Selasa, Maret 22, 2011

Belajar dari Jepang , Sekarang kita Bangun Pusat Listrik Tenaga Nuklir Yang Aman

Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta mengatakan masyarakat tidak perlu paranoid dengan rencana pemerintah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).Seperti diberitakan Antara, Gusti usai membuka Rapar Koordinasi Regional (Rakoreg) Jawa di Yogyakarta, Senin (21/3) menuturkan, "PLTN ini perlu kita siapkan karena nanti energi fosil yang kita gunakan untuk pembangkit listrik akan habis".
Menurut dia, masyarakat tidak perlu takut dengan PLTN karena energi yang dihasilkan lebih bersih untuk lingkungan dibandingkan emisi batubara dan murah dibandingkan energi lain, meskipun investasi awal cukup besar.Ia menyarankan untuk saat ini energi yang aman dari sumberdaya alam lainnya seperti batubara, panas bumi dan air masih bisa digunakan, meskipun PLTN juga perlu dipersiapkan.

Gusti menjelaskan, dalam pembangunan PLTN yang harus diperhatikan yaitu bahan bakunya harus dipersiapkan, dan kesiapan untuk mengolahnya serta adanya tenaga ahli. Tempat pembangunan PLTN juga harus dipilih yang aman dari bencana alam.Dia menambahkan,” yang terpenting adalah menyiapkan mental masyarakat secara psikologis untuk menerima PLTN karena saat ini masyarakat trauma dengan nuklir terutama setelah berita kebocoran PLTN Fukushima, Jepang, akibat bencana gempa dan tsunami."Masyarakat kita sudah takut duluan, mereka tidak sadar bahwa di Indonesia sudah ada tiga reaktor nuklir meskipun bukan untuk PLTN tapi untuk penelitian," tambahnya.Dalam pembangunan reaktor nuklir, pengamanan juga menjadi hal utama yang dipikirkan yaitu lima lapis pengaman”, Ujar.Menteri Lingkungan Hidup

Hal paling penting adalah penyimpanan limbah nuklir yang harus hati-hati karena biasanya yang menimbulkan radiasi adalah limbahnya."Hal-hal yang harus disiapkan adalah persiapan dari segi fisik dan mental masyarakat," kata Gusti.
Undang-undang 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, mensyaratkan bahwa jika ada kegiatan yang memberikan dampak signifikan terhadap lingkungan maka harus memiliki Amdal.
Sebelum PLTN dibangun membutuhkan Amdal dan masyarakat berkesempatan untuk protes jika tidak setuju pembangunan tersebut lewat Amdal, kata dia.


Tidak hanya gempa dan sapuan tsunami, Jepang kini terancam bencana radiasi nuklir. Dalam empat hari, tiga reaktor di instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Dai-ichi meledak. Sementara, unit reaktor keempat sempat terbakar hebat. Akibatnya sungguh mengerikan. Zat radioaktif kadar tinggi melalangbuana ke udara, bahkan hingga ratusan kilometer jauhnya. Sampai ke Tokyo.Ironisnya, momentum tersebut justru dimanfaatkan pihak-pihak tertentu untuk menebar ketakutan lebih jauh soal bahaya nuklir. Bahkan tiba-tiba gerakan anti-nuklir menyeruak kembali di Indonesia.

Pakar fisika nuklir dari Tsukuba Jepang, Iwan Kurniawan menilai, rencana pembangunan PLTN di Indonesia tidak harus dibatalkan.Karena Indonesia dinilai Sangat siap untuk menangani masalah jika terjadi kebocoran nuklir.

