Sabtu, Oktober 04, 2014
Selasa, April 22, 2014
kebangsaan Indonesia. Sebuah kebangsaan yang unik. Kebangsaan yang luhur. Kebangsaan yang berbeda dengan pelbagai varian nasionalisme di belahan dunia lainnya.
Ikatan kebangsaan Indonesia adalah manusia dan kemanusiaan. Bahwa tanah tumpah darah ini adalah amanat bagi penderitaan rakyat. Bukan amanat bagi hasrat dan pelbagai kehendak orang per orang juga kelompok. Indonesia adalah untuk segenap anak manusia yang memiliki hasrat hidup bersama, juga rasa senasib dan sepenanggungan di tanah permai ini. Dalam suka dan duka. Dalam bahagia juga nestapa.
Tahun ini seharusnya akan menjadi tahun yang baik untuk PDI-Perjuangan. Seluruh "banteng" yang menggerakkan mesin partai semestinya akan mencatat tahun ini sebagai capaian sejarah. Seharusnya, tahun ini adalah sejarah kemenangan di pemilihan umum bagi PDI-P.
Berdasarkan banyak hasil hitung cepat, PDI-P diprediksi akan menang dalam pemilu legislatif. Perolehan suara sah nasional ada di kisaran 19 persen. Namun, angka itu masih jauh dari target yang dipatok PDI-P di kisaran 27,02 persen. Perbedaan capaian dan target inilah yang kemudian memunculkan banyak spekulasi, salah satunya tentang keberadaan friksi di internal partai.
Menanggapi isu friksi tersebut, beberapa petinggi PDI-P berkali-kali membantahnya. Seluruh mesin partai dipastikan solid, menjaga kemenangan pileg, dan siap memenangkan Joko Widodo di arena pilpres.
Bagi PDI-P, 2014 adalah tahun penentuan. Istilah mereka, waktu untuk memetik hasil dari konsolidasi internal yang dilakukan selama 10 tahun berada di luar pemerintahan.
"Sekarang saya kasih kalian seorang jagoan (Jokowi). Kalau kalian enggak memenangkan, maka PDI-P selamanya enggak akan memiliki presiden," kata Megawati saat menyampaikan orasi politiknya di Lapangan Trikoyo, Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (5/4/2014).
Namun, kemenangan yang ada di depan mata bisa dengan mudah diraih atau malah justru hilang dan kembali gagal, semua tergantung pada strategi yang digunakan PDI-P. Meski perkiraan perolehan suara yang didapat partai ini jauh dari target, suara mereka masih berada di posisi teratas yang menempatkan PDI-P sebagai masinis dari lokomotif koalisi.
Lagi pula, partai ini punya amunisi lain yang tak ditemukan di partai lain. Amunisi itu bernama Joko Widodo. Pada 14 Maret 2014, Jokowi mendapatkan mandat Megawati untuk menjadi bakal calon presiden dari PDI-P.
Serangan untuk Jokowi memang berdatangan, justru setelah mandat Megawati keluar. Namun, tak dipungkiri sejauh ini elektabilitasnya masih tertinggi. Banyak pengamat pun masih menjagokannya. Maka, keberadaan Jokowi dan perolehan suara terbanyak dalam pemilu legislatif memberi ruang gerak yang lebih leluasa bagi PDI-P untuk menyusun peta koalisi.
Aturan ketat pun dibuat. Namun, baru Partai Nasdem yang terang-terangan berani merapat ke PDI-P. Sekretaris Jenderal PDI-P Tjahjo Kumolo mengatakan, partainya lebih memilih istilah "kerja sama politik" alih-alih koalisi. Arahnya adalah menyamakan persepsi mengelola negara, bukan sekadar bagi-bagi kursi yang sarat dengan praktik transaksional.
Adapun kriteria bakal cawapres untuk Jokowi juga telah disiapkan dan sama ketatnya. Kandidat itu harus punya komitmen menjadi wakil presiden selama lima tahun. PDI-P juga meminta bakal cawapres Jokowi harus mampu menempatkan diri sebagai wakil presiden bila kelak terpilih dan tidak melampaui kewenangan presidennya.
Kriteria selanjutnya, bakal cawapres Jokowi juga harus mampu memperkuat sistem presidensial, memiliki program pro rakyat dan bersungguh-sungguh mengimplementasikan trisakti seperti yang diwariskan oleh Bung Karno. Trisakti adalah doktrin untuk berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.
