaktu SMA yang dengan cepat memegang posisi bagus dalam
lingkaran intelijen Amerika.Adalah Edward Snowden dibesarkan di negara bagian North Carolina dan Maryland
di Pantai Timur Amerika. Dalam sebuah wawancara dengan koran Inggris The
Guardian, ia mengatakan ia tidak pernah tamat SMA tapi mempelajari
program komputer di sebuah perguruan tinggi komunitas Maryland dan
memperoleh diploma Pendidikan Pengembangan Umum atau GED.The Guardian mengatakan pekerjaan pertama Snowden adalah sebagai satpam
di Badan Kemanan Nasional Amerika atau NSA, yang menugasinya di sebuah
fasilitas rahasia di Universitas Maryland.Harian itu mengatakan bakat Snowden dalam membuat program komputer
membantunya pindah ke Dinas Intelijen Amerika atau CIA sebagai spesialis
keamanan Teknologi Informasi.
The Guardian mengutip militer Amerika yang mengatakan Snowden
mendaftarkan namanya dalam pasukan cadangan sebagai calon anggota
pasukan khusus pada bulan Mei 2004 tetapi tidak menyelesaikan pelatihan
dan dikeluarkan empat bulan kemudian.Snowden memberitahu surat kabar itu bahwa karir militernya terhenti setelah "kedua kakinya patah dalam kecelakaan pelatihan."
Snowden mengatakan CIA menempatkannya di Jenewa, Swiss pada tahun 2007 dengan status diplomatik. CIA pada umumnya tidak bersedia mengkonfirmasi atau menyangkal apakah seseorang pegawainya atau bukan. dan Snowden memberitahu koran itu bahwa ia keluar dari CIA tahun 2009 dan melakukan berbagai tugas sebagai kontraktor swasta untuk NSA, termasuk tugas di perusahaan komputer Dell dan di sebuah fasilitas militer Amerika di Jepang.Perusahaan konsultan pertahanan Amerika Booz Allen Hamilton mengatakan mereka mengontrak Snowden awal tahun ini di sebuah kantor di Hawaii. Dikatakan Snowden telah bekerja tidak sampai tiga bulan ketika ia memberitahu para wartawan bahwa ia adalah sumber pembocoran informasi program pengintaian Amerika itu. Keberadaan Snowden tidak diketahui Ia mengatakan ia berencana untuk mencari suaka di negara manapun yang percaya pada kebebasan berbicara dan privasi global.
Snowden mengatakan CIA menempatkannya di Jenewa, Swiss pada tahun 2007 dengan status diplomatik. CIA pada umumnya tidak bersedia mengkonfirmasi atau menyangkal apakah seseorang pegawainya atau bukan. dan Snowden memberitahu koran itu bahwa ia keluar dari CIA tahun 2009 dan melakukan berbagai tugas sebagai kontraktor swasta untuk NSA, termasuk tugas di perusahaan komputer Dell dan di sebuah fasilitas militer Amerika di Jepang.Perusahaan konsultan pertahanan Amerika Booz Allen Hamilton mengatakan mereka mengontrak Snowden awal tahun ini di sebuah kantor di Hawaii. Dikatakan Snowden telah bekerja tidak sampai tiga bulan ketika ia memberitahu para wartawan bahwa ia adalah sumber pembocoran informasi program pengintaian Amerika itu. Keberadaan Snowden tidak diketahui Ia mengatakan ia berencana untuk mencari suaka di negara manapun yang percaya pada kebebasan berbicara dan privasi global.
Sementara itu, para pejabat Eropa sedang mengevaluasi program intelijen itu dan mencari tahu apakah program itu melanggar privasi setempat. Pemerintah-pemerintah Eropa sedang berusaha untuk menjelaskan apakah mereka mengizinkan Washington memata-matai warga negara mereka atau justru diuntungkan dengan tindakan mata-mata itu, yang kemungkinan ilegal di dalam negeri mereka.Para pejabat Uni Eropa di Brussels, Belgia, berjanji akan berusaha mencari jawaban dari para diplomat Amerika dalam pertemuan tingkat menteri pekan ini di Dublin.
Di Washington,terjadi perdebatan sengit dan para legislator mengatakan mereka sedang mencari
cara-cara potensial untuk mengamankan Amerika dari serangan teroris
tanpa mengorbankan perlindungan privasi. Para Anggota Senat Amerika mengatakan penting untuk segera dapat mengungkapkan Program PRISM itu apa ? dan mereka menyebutnya bahwa Program pemantauan besar-besaran oleh pemerintah atas warga sipil telah melanggar Amandemen Konstitusi Amerika Serikat
Sumber : VOA / The Guardian .