"Kita Mungkin nggak sanggup. Bencana di Aceh [tsunami] dan Yogyakarta [letusan Gunung Merapi] saja tidak sanggup ditangani. Itu debunya, wedhus gembel, kelihatan. Kalau nuklir tidak terlihat," ujar Iwan dalam diskusi bertajuk 'Gerakan Anti PLTN di Indonesia' di Jakarta, Rabu 16 Maret 2011.Dari sisi teknologi, Iwan menegaskan, Jepang sangat jauh berada di atas Indonesia. Namun, saat menghadapi masalah kehancuran PLTN-nya saat ini, Jepang kewalahan. Apalagi Indonesia, yang menurut Iwan, tidak menguasai teknologi, khususnya nuklir. "Pengalaman kita adalah membeli. Jangan harap bisa menguasai teknologinya jika terus membeli. Indonesia tidak pernah mengembangkan teknologi apapun, tidak melakukan riset, maunya beli Kecuali kita mempersiapkan Tenaga Ahli Nuklir dengan cepat dan mau mengembangkan Riset2 ," tuturnya. Jika didasari untuk pembangkit tenaga listrik, Iwan menyatakan, pemerintah harus lebih kreatif lagi untuk mencari sumber daya lain pengganti minyak. Menurutnya, bio diesel dan bio fuel sangat tepat dijadikan sumber energi listrik,Walau untuk nuklir Harus Tetap dikembangkan demi diversifikasi sumber Energi

Senada, aktivis Greenpeace, Nurhidayati menyatakan, banyak yang memuji standar keselamatan, kedisiplinan dan kesiagaan bencana Jepang. Juga teknologinya. Itu saja masih kebobolan. "Bagaimana masyarakat bisa yakin bahwa, apa yang diterapkan Indonesia akan lebih baik atau setidaknya pada tingkatan penanggulangan yang sama?" katanya.

Perlukah tenaga nuklir dipertahankan?
Sebagaimana diberitakan Vivanews, Profesor Nuklir dan Teknik Radiasi di George W Woodruff School of Georgia Institute of Technology. Glenn E. Sjoden menulis opininya kepada CNN. Disadur dari CNN, Sjoden berpendapat perlu membuat tenaga nuklir yang aman.Menurutnya, saat ini tidak ada energi alternatif selain non fosil yang dapat menciptakan energi besar untuk memenuhi kebutuhan dunia selain dari tenaga nuklir.Perlu dicatat, reaktor di Daiichi telah didesan sebagai reaktor modern, tidak mempunyai pendingin aktif yang dibutuhkan, dan panas dari peluruhan akan dihilangkan melalui mekanisme pendinginan konveksi otomatis yang terdapat di semua desain reaktor modern. Namun hanya bagian unit yang lebih tua memerlukan pendinginan aktif untuk menghilangkan panas peluruhan.

Penggunaan air laut menandakan reaktor tidak akan pernah lagi menghasilkan daya listrik yang berguna untuk Jepang. Pasalnya air laut mengakibatkan kerosi yang membuat pembangkit tidak bisa dioperasikan. Secara keseluruhan, langkah ini memberikan kontribusi namun juga merusak sistem pembangkit.
Selanjutnya adanya radiasi yang disebarkan ke publik dalam dosis tinggi memunculkan spekulasi dan kepanikan.

Membuat tenaga nuklir yang aman

Sjoden menilai adanya kejadian di Jepang ini perlu menjadi perenungan banyak pihak, terutama kebenaran bahwa tidak ada tenaga alternatif selain fosil yang dapat membuat daya besar untuk memenuhi kebutuhan tenaga selain dari nuklir.
Tentu bisa menggunakan angin matahari,tenaga air, biomassa dan sejenisnya. Namun, secara kolektif, energi alternatif itu akan digunakan 20 persen dari kebutuhan energi. Untuk menjaga pemanasan global, listrik yang bersih, menghilangkan pemadaman listrik, hal itu dapat dilakukan dengan tenaga nuklir modern yang pasif aman dengan desain terbaru.

Lalu bagaimana dengan masalah sampah nuklir? di Prancis selama 40 tahun penggunaan nuklir tidak ada masalah sampah energi. Sebagian negara mendaur ulang bahan bakar yang digunakan, karena 95 persen bahan bakar dapat didaur ulang kembali ke reaktor dan digunakan lagi. Membuat tenaga nuklir merupakan sumber energi yang paling "hijau",
"Kita perlu mengambil jeda. Sebagai peristiwa di Jepang tentu besar, dan kita perlu merenungkan bersama cara-cara untuk meningkatkan di semua tingkat. Namun, saya percaya kita perlu cerdas dan melanjutkan misi tenaga nuklir untuk masa depan yang berkelanjutan" tulis Sjoden

