Minggu, Maret 31, 2013

Analisa Intelijen bisnis deskripsi

Dewasa ini, tidak semua intelijen sebagai mata-mata perang, tugas mereka pun semakin meluas. Bahkan dunia bisnis memerlukan seorang intelijen untuk mengembangkan usaha. Walaupun tugas dasarnya hampir sama, hanya caranya yang berbeda.
Ada ungkapan bahwa” jika ingin membuat Sup Ayam, hal pertama yang kita perlukan adalah Ayam”. Logika yang sama dapat juga  diterapkan  untuk subyek kita dengan mengatakan,”Jika ingin ikut serta dalam perdagangan melalui Jaringan elektronik, hal pertama yang kita perlukan adalah pemahaman mengenai elemen-elemennya.” Kebenaran ini berlaku dalam bidang Intelijen Bisnis. Dulu perusahaan-perusahaan kurang memperhatikan perlunya pengumpulan Informasi mengenai lingkungannya, Namun persaingan global yang ketat telah mengubah semuanya menjadi sangat penting arti sebuah informasi yang meliputi: pengumpulan, penyimpanan dan penyebaran informasi lingkungan melalui aplikasi komputer di organisasi-organisasi/ perusahaan-perusahaan seluruh dunia.


Intelijen mempunyai 3 (tiga) peranan, yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan yakni: pertama; peran intelijen sebagai pengetahuan/bahan keterangan yaitu bahan keterangan yang sudah diolah untuk disajikan kepada pimpinan, sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat bagi organisasi/satuan. Kedua; peran Intelijen sebagai kegiatan yaitu segala usaha, pekerjaan, kegiatan dan tindakan dibidang intelijen meliputi perencanaan, persiapan dan pelaksanaan kegiatan penyelidikan, pengamanan dan penggalangan dalam rangka pelaksanaan fungsi intelijen. Ketiga; peran intelijen sebagi badan/organisasi yaitu satuan/organisasi intelijen yang disusun, dilengkapi dan dibekali secara khusus untuk pelaksanaan dan penyelenggaraan intelijen dalam rangka mendukung tujuan.
         
Dalam era persaingan yang mengganas, banyak cara yang harus dilakukan untuk tidak hanya tetap bertahan/ survive, akan tetapi juga tumbuh dan menghasilkan profit/ keuntungan. Persaingan tidak hanya pada pemacu agar bisa memberikan layanan yang baik saja, tetapi sekarang harus dipandang sebagai persaingan hidup atau mati. Bisnis adalah perang, bukan sebuah persahabatan/ persaudaraan yang segala sesuatunya diselesaikan dengan cara kekeluargaan. Semua ada harga dan perhitungan untung rugi. Dua kata yang benar-benar diperhatikan dan dipahami dengan baik yaitu untung atau rugi, dengan kata lain profesionalitas bisnis. Salah satu strategi penting dalam dunia peperangan adalah Intelijen. Kenapa dalam dunia bisnis memerlukan Intelijen......? Lima Ribu (5000) mata-mata perusahaan yang saat ini aktif terlibat dalam aktifitas intelijen dan sembilan dari sepuluh Perusahaan besar di indonesia memiliki staf-staf yang sangat berdedikasi khusus untuk mengumpulkan Intelijen Kompetitif. Ada Perusahaan negara-Negara maju yang menghabiskan 1 (satu) Juta dollar per tahun hanya untuk menelusuri pesaingnya. Manfaatnya justru meningkatkan pendapatan, menurunkan biaya dan memperbaiki pengambilan keputusan.
                 