Sosok bakal pendamping Jokowi, sebut Tjahjo, dapat dari kalangan politisi maupun profesional. Tjahjo juga menegaskan bahwa partainya tidak berminat membangun kerja sama politik dengan banyak partai. Ia tak ingin meniru gaya pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang membangun koalisi gemuk tapi kemudian tak efektif.
"Kita harus belajar dan mencermati gelagat pada koalisi parpol-parpol besar 10 tahun ini yang mayoritas di DPR tapi akhirnya tidak mampu mengambil keputusan yang solid. Kasihan rakyat yang memilihnya," ujar Tjahjo, Senin (21/4/2014). Respons pun berdatangan.
Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais, misalnya, langsung bersuara bahwa negara seluas dan sebesar Indonesia ini dikelola tanpa melibatkan banyak golongan. Maka Amien mengusulkan dibangun koalisi gemuk dengan nama koalisi Indonesia Raya. "Kalau itu benar (PDI-P ingin koalisi ramping) maka itu mengecewakan," kata dia.
Koalisi Indonesia Raya, sebut Amien, merupakan penyempurnaan koalisi poros tengah yang pernah dibangun pada Pemilu 1999 dengan dominasi partai-partai papan tengah dan berbasis massa Islam. Dengan nama baru, Amien berharap ruh koalisinya juga diperbarui.
Menurut Amien, koalisi baru yang digagasnya ini tak akan hanya melibatkan partai berbasis massa Islam tetapi melibatkan sebanyak-banyaknya partai, termasuk partai nasionalis. Saat ini komunikasi masih terus dijalin untuk mematangkan koalisi tersebut.
Namun, Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Achmad Basarah mengatakan partainya akan tetap teguh dengan semangat membangun kerja sama politik yang ketat. Semua peluang dan risiko telah dihitung dan secara sadar dipahami. Termasuk bila harus mengulangi pengalaman pahit, gagal menang dalam pilpres.
"Tentu semua perjuangan bukan tanpa risiko. Tapi sikap itu kami bangun dengan suatu kesadaran, dengan partai politik yang sudah belajar dari kesalahan masa lalu," kata Basarah. Karenanya, peluang PDI-P untuk menang dan kalah pun menjadi masih sama-sama terbuka.
Dalam ruang politik demokrasi Indonesia yang tersandera oleh kuasa oligarkhi, menawarkan tesis intervensi politik dengan memihak salah satu kekuatan politik yang tengah berkontestasi dalam proses elektoral memang mengundang kontroversi. Setidaknya ada dua catatan kritis atas pilihan politik intervensi tadi yakni: pertama, melakukan intervensi politik atas salah satu kubu dari kekuasaan yang sedang bertarung di tengah penuhnya ruang politik oleh kontestasi dan negosiasi di antara kekuatan oligarkhi adalah tindakan sembrono.
Sekali kita masuk ke dalam salah satu pihak kekuatan oligarkhi, dengan mudah kita terserap menjadi sekrup dan instrumen yang akan memperkuat faksi oligarkhi yang tengah kita dukung. Kedua, alih-alih mendorong pada perubahan politik progresif, inisiatif melakukan intervensi politik tidak memberikan dampak riil terhadap basis sosial dari kaum progresif: kaum marhaen, rakyat pekerja, petani, dan rakyat miskin. Sehingga dalam pandangan kritis ini, hanya individu-individu yang melakukan intervensi itu saja yang syukur-syukur dapat jatah kekuasaan, dan lagi-lagi itu sama saja dengan terserapnya mereka dalam arus besar logika oligarkhi, kasarnya: menjadi pengkhianat gerakan!
Pemilihan Presiden 2014 dan proses politik paska elektoral, sekaligus memberikan catatan kritis prakondisi apa sajakah yang harus dikemukakan agar suatu pilihan politik intervensi menjadi tidak delusif (dalam artian memiliki angan-angan tinggi yang berharap akan diraih semalam), sekaligus mengantisipasi avonturisme politik (mencari kesempatan menjadi elite dalam arus utama oligarkhis dan meninggalkan agenda gerakan).