Sikap Indonesia
Pemerintah Indonesia memastikan penggunaan pembangkit tenaga listrik nulkir (PLTN) merupakan opsi terakhir yang akan ditempuh. Pemerintah akan lebih mengandalkan sumber energi lain untuk menambah pasokan listrik nasional.
"Saya hanya ingin sampaikan ada atau tidak ada gempa di Jepang, pemerintah Indonesia menempatkan nuklir sebagai pilihan terakhir," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa usai Pembukaan Rapat Koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu, 16 Maret 2011.Indonesia, lanjut Hatta, belum sepenuhnya memanfaatkan penggunaan energi alternatif untuk pembangkit listrik. Selain itu, pilihan untuk menggunakan energi campuran juga masih menjadi pilihan pemerintah untuk menambah daya listrik nasional."Kalau tidak ada energi lain, sepanjang kita punya energi alternatif, atau energi mix, PLTN itu letaknya dipilihan akhir. Dengan tidak menutup diri, tapi itu pilihan terakhir," katanya.

Untuk mendorong penambahan daya listrik nasional, pemerintah mengaku akan mempercepat penyediaan gas, diantaranya dengan membangun LNG Receiving Terminal.Indonesia sebelumnya juga pernah mewacanakan pembangunan PLTN untuk mengatasi krisis energi nasional. Awalnya, pemerintah berencana membangun PLTN di Semenanjung Muria, Jawa Tengah. Namun hingga saat ini rencana tersebut tidak pernah terealisasi.

Pilih Dampak dari Tetangga atau Negeri Sendiri ?
Berbeda dengan pemerintah pusat yang lebih berhati-hati, DPRD Kepulauan Bangka Belitung justru lebih agresif dan berani soal rencana pembangunan PLTN.
Ketua DPRD Kepulauan Bangka Belitung Ismiryadi menegaskan rencana PLTN di provinsi itu harus terus berjalan. Indonesia harus memilih dampak dari PLTN di Bangka Belitung atau di Singapura.Seperti dikutip harian Kompas, Ismiryadi mengatakan, saat ini beberapa negara tetangga Indonesia sedang merencanakan pembangunan PLTN. Malaysia dan Vietnam sudah mengungkapkan rencana pembangunan PLTN."Kalau ada apa-apa dengan PLTN di sana, apa ada jaminan dampaknya tidak sampai ke Indonesia? Kalau masih ada dampaknya, kenapa tidak dibangun sendiri di sini. Pilih dampak dari Babel atau dari negara tetangga?" ujarnya di Pangkal Pinang, Kamis (17/3).,Kebocoran reaktor PLTN Fukushima Daiichi, Jepang Bukan alasan menghentikan rencana PLTN di Babel. Jika alasannya adalah kekkhawatiran bocor akibat gempa, seharusnya malah dicari cara membangun PLTN tahan gempa. "Apalagi studi kelayakan menunjukkan Babel relatif aman dari gempa," ujar Ketua DPRD Bangka Belitung Ismiryadi

Sumber : (Antara , CNN, Vivanews )


Kamis, Maret 17, 2011

Apa Target dan Motif Bom Buku .....?


Teror bom kembali menghantui Jakarta. Kali ini bom yang dibungkus dalam sebuah buku menjadi modus terorisme baru. Setelah berbagai teror yang dilakukan, melalui bom di hotel-hotel, tempat wisata di Bali dan beberapa tempat ibadah, kini ada tiga paket bom yang sama beredar pada hari yang sama dan ditujukan kepada orang yang berbeda.


Paket bom pertama ditujukan kepada aktivis Jaringan Islam Liberal Ulil Abshar-Abdall. Bom yang dibukungkus dalam sebuah buku itu dikirim ke Komunitas Utan Kayu di Jalan Utan Kayu Nomor 68 H, Jakarta. Paket diterima pukul 10.00.
Naas, sore hari bom itu meledak saat hendak dijinakkan Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Timur Kompol Dodi Rahmawan. Lima orang terluka, termasuk Dodi yang tangan kirinya putus.
Bom kedua beredar sore hari. Sekitar pukul 16.00, seseorang mendatangi rumah Ketua Umum Pemuda Pancasila (PP) Yapto S Soerjosoemarno dan menyerahkan sebuah bungkusan kepada petugas keamanan di rumah itu. Yapto yang tiba di rumah pada pukul 19.00 curiga dengan paket tersebut dan menghubungi polisi. Paket itu ternyata berisi bom dan berhasil dijinakkan dengan cara diledakkan oleh tim Gegana.

