Informasi Rahasia dibocorkan
oleh Agen Binaan
Ditulis oleh hadiwibowo - 2008
Saya pernah membaca di koran, seorang pejabat pemerintah yang dituduh sebagai agen binaan intelijen asing. Pejabat itu dengan keras membantahnya dan mengatakan bahwa dirinya bukan seorang agen binaan (intelijen) asing.
Seseorang yang dijadikan target untuk “dibina” oleh agen intelijen, tentunya tanpa sepengetahuan dan tanpa menimbulkan kecurigaan yang bersangkutan. Dan memang pembinaan itu dibuat sedemikian rupa agar tidak terasakan oleh targetnya. Itulah salah satu kerja sukses seorang agen intelijen dalam membina agen lokal yang bukan atas kemauan sendiri untuk menjadi agen.
Yang terjadi adalah pertemanan atau persahabatan seperti layaknya kehidupan normal. Dalam masa pertemanan itulah terjadi obrolan-obrolan santai yang membahas keluarga, film, kedinasan, informasi rahasia, rahasia pribadi, kegiatan di tempat kerja, atau obrolan ringan tentang sepak bola misalnya.
Si agen (intelijen) itu lalu membuat catatan kesimpulan dan resume pembicaraan-pembicaraan diantaranya yang relevan untuk dilaporkan ke kantor pusatnya atau kepada agen intelijen lainnya. Yang seperti ini dalam bahasa teknologi disebut social-engineering.
Dalam masa pertemanan itu juga biasanya si agen memberikan benda-benda yang disenangi oleh si target, misal pulpen atau jam tangan bermerek terkenal, hiasan dinding atau benda seni yang ditaruh di ruang kerja, yang sebelum diserahkan benda-benda tersebut telah disisipi alat-alat sadap. Bahkan bisa jadi si agen itu menyusup hingga menjadi konsultan atau mitra bisnis atau bahkan menjadi orang kepercayaan dari si target.
Namun semua tuduhan bahwa seorang pejabat disadap atau dijadikan agen binaan akan dibantah kecuali terbukti nyata bahwa memang telah terjadi hal demikian, seperti berita tentang pembocoran informasi penting dan rahasia di Pentagon, Amerika Serikat berikut ini.
kutip
Jawa Pos : Internasional
[ Minggu, 13 Juli 2008 ]
Jual Rahasia Pentagon, Divonis 57 Bulan
WASHINGTON - Gregg William Bergersen harus menerima konsekuensi perbuatannya. Karena menjual rahasia militer negaranya kepada mata-mata pemerintah Tiongkok, staf Pentagon itu kemarin (12/7) diganjar hukuman penjara 57 bulan. Dokumen yang dibocorkan pria 51 tahun itu adalah penjualan senjata Amerika Serikat kepada Taiwan.
Hukum yang berlaku di Negeri Paman Sam, membocorkan rahasia pertahanan negara bisa dikenai hukuman hingga sepuluh tahun penjara. Untuk Bergersen, setelah bebas nanti, dia masih harus menjalani masa percobaan selama tiga tahun. Menurut pengacara Bergersen, Mark Cummings, hakim Leonie Brinkema yang mengadili skandal penjualan rahasia militer tersebut mengatakan bahwa hukuman itu cukup ringan.
Mata-mata Tiongkok yang menerima rahasia dari Bergersen juga tidak luput dari jerat hukum. Agen rahasia kelahiran Taiwan itu, Tai Shen Kuo, akan menerima vonis pada 8 Agustus mendatang. Menurut FBI, ancaman hukuman bagi dia jauh lebih berat. Yakni, hukuman penjara seumur hidup karena telah menjadi mata-mata.
Di Pentagon, Bergersen bekerja sebagai analis kebijakan sistem persenjataan di Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan. Badan tersebut melaksanakan program penjualan senjata dengan asing. Selain itu, mereka secara berkala menangani penggolongan penjualan senjata luar negeri. Termasuk Taiwan, yang juga menjadi ”klien” mereka.
”Selama konspirasi itu, Kuo berusaha menjaga hubungan pertemanan dengan Bergersen. Dia melimpahinya dengan berbagai macam hadiah, termasuk uang tunai, makan malam, serta uang untuk judi di Las Vegas,” bunyi pernyataan dari Departemen Kehakiman. ”Tanpa sepengetahuan Bergersen, Kuo menyampaikan informasi yang didapatnya dari Bergersen kepada pejabat pemerintah Republik Rakyat Tiongkok,” tambahnya.
Sebelumnya, Departemen Kehakiman menyatakan bahwa banyak dokumen rahasia yang diketahui para pegawainya. Salah satunya, penjualan senjata ke Taiwan. Hal itu tidak seharusnya dibocorkan kepada pihak luar.
”Spionase adalah tindak kriminal paling serius di Amerika,” kata Arthur Cummings, asisten direktur eksekutif FBI. (AFP/dia/ami)
unkutip -antz-