Setidaknya ada dua bakal capres yang dianggap dapat menyaingi Jokowi. Satu kandidat adalah bakal capres dari Gerindra, Prabowo Subianto. Kandidat lain, bakal capres dari Golkar Aburizal Bakrie. Asumsinya, tokoh-tokoh ini bermodalkan perolehan suara dari partai masing-masing yang menempati posisi tiga besar menurut perkiraan hitung cepat saat ini.
Barangkali, kuncinya ada pada keputusan soal bakal cawapres Jokowi. Keputusan yang tepat akan membawa langkah PDI-P menuju kemenangan. Sebaliknya, bila keputusan salah, maka kandidat lain bisa jadi akan menyalip di tikungan terakhir.
Direktur Eksekutif Pol-Tracking Hanta Yudha mengatakan, semua partai akan menerima bila figur berlatar belakang partai politik berbasis massa Islam dipinang menjadi bakal cawapres bagi Jokowi. Langkah itu, imbuh dia, sekaligus akan memastikan wacana koalisi Indonesia Raya akan hilang dan terlupakan.
Menurut Hanta, wacana membangun koalisi Indonesia Raya dilakukan untuk meningkatkan posisi tawar dari partai yang bergabung. Gabungan suara dari partai politik berbasis massa Islam dalam pileg lebih dari 20 persen, sebut dia, bisa memastikan dukungan untuk Jokowi cukup mencorong. "Semua partai lagi menunggu, kalau ada yang diminta jadi cawapres Jokowi, maka koalisi (Indonesia Raya) ini tak akan dibahas lagi," kata Hanta.
PDI-P tentu tak ingin membuang kesempatan emas ini. Komunikasi dengan semua partai politik terus dilakukan. Ada tiga figur yang diutus membuka peta koalisi, yakni Tjahjo, Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP PDI-P Puan Maharani, dan Jokowi. Mereka pun berjanji akan segera mengumumkan bakal pendamping Jokowi.
Namun, definisi "segera" menurut PDI-P itu bisa hitungan jam, hari, bahkan pekan. Semua langkah barangkali sekarang sedang dihitung dengan sangat cermat, atas nama hasrat menang dan menjalankan kekuasaan.
Satu hal yang mungkin harus dicatat baik-baik oleh PDI-P adalah masyarakat yang menitipkan harap kepada partai ini akan menagih pelunasan janji tentang pemerintahan yang solid, program pro rakyat, dan mewujudkan "Indonesia hebat" sebagaimana slogannya dalam pemilu kali ini. Rakyat menunggu.
"Apakah dengan menganut agama Islam yang mempunyai orientasi internasional, seorang Islam Indonesia tidak terhalang untuk menjadi nasionalis? Marilah kita dengarkan apa yang dikatakan Gandhi, demikian Soekarno menekankan: cinta untuk tanah air dan bangsa saya menjadi bagian dari cinta saya untuk umat manusia." Tulisan ini adalah gambaran Lambert Giebels akan pandangan politik Bung Karno. Giebels mencatatkan hal ini pada buku "Soekarno, Biografi 1901-1950".
Dalam kondisi politik demikian, bagaimana kita mendudukkan pilihan politik untuk tidak memilih salah satu kekuatan politik yang tengah berlaga dalam momen politik elektoral? Mari kita melakukan analisis perbandingan politik dengan melihat suasana politik di Mesir sebagai pertimbangan dan posisi kaum kelas menengah progresif serta kalangan gerakan kiri pada momen-momen politik yang menentukan di PILPERS & pembentukan Kabinet 2014
Dalam banyak pandangan, Bung Karno kerap berupaya dengan sungguh-sunguh menggariskan kebangsaan Indonesia. Sebuah kebangsaan yang unik. Kebangsaan yang luhur. Kebangsaan yang berbeda dengan pelbagai varian nasionalisme di belahan dunia lainnya. Nasionalisme Indonesia adalah kebangsaan yang berpuncak pada kemuliaan umat manusia.
Ikhtiar Bung Karno inilah yang pada sekarang membuat kita tetap menjadi Indonesia. Tetap terikat dan mengikat diri dalam satu negara bangsa. Sebuah komunitas yang terus berikhtiar untuk tegak di tengah arus besar peradaban, yang kadang terasa mendesak begitu keras, memaksakan kehendak yang asing atas kebersamaan yang diproklamasikan 17 Agustus 1945 ini. Tidak mudah memang. Bahkan, sekarang mungkin lebih sulit.