Selanjutnya Bom ketiga, sekitar pukul 21.30, paket bom juga dikirim ke Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN), Jakarta. Paket bom ditujukan kepada Kepala Pelaksana Harian BNN Komjen Pol Gorries Mere. Pasukan Gegana menjinakkan bom dengan cara meledakkannya.Gorries sendiri selama ini juga dikenal sebagai tokoh penting dalam sepak terjang Densus 88, unit pasukan anti-teroris Polri dalam memberangus gerakan terorisme di Indonesia. Menurut Ketua Tim Advokasi FUI, Munarman, selain sebagai Kepala BNN, Gories juga sempat menjadi Komandan Satgas Anti Bom. Ia bertanggungjawab langsung kepada Kapolri. Satgas Anti Bom inilah yang paling berperan dalam menyiksa dan membunuhi para tersangka aktivis Islam yang dituduh sebagai teroris.

Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Boy Rafli Amar mengatakan, paket buku berisi bom yang dikirimkan ke tiga tempat kemarin memiliki kemiripan. Judul buku, nama, maupun alamat pengirim sama.
"Semua sama," kata Boy saat dihubungi Kompas.com, Rabu (16/3/2011), ketika ditanya apakah ada kemiripan ketiga paket bom.Dikatakan Boy, kesamaan lain adalah bahan peledak dimasukkan ke dalam ketiga buku yang dibolongi bagian tengahnya. Meski modus ketiganya sama, kata Boy, pihaknya belum bisa menyimpulkan bahwa pelakunya sama. "Masih dalam penyelidikan," kata dia.



Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta aparat keamanan untuk segera mengusut dan menemukan pelaku teror bom paket, sehingga ketentaraman dan keamanan masyarakat segera pulih."Aparat keamanan bekerja, saya akan tegur (bila ada yang lalai-red), tidak ada yang lebih penting bagi masyarakat kita selain rasa aman. Segera ungkap, bekerja dengan penuh, serius dan bisa mengungkap," kata Presiden saat membuka sidang kabinet di Kantor Presiden Jakarta, Kamis (17/3) siang.

Kepala negara juga meminta agar aparat intelijen, baik dari Badan Intelejen Negara (BIN) dan kepolisian serta jajaran TNI, termasuk komando teritorial untuk bekerja lebih keras mencegah aksi teror dan mengungkap pelakunya. "Jajaran intelijen, BIN dan kepolisian, jajaran TNI komando teritorial bekerja lebih keras untuk ungkap pelaku kejahatan. Jangan berikan ruang apapun kepada siapapun yang akan merobek situasi keamanan yang telah kita jaga dan pulihkan," katanya, menegaskan.

Presiden mengatakan teror paket bom yang terjadi beberapa hari lalu hendaknya tidak dianggap biasa karena aparat keamanan harus lakukan apapun untuk melindungi masyarakat.
"Jangan tidak diantisipasi, tidak dilakukan kegiatan intelijen. Dengan demikian, setiap saat kita bisa hadapi kejadian. Barangkali yang selama ini melakukan teror mengubah taktik. Kita tidak boleh kalah dan kehilangan inisiatif," katanya.

Kepala Negara mengatakan, ia melihat ada sisi kecerobohan petugas dan meminta agar hal serupa tidak terjadi lagi, sehingga tidak ada lagi ledakan bom saat proses penjinakan barang yang diduga bom. "Tunjukkan bahwa petugas kita profesional, jangan anggap ringan situasi. Motif bisa macam-macam," tegasnya.

Presiden menegaskan,"kita juga mendapat kiriman berita (yang mengatakan-red) SBY tidak bisa jaga keamanan. Pada kelompok seperti itu, bila tidak suka sama saya jangan korbankan rakyat." (Ant/Ogi)
Menurut catatan Kompas.com, ini adalah paket bom pertama di Indonesia dalam bentuk buku. Buku setebal 412 halaman dengan judul "Mereka Harus Dibunuh karena Dosa-dosa Mereka terhadap Islam dan Kaum Muslimin" dilobangi bagian tengahnya dan disisipi bom.
Pengirimnya tertulis Drs. Sulaiman Azhar, Lc Alamat: Jl Bahagia Gg Panser No 29 Ciomas Bogor Telp 0813 3222 0579. Polisi tidak menemukan alamat yang dimaksud. Nomor telepon yang tercantum pun tidak bisa dihubungi.