Sebelum berbisnis Anda dapat mengamati usaha orang lain terlebih dahulu. Hal itu akan sangat membantu dalam mendirikan usaha. Bukan berarti harus menjiplak, namun Anda dapat mencontoh strategi yang sesuai dengan usaha yang dijalankan. Anda dapat menjadi seorang intelijen bagi usaha Anda. Tugas Anda adalah mendapatkan data yang diperlukan, bagaimana minat konsumen, menempatkan investasi, bagaimana menghadapi kompetitor, dan sebagainya.
                  Ada istilah Intelijen Kompetitif (Competitive Intelligence) yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan untuk mengumpulkan informasi tentang pesaing perusahaan, ada juga intelijen bisnis (business intelligence) yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan untuk mengumpulkan informasi tentang elemen-elemen lingkungan sekitar perusahaan-perusahaan lain secara kompleks.
Intelijen Kompetitf atau persaingan intelijen pada perusahaan melibatkan 5 (lima) tugas dalam intelijen dasar sebagai tanggung jawab tambahan yaitu: Pertama; Mengumpulkan data- perusahaan-perusahaan dapat mengumpulkan data baik data primer maupun data sekunder. Data primer dikumpulkan oleh perusahaan misalnya periset pemasaran perusahaan melakukan survei pelanggan, data sekunder dikumpulkan oleh orang lain dan disediakan untuk perusahaan. Biasanya data sekunder tersedia dalam bentuk database komersial yang disediakan oleh jasa database dengan bayaran. Perusahaan dapat mengakses pusat database jasa tersebut atau memperoleh salinan database dalam bentu CD-ROM.Kedua; Mengevaluasi data- Semua data primer maupun data sekunder harus dievaluasi sebelum digunakan untuk memastikan akurasinya. Ketiga; Menganalisis data- Data jarang sekali mengungkapkan keseluruhan cerita. Dalam pemikiran lateral (Lateral Thinking)  menjelaskan bagaimana  meneliti data dari berbagai sudut, mencari berbagai pola, seperti ada ungkapan kata; “ jika tidak dapat menemukan telapak kaki,.... carilah jejak kaki”, sehingga dalam  menganalisis data dapat mengubah data menjadi intelijen. Keempat; Menyimpan Intelijen- Bila intelijen dalam bentuk yang dapat dibaca mesin, seperti CD-ROM, atau tersedia secara online, pencatatan ke dalam komputer bukanlah masalah. Namun jika intelijen dalam bentuk tercetak, maka harus dimasukan melalui optical Character recognition (OCR) atau dengan mengetik. Setelah berada di komputer, intelijen itu harus disimpan sedemikian rupa sehinga memudahkan pengambilan kembali.Kelima; Menyebarkan Intelijen- Setelah berada dalam penyimpanan komputer, teks dokumen atau ringkasannya diambil kembali dengan memasukan parameter pencarian tertentu, seperti nama perusahaan, tanggal, nama publikasi dan nama pengarang.
Dengan integrasi aplikasi entERPrise membuat begitu banyak perubahan dalam organisasi, metode tradisional untuk mengukur kinerja Bisnis perlu ditambah.Organisasi tidak hanya harus melakukan dengan baik: mereka harus mampu mengidentifikasi bagaimana mereka lakukan, baik atau buruk - dan mengapa. Informasi internal tidak cukup: perusahaan perlu untuk melihat dan menganalisis informasi dari para pelaku bisnis sepanjang rantai siklus mulai dari pasokan sampai after sales service


         Pendekatan yang canggih untuk penyebaran adalah dengan menyiapkan profil intelijen untuk tiap pemakai yang menjelaskan dalam bentuk kode topik-topik intelijen yang ingin dipantau pemakai. Profil ini disimpan dalam komputer, dan ketika datang sepotong intelijen yang cocok dengan profil tersebut dan intelijen itu tersedia bagi pemakai. Tehnik ini disebut penyebaran informasi selektif (Selective disemination of information-SDI). Untuk mencapai keunggulan strategis perusahaan pertama yang dilakukan adalah mengumpulkan intelijen bisnis sehingga dapat memahami peran potensial yang dimainkan tiap elemen lingkungan. Kemudian muncul komitmen untuk membentuk suatu sistem antar organisasi (Interorganized system/IOS) yakni beberapa perusahaan yang bekerja sama sebagai satu unit tunggal melalui pertukaran data elektronik (Electronic data Interchange/EDI ).mencari cara terbaik untuk memaksimalkan kinerja supply chain, jawaban penting mungkin terletak pada model unik yang disebut SCOR. Dalam pencarian tak kenal lelah untuk terus meningkatkan pengembalian atas investasi dan daya saing pasar, beberapa perusahaan terbesar di dunia yang menerapkan model yang dikenal sebagai SCOR (Supply Chain Operation Refference) - Siemens, Hewlett Packard, Intel, BASF dan Coca-Cola semua menggunakan model SCOR karena mereka tahu hidup di pasar sengit saat ini menuntut pengawasan rinci dan rekayasa ulang dari setiap link dalam rantai pasokan - dari pemasok pemasok untuk pelanggan pelanggan. Menyadari kekuatan model, terintegrasi banyak perusahaan distributor

 Written by Oleh Mayor Inf.Akhmad Mathopany (Kasijianbangdik)

Pengikut dari 5 benua

Arsip Blog