Mengikat diri dalam satu hasrat kebangsaan, kadang kerap membuat kita menyisihkan kehendak yang sama kuatnya. Sebut saja, saat umat Islam, demi Indonesia yang utuh, mengikhlaskan penghapusan 7 kata dalam sila pertama, yang termaktub dalam "Piagam Jakarta": Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
Kerelaan ini adalah kesaksian betapa Indonesia adalah hasrat hidup bersama. Piagam ini adalah permufakatan dari "Panitia Sembilan" yang terdiri dari: Soekarno, Achmad Soebarjo, Abdul Kahar Muzakkir, Alex Andries Maramis, Abikoesno Tjokrosoejoso, Mohammad Hatta, Agus Salim dan Mohammad Yamin.
Kebesaran hati memang menjadi syarat sebuah ikatan kebersamaan. Tanpa kebesaran hati, kebersamaan hanya seperti bersandar pada batang yang ranggas. Getas dan mudah patah.
Tentu banyak hikayat yang dapat kita baca. Sebut satu contoh yang masih dekat dengan ingatan kita: Yugoslavia. Ia bersandar pada kekuatan Josip Broz Tito. Saat Tito mangkat, tak terlalu lama, Yugoslavia tercabik-cabik. Bubar dan saling terkam. Lalu hancur. Manusia hanya pelengkap dalam ikatan ini.
Demikianlah hasrat kuat untuk Indonesia tetap bersatu hingga akhir Abad 21 selalu layak untuk dijaga dengan sungguh-sunguh. Dengan iktikad yang kuat maka lima puluh tahun kedepan Kematangan Jiwa Persatuan Bangsa Indonesia telah melewati masa - masa kritis seperti saat yang kita hadapi saat ini Pemilu Legislatif yang terindikasi dirusak secara masif adanya keterlibatan asing untuk mempertahankan kepentingannya &Tendensi hancurnya ruang hidup bersama dan hilangnya penghormatan terhadap hak-hak sipil warga negara ini berlangsung karena pertautan kepentingan ekonomi-politik antara elite dan kekuatan-kekuatan sosial anti-keberagaman di Indonesia.
Ketika "Tidak ada satu manusia yang bisa menggambarkan hari kemudian dengan saksama. Tidak ada satu manusia yang bisa menentukan lebih dulu wujud hari kemudian menurut kemauannya. Tidak ada satu manusia yang bisa mendahului riwayat." Kalimat ini adalah kesaksian Bung Karno dalam pembelaan "Indonesia menggugat" (1930).
Ikhtiar Bung Karno, juga keikhlasan para pendiri republik dari pelbagai golongan, atas ikatan kebangsaan kita hari ini adalah: kesaksian. Sebuah daya upaya yang ditegakkan dengan sungguh-sungguh. Sesuatu yang tak mudah dijumpai di zaman modal ini. Alhasil, riwayat tanah air ini, kelak tetap akan tertulis. Dan, tak ada satu manusia pun yang bisa mendahului riwayat
Tahun ini seharusnya akan menjadi tahun yang baik untuk PDI-Perjuangan. Seluruh "banteng" yang menggerakkan mesin partai semestinya akan mencatat tahun ini sebagai capaian sejarah. Seharusnya, tahun ini adalah sejarah kemenangan di pemilihan umum bagi PDI-P.
Berdasarkan banyak hasil hitung cepat, PDI-P diprediksi akan menang dalam pemilu legislatif. Perolehan suara sah nasional ada di kisaran 19 persen. Namun, angka itu masih jauh dari target yang dipatok PDI-P di kisaran 27,02 persen. Perbedaan capaian dan target inilah yang kemudian memunculkan banyak spekulasi, salah satunya tentang keberadaan friksi di internal partai.
Menanggapi isu friksi tersebut, beberapa petinggi PDI-P berkali-kali membantahnya. Seluruh mesin partai dipastikan solid, menjaga kemenangan pileg, dan siap memenangkan Joko Widodo di arena pilpres.
Bagi PDI-P, 2014 adalah tahun penentuan. Istilah mereka, waktu untuk memetik hasil dari konsolidasi internal yang dilakukan selama 10 tahun berada di luar pemerintahan.