Apa Motifnya..?
Terpisah, pengamat intelijen Wawan Purwanto mengaku, sulit untuk menganalisa bom buku tersebut, meski sasarannya bukanlah orang yang aneh untuk diancam pembunuhan, Ulil Absar Abdalla, salah satu pentolan Jaringan Islam Liberal (JIL) yang selama ini juga menjadi sasaran ancaman pembunuhan.
"Ini memang agak rumit," kata Wawan Purwanto kepada tribunnews.com, Selasa malam (15/3/2011) kemarin.
Menurutnya, untuk menganalisis motif dari pengiriman bom yang akhirnya menyebabkan tangan seorang polisi terancam diamputasi ini, perlu kajian dari berbagai aspek. Apalagi, berbagai permasalahan terjadi di negeri ini.
"Tapi kalau pengalihan isu, terhadap isu yang mengguncang pemerintahan saat ini saya tidak yakin," ujarnya seraya menyesalkan, banyak masalah sosial yang kandas untuk diselesaikan secara tuntas.
"Sekarang banyak terjadi masalah sosial di negeri ini, masalah sentimen agama seperti tidak pernah bisa diselesaikan," ungkapnya.Dia menambahkan, pihaknya masih mendalami masalah yang sempat memanas di Indonesia. Sebut misalkan saja, soal Ahmadiyah yang belum tuntas.

"Demikian juga dengan kasus Abubakar Ba'asyir, kemungkinannya masih banyak. Saat ini kita sedang menelisik, kenapa Ulil yang menjadi sasaran, dan motifnya apa," imbuhnya.
Sementara itu menanggapi paket bom yang dikirim ke kediaman Ketua Pemuda Pancasila Japto S Soerjosoemarno di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, sekitar pukul 21.00 WIB dinilai bermotif pengacauan.

Benang merah apa yang membuat Aktivis Islam Liberal Ulil Abshar Abdalla,Ketua badan anti narkoba Gories Mere dan politikus pendukung mantan presiden Soeharto, Yapto Soerjosoemarno, menjadi target teror bom berkedok buku ?Hermawan Sulistyo, menjelaskan ;

Kalau Ulil, sudah jelas, aktivitasnya selalu membuat gerah kelompok Islam fundamentalis. Gories Mere merupakan figur penting dalam pemberantasan teroris mengatasnamakan Islam."Kalau Yapto ada dua kemungkinan. Dia dianggap mewakili Yahudi. Yapto kan keturunan Belanda-Yahudi. Atau dia dipakai untuk merancukan pola, namun tanpa disadari ternyata ia punya link Yahudi," kata Hermawan Sulistyo.

Individu
Target-target individu dipilih karena dana operasi kelompok teroris kian minim, serta untuk mendapatkan bahan-bahan peledak dalam jumlah besar makin sulit.
"Sekarang ini anda beli sulfur belerang 10 - 20 Kg saja sudah ditanya untuk apa," ujarnya.Peneliti terorisme itu ragu jika peralihan dari target massa ke target indvidu karena ungkapan tokoh radikal Abu Bakar Baasyir. Ia sebelum ini pernah menyatakan warga Indonesia secara umum bukanlah musuh, tetapi hanya orang-orang tertentu.

Teror
Gerakan teroris selalu berupaya menimbulkan rasa takut publik dengan menyerang sasaran-sasaran besar. Tujuan tak akan tercapai jika pola teror diubah menjadi serangan terhadap individu. Karena itu Hermawan yakin pengalihan target lebih disebabkan oleh pelaku kekurangan dana dan bahan peledak.Sel-sel teroris di Indonesia diperkirakan masih banyak dan hidup, sekalipun mereka semakin terjepit. Artinya pisau pun jadi untuk menjalankan ide-ide kekerasan mereka?
"Iya, betul sekali, bukan lantas mereka berhenti," tandas Hermawan Sulistyo.


Pengamat terorisme Mardigu Wowiek Parsantyo mengatakan, kapasitas Japto tidak memenuhi kualitas sebagai target utama gerakan terorisme.
"Target teroris itu kepala negara, orang asing, kelompok yang memusuhi teroris. Misalnya Ulil dan Gories Mere, kalau bom Japto ini hanya sekadar untuk mengacak saja. Ini sangat cerdik untuk mengecoh Polisi," ujarnya kepada INILAH.COM, Rabu (16/3/2011).Menurut Mardigu, pelaku sengaja mengirim paket bom ke kediaman Yapto agar menyulitkan Kepolisian dalam melakukan pelacakan dan analisa pengusutan.
"Itulah mengapa saya bilang teror ini memenuhi teori Carver karena sangat tertata rapih, dan juga memiliki strategi bagus," ujarnya.

Seperti diberitakan, selain teror bom Utan Kayu dan BNN, Polisi juga mendapat laporan teror bom di kediaman Ketua Pemuda Pancasila Japto S Soerjosoemarno di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, ke Polda Metro Jaya, sekitar pukul 21.00 WIB.
Terlepas dari siapa sebenarnya, Japto S Soerjosoemarno. Yang jelas dua target lain bom buku Jakarta, Ulil dan Gorries punya relevansi yang jelas dengan isu radikalisme Islam. Apalagi dengan carut-marutnya isu kekerasan terhadap Ahmadiyah, rasa-rasanya rangkaian teror bom buku ini cukup ampuh dieksploitasi untuk menyegarkan kembali isu terorisme dan ancaman kelompok-kelompok Islam yang dituding sebagai teroris dan ekstrimis.

Jangan Spekulatif!

Menyikapi maraknya teror bom buku di Jakarta, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Arsyad Mbai meminta semua pihak untuk tidak menganalisis terlalu jauh siapa di balik peristiwa meledaknya bom di kawasan Utan Kayu, Jakarta Timur, atau keterkaitannya dengan jaringan tertentu, sebelum ada bukti.Seperti dikutip Antara, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) setelah mengikuti rapat bersama dengan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyanto, di Jakarta, Selasa (15/3) mengatakan "Jangan dulu jauh menganalisis, bukti belum jelas... Biarkan polisi bekerja mencari fakta yang obyketif".


Rapat bersama tersebut dihadiri Menko Polhukam, Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutanto di Gedung Kementerian Polhukam.Ia meminta masyarakat untuk tidak membuat kesimpulan sendiri sehingga kemudian saling menuduh, mencurigai antarkelompok masyarakat dan berujung pada konflik horisontal maupun vertikal.
Dia menjelaskan, saat ini aparat yang bertugas sedang berusaha memastikan jenis bom, rangkaian dan teknik pembuatannya yang menjadi petunjuk untuk melakukan penyidikan lanjutan.

Menko Polhukam Djoko Suyanto telah meminta pada semua pihak untuk tidak membuat kesimpulan terlalu dini terkait dengan peristiwa meledaknya bom tersebut. Djoko mengatakan aparat kepolisian sedang melakukan penyidikan dan penyelidikan terkait kasus tersebut. Aparat, ujarnya, sedang bekerja sekuat tenaga untuk mencari dan menemukan pelaku serta motif dari tindakan mengirim paket bom tersebut. Ia mengatakan apabila bukti yang diterima sudah lengkap maka akan segera diproses di pengadilan.

Jumat, Maret 11, 2011

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Koruptor ! Versi Pers Australia dan Wikileaks


Wikileaks kembali merilis surat kabel yang mengungkapkan bahwa Amerika Serikat mengetahui perihal keterlibatan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dalam kasus korupsi serta kekerasan yang ia lakukan demi mempertahankan kekuasaan politik.

Seperti dilansir The Age yang berbasis di Australia, Jumat (11/3), dalam dokumen tersebut, SBY telah secara pribadi turut campur untuk mempengaruhi jaksa dan hakim dalam rangka melindungi tokoh-tokoh politik yang melakukan korupsi. Ia juga dilaporkan kerap menggunakan agen rahasia Indonesia untuk memata-matai beberapa saingan politik serta beberapa staf pentingnya.

Staf wikileaks secara eksklusif mengatakan kepada reporter The Age, bahwa pada 2004, SBY turut campur tangan dalam kasus Taufiq Kiemas yang merupakan suami mantan presiden Indonesia, Megawati Soekarnoputri.

Dilaporkan, Kiemas telah menggunakan kekuasaan politik istrinya yang memimpin partai terbesar ke dua di Indonesia untuk melindungi dirinya dari tuntutan hukum yang menjeratnya. Hal itu disebut dalam dokumen Wikileaks sebagai korupsi legendaris selama masa jabatan sang istri.

Dokumen tersebut juga menuturkan perihal mantan wakil presiden di masa SBY yang membayar jutaan dolar untuk dapat mengendalikan partai politik terbesar di Indonesia. Juga menyebutkan bahwa istri presiden SBY dan keluarganya hanya memperkaya diri sendiri dengan memanfaatkan koneksi politik.

Berita ini dilansir bersamaan dengan waktu kunjungan Wakil Presiden Boediono ke Australia.Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa membantah informasi Wikileaks yang dilansir harian Australia,The Age dan Sydney Morning Herald, perihal keterlibatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam kasus korupsi demi mempertahankan kekuasaan politik.

Dalam pernyataan resmi yang diselenggarakan Jumat (11/3) pukul 10.00, Natalegawa mengatakan, semua yang dimuat dalam berita tersebut sama sekali tanpa dasar. "Informasi yang dilansir harian The Age dan Sydney Morning Herald itu sama sekali tanpa dasar apapun, atau singkatnya sama sekali tidak bisa dikonfirmasi kebenarannya," kata Natalegawa dalam pidato singkatnya.

Dalam dokumen tersebut, SBY telah secara pribadi turut campur untuk mempengaruhi jaksa dan hakim dalam rangka melindungi tokoh-tokoh politik yang melakukan korupsi. Ia juga dilaporkan kerap menggunakan agen rahasia Indonesia untuk memata-matai beberapa saingan politik serta beberapa staf pentingnya.

Dokumen itu juga menuturkan perihal mantan wakil presiden di masa SBY yang membayar jutaan dolar untuk dapat mengendalikan partai politik terbesar di Indonesia. Juga menyebutkan bahwa istri presiden SBY dan keluarganya hanya memperkaya diri sendiri dengan memanfaatkan koneksi politik. [Baca: Wikileaks: SBY Terlibat Korupsi]
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah membaca isi harian The Age pada Kamis malam. "Beliau sangat kaget, tidak menyangka. Kita melihat sendiri berita tersebut sangat tidak akurat dan disajikan secara sembrono," kata Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha di Jakarta, Jumat (11/3).

Dalam pemberitaan The Age dan Sydney Morning Herald, Presiden Yudhoyono disebut menyalahgunakan kekuasaan. Informasi itu bersumber dari WikiLeaks yang memuat bocoran nota diplomatik Amerika Serikat.

Menurut Julian, pihak Istana Kepresidenan akan menyiapkan langkah-langkah untuk merespons pemberitaan di kedua media tersebut. Dia membantah jika Yudhoyono disebut berperilaku koruptif.

Julian menyebutkan opsi, antara lain memberikan hak jawab di dua media cetak tersebut. Selain itu meminta Kementerian Luar Negeri untuk klarifikasi dari Duta Besar Amerika Serikat di Jakarta karena sumber yang digunakan Wikileaks adalah nota diplomasi antara Kedubes AS di Jakarta dengan Washington.

"Karena ini telah dipublikasi secara luas oleh dua surat kabar di Australia, tentu akan dilakukan respons terkait pemberitaan. Belum bisa disampaikan bentuknya seperti apa, apakah akan hak jawab atau disiapkan langkah lain," tuturnya.

Julian mengatakan pihak Istana Kepresidenan sama sekali tidak bisa menemukan kebenaran dalam pemberitaan tersebut. Apalagi pemberitaan itu sama sekali tidak berdasarkan fakta.

Sumber Wikileaks yang dirujuk oleh The Age dan Sydney Morning Herald pun, lanjut dia, sebenarnya masih perlu diverifikasi kebenarannya. "Kita tahu sendiri bahwa institusi Wikileaks ini membuat banyak sekali berita di hampir seluruh negara di dunia dengan kredibilitas yang sulit dipertanggungjawabkan," ujar Julian.(Ant/ULF)

Pengikut dari 5 benua

Arsip Blog