"Sekarang saya kasih kalian seorang jagoan (Jokowi). Kalau kalian enggak memenangkan, maka PDI-P selamanya enggak akan memiliki presiden," kata Megawati saat menyampaikan orasi politiknya di Lapangan Trikoyo, Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (5/4/2014).
Namun, kemenangan yang ada di depan mata bisa dengan mudah diraih atau malah justru hilang dan kembali gagal, semua tergantung pada strategi yang digunakan PDI-P. Meski perkiraan perolehan suara yang didapat partai ini jauh dari target, suara mereka masih berada di posisi teratas yang menempatkan PDI-P sebagai masinis dari lokomotif koalisi.
Lagi pula, partai ini punya amunisi lain yang tak ditemukan di partai lain. Amunisi itu bernama Joko Widodo. Pada 14 Maret 2014, Jokowi mendapatkan mandat Megawati untuk menjadi bakal calon presiden dari PDI-P.
Serangan untuk Jokowi memang berdatangan, justru setelah mandat Megawati keluar. Namun, tak dipungkiri sejauh ini elektabilitasnya masih tertinggi. Banyak pengamat pun masih menjagokannya. Maka, keberadaan Jokowi dan perolehan suara terbanyak dalam pemilu legislatif memberi ruang gerak yang lebih leluasa bagi PDI-P untuk menyusun peta koalisi.
Aturan ketat pun dibuat. Namun, baru Partai Nasdem yang terang-terangan berani merapat ke PDI-P. Sekretaris Jenderal PDI-P Tjahjo Kumolo mengatakan, partainya lebih memilih istilah "kerja sama politik" alih-alih koalisi. Arahnya adalah menyamakan persepsi mengelola negara, bukan sekadar bagi-bagi kursi yang sarat dengan praktik transaksional.
Adapun kriteria bakal cawapres untuk Jokowi juga telah disiapkan dan sama ketatnya. Kandidat itu harus punya komitmen menjadi wakil presiden selama lima tahun. PDI-P juga meminta bakal cawapres Jokowi harus mampu menempatkan diri sebagai wakil presiden bila kelak terpilih dan tidak melampaui kewenangan presidennya.
Kriteria selanjutnya, bakal cawapres Jokowi juga harus mampu memperkuat sistem presidensial, memiliki program pro rakyat dan bersungguh-sungguh mengimplementasikan trisakti seperti yang diwariskan oleh Bung Karno. Trisakti adalah doktrin untuk berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.
Sosok bakal pendamping Jokowi, sebut Tjahjo, dapat dari kalangan politisi maupun profesional. Tjahjo juga menegaskan bahwa partainya tidak berminat membangun kerja sama politik dengan banyak partai. Ia tak ingin meniru gaya pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang membangun koalisi gemuk tapi kemudian tak efektif.
"Kita harus belajar dan mencermati gelagat pada koalisi parpol-parpol besar 10 tahun ini yang mayoritas di DPR tapi akhirnya tidak mampu mengambil keputusan yang solid. Kasihan rakyat yang memilihnya," ujar Tjahjo, Senin (21/4/2014). Respons pun berdatangan.
Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais, misalnya, langsung bersuara bahwa negara seluas dan sebesar Indonesia ini dikelola tanpa melibatkan banyak golongan. Maka Amien mengusulkan dibangun koalisi gemuk dengan nama koalisi Indonesia Raya. "Kalau itu benar (PDI-P ingin koalisi ramping) maka itu mengecewakan," kata dia.
Koalisi Indonesia Raya, sebut Amien, merupakan penyempurnaan koalisi poros tengah yang pernah dibangun pada Pemilu 1999 dengan dominasi partai-partai papan tengah dan berbasis massa Islam. Dengan nama baru, Amien berharap ruh koalisinya juga diperbarui.
Menurut Amien, koalisi baru yang digagasnya ini tak akan hanya melibatkan partai berbasis massa Islam tetapi melibatkan sebanyak-banyaknya partai, termasuk partai nasionalis. Saat ini komunikasi masih terus dijalin untuk mematangkan koalisi tersebut.
Namun, Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Achmad Basarah mengatakan partainya akan tetap teguh dengan semangat membangun kerja sama politik yang ketat. Semua peluang dan risiko telah dihitung dan secara sadar dipahami. Termasuk bila harus mengulangi pengalaman pahit, gagal menang dalam pilpres.
"Tentu semua perjuangan bukan tanpa risiko. Tapi sikap itu kami bangun dengan suatu kesadaran, dengan partai politik yang sudah belajar dari kesalahan masa lalu," kata Basarah. Karenanya, peluang PDI-P untuk menang dan kalah pun menjadi masih sama-sama terbuka.
Dalam ruang politik demokrasi Indonesia yang tersandera oleh kuasa oligarkhi, menawarkan tesis intervensi politik dengan memihak salah satu kekuatan politik yang tengah berkontestasi dalam proses elektoral memang mengundang kontroversi. Setidaknya ada dua catatan kritis atas pilihan politik intervensi tadi yakni: pertama, melakukan intervensi politik atas salah satu kubu dari kekuasaan yang sedang bertarung di tengah penuhnya ruang politik oleh kontestasi dan negosiasi di antara kekuatan oligarkhi adalah tindakan sembrono.
Sekali kita masuk ke dalam salah satu pihak kekuatan oligarkhi, dengan mudah kita terserap menjadi sekrup dan instrumen yang akan memperkuat faksi oligarkhi yang tengah kita dukung. Kedua, alih-alih mendorong pada perubahan politik progresif, inisiatif melakukan intervensi politik tidak memberikan dampak riil terhadap basis sosial dari kaum progresif: kaum marhaen, rakyat pekerja, petani, dan rakyat miskin. Sehingga dalam pandangan kritis ini, hanya individu-individu yang melakukan intervensi itu saja yang syukur-syukur dapat jatah kekuasaan, dan lagi-lagi itu sama saja dengan terserapnya mereka dalam arus besar logika oligarkhi, kasarnya: menjadi pengkhianat gerakan!
Pemilihan Presiden 2014 dan proses politik paska elektoral, sekaligus memberikan catatan kritis prakondisi apa sajakah yang harus dikemukakan agar suatu pilihan politik intervensi menjadi tidak delusif (dalam artian memiliki angan-angan tinggi yang berharap akan diraih semalam), sekaligus mengantisipasi avonturisme politik (mencari kesempatan menjadi elite dalam arus utama oligarkhis dan meninggalkan agenda gerakan).
Setidaknya ada dua bakal capres yang dianggap dapat menyaingi Jokowi. Satu kandidat adalah bakal capres dari Gerindra, Prabowo Subianto. Kandidat lain, bakal capres dari Golkar Aburizal Bakrie. Asumsinya, tokoh-tokoh ini bermodalkan perolehan suara dari partai masing-masing yang menempati posisi tiga besar menurut perkiraan hitung cepat saat ini.
Barangkali, kuncinya ada pada keputusan soal bakal cawapres Jokowi. Keputusan yang tepat akan membawa langkah PDI-P menuju kemenangan. Sebaliknya, bila keputusan salah, maka kandidat lain bisa jadi akan menyalip di tikungan terakhir.
Direktur Eksekutif Pol-Tracking Hanta Yudha mengatakan, semua partai akan menerima bila figur berlatar belakang partai politik berbasis massa Islam dipinang menjadi bakal cawapres bagi Jokowi. Langkah itu, imbuh dia, sekaligus akan memastikan wacana koalisi Indonesia Raya akan hilang dan terlupakan.
Menurut Hanta, wacana membangun koalisi Indonesia Raya dilakukan untuk meningkatkan posisi tawar dari partai yang bergabung. Gabungan suara dari partai politik berbasis massa Islam dalam pileg lebih dari 20 persen, sebut dia, bisa memastikan dukungan untuk Jokowi cukup mencorong. "Semua partai lagi menunggu, kalau ada yang diminta jadi cawapres Jokowi, maka koalisi (Indonesia Raya) ini tak akan dibahas lagi," kata Hanta.
PDI-P tentu tak ingin membuang kesempatan emas ini. Komunikasi dengan semua partai politik terus dilakukan. Ada tiga figur yang diutus membuka peta koalisi, yakni Tjahjo, Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP PDI-P Puan Maharani, dan Jokowi. Mereka pun berjanji akan segera mengumumkan bakal pendamping Jokowi.
Namun, definisi "segera" menurut PDI-P itu bisa hitungan jam, hari, bahkan pekan. Semua langkah barangkali sekarang sedang dihitung dengan sangat cermat, atas nama hasrat menang dan menjalankan kekuasaan.
Satu hal yang mungkin harus dicatat baik-baik oleh PDI-P adalah masyarakat yang menitipkan harap kepada partai ini akan menagih pelunasan janji tentang pemerintahan yang solid, program pro rakyat, dan mewujudkan "Indonesia hebat" sebagaimana slogannya dalam pemilu kali ini. Rakyat menunggu.
"Apakah dengan menganut agama Islam yang mempunyai orientasi internasional, seorang Islam Indonesia tidak terhalang untuk menjadi nasionalis? Marilah kita dengarkan apa yang dikatakan Gandhi, demikian Soekarno menekankan: cinta untuk tanah air dan bangsa saya menjadi bagian dari cinta saya untuk umat manusia." Tulisan ini adalah gambaran Lambert Giebels akan pandangan politik Bung Karno. Giebels mencatatkan hal ini pada buku "Soekarno, Biografi 1901-1950".
Dalam kondisi politik demikian, bagaimana kita mendudukkan pilihan politik untuk tidak memilih salah satu kekuatan politik yang tengah berlaga dalam momen politik elektoral? Mari kita melakukan analisis perbandingan politik dengan melihat suasana politik di Mesir sebagai pertimbangan dan posisi kaum kelas menengah progresif serta kalangan gerakan kiri pada momen-momen politik yang menentukan di PILPERS & pembentukan Kabinet 2014
Dalam banyak pandangan, Bung Karno kerap berupaya dengan sungguh-sunguh menggariskan kebangsaan Indonesia. Sebuah kebangsaan yang unik. Kebangsaan yang luhur. Kebangsaan yang berbeda dengan pelbagai varian nasionalisme di belahan dunia lainnya. Nasionalisme Indonesia adalah kebangsaan yang berpuncak pada kemuliaan umat manusia.
Ikhtiar Bung Karno inilah yang pada sekarang membuat kita tetap menjadi Indonesia. Tetap terikat dan mengikat diri dalam satu negara bangsa. Sebuah komunitas yang terus berikhtiar untuk tegak di tengah arus besar peradaban, yang kadang terasa mendesak begitu keras, memaksakan kehendak yang asing atas kebersamaan yang diproklamasikan 17 Agustus 1945 ini. Tidak mudah memang. Bahkan, sekarang mungkin lebih sulit.
Mengikat diri dalam satu hasrat kebangsaan, kadang kerap membuat kita menyisihkan kehendak yang sama kuatnya. Sebut saja, saat umat Islam, demi Indonesia yang utuh, mengikhlaskan penghapusan 7 kata dalam sila pertama, yang termaktub dalam "Piagam Jakarta": Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
Kerelaan ini adalah kesaksian betapa Indonesia adalah hasrat hidup bersama. Piagam ini adalah permufakatan dari "Panitia Sembilan" yang terdiri dari: Soekarno, Achmad Soebarjo, Abdul Kahar Muzakkir, Alex Andries Maramis, Abikoesno Tjokrosoejoso, Mohammad Hatta, Agus Salim dan Mohammad Yamin.
Kebesaran hati memang menjadi syarat sebuah ikatan kebersamaan. Tanpa kebesaran hati, kebersamaan hanya seperti bersandar pada batang yang ranggas. Getas dan mudah patah.
Tentu banyak hikayat yang dapat kita baca. Sebut satu contoh yang masih dekat dengan ingatan kita: Yugoslavia. Ia bersandar pada kekuatan Josip Broz Tito. Saat Tito mangkat, tak terlalu lama, Yugoslavia tercabik-cabik. Bubar dan saling terkam. Lalu hancur. Manusia hanya pelengkap dalam ikatan ini.
Demikianlah hasrat kuat untuk Indonesia tetap bersatu hingga akhir Abad 21 selalu layak untuk dijaga dengan sungguh-sunguh. Dengan iktikad yang kuat maka lima puluh tahun kedepan Kematangan Jiwa Persatuan Bangsa Indonesia telah melewati masa - masa kritis seperti saat yang kita hadapi saat ini Pemilu Legislatif yang terindikasi dirusak secara masif adanya keterlibatan asing untuk mempertahankan kepentingannya &Tendensi hancurnya ruang hidup bersama dan hilangnya penghormatan terhadap hak-hak sipil warga negara ini berlangsung karena pertautan kepentingan ekonomi-politik antara elite dan kekuatan-kekuatan sosial anti-keberagaman di Indonesia.
Ketika "Tidak ada satu manusia yang bisa menggambarkan hari kemudian dengan saksama. Tidak ada satu manusia yang bisa menentukan lebih dulu wujud hari kemudian menurut kemauannya. Tidak ada satu manusia yang bisa mendahului riwayat." Kalimat ini adalah kesaksian Bung Karno dalam pembelaan "Indonesia menggugat" (1930).
Ikhtiar Bung Karno, juga keikhlasan para pendiri republik dari pelbagai golongan, atas ikatan kebangsaan kita hari ini adalah: kesaksian. Sebuah daya upaya yang ditegakkan dengan sungguh-sungguh. Sesuatu yang tak mudah dijumpai di zaman modal ini. Alhasil, riwayat tanah air ini, kelak tetap akan tertulis. Dan, tak ada satu manusia pun yang bisa mendahului riwayat
Selasa, April 01, 2014
BERANI KAH PRESIDEN TERPILIH MEMBANGUN PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI NUKLIR UNTUK MENCUKUPI KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK RAKYAT INDONESIA
Reaktor nuklir atau biasa disebut PLTN
adalah pembangkit listrik yang menggunakan reaksi nuklir (fisi / fusi)
untuk menghasilkan panas. Panas yang dihasilkan nantinya akan digunakan
untuk menggerakkan turbin. Tidak ada sistem kerja yang berbeda antara
PLTN dengan pembangkit listrik konvensional lainnya. Hanya saja, sistem
keamanan nuklir harus dibuat lebih khusus untuk mencegah terjadinya
bencana nuklir (kerusakan yang diakibatkan oleh radiasi). Namun, di
samping gambaran menakutkan mengenai kemungkinan reaktor nuklir yang
dapat bocor sewaktu-waktu, Teknologi PLTN di masa sekarang menjanjikan
pemanfaatan teknologi nuklir untuk listrik yang aman, efisien, dan ramah
lingkungan.
Terdapat banyak manfaat yang akan
didapat jika menggunakan Nuklir sebagai sumber energi, khususnya bagi
negara Indonesia. Umumnya, pembangunan reaktor nuklir akan diikuti
fasilitas-fasilitas teknik nuklir yang ikut menggantungkan kebutuhannya
terhadap bahan-bahan nuklir seperti pengembangan radioisotop dan
sebagainya.
Berikut adalah 103 keuntungan dan kemajuan yang akan terjadi di Indonesia
jika reaktor nuklir beroperasi berikut fasilitasnya di Indonesia :
- Kebutuhan listrik nasional dapat dengan mudah dipenuhi. Reaktor nuklir dapat dibuat menghasilkan listrik menurut kebutuhan pembuatnya. Umumnya satu reaktor nuklir dapat menghasilkan daya sampai 1,5 GigaWatt. Kebutuhan listrik nasional yang diestimasikan meningkat sebesar 5,5 GigaWatt per tahun menjadikan Indonesia harus mampu memenuhi kebutuhan listrik sebesar 55 GigaWatt pada 2019 (kompas.com). Indonesia tidak akan kekurangan energi jika menggunakan reaktor nuklir karena untuk memenuhi kebutuhan listrik sebesar 55 Giga Watt pada 2019, Indonesia hanya memerlukan sekitar 10 hingga 11 reaktor nuklir.. Pembangunan reaktor nuklir hanya memakan waktu sekitar 5 tahun, paling lama 10 tahun dan bangunannya dapat bertahan 30 tahun (umur ekonomis) hingga 80 tahun dengan investasi sekitar Rp 30 triliun.
- Harga jual listrik yang murah. Umumnya, biaya atau cost dari listrik per kWh dari nuklir hanya berkisar 4-5 sen dolar. Bahkan ada yang menyebut hanya sekitar 2 sen dolar per kWh karena reaktor nuklir terkenal hemat bahan bakar. Reaktor nuklir mengalami penggantian bahan bakar setiap 6 bulan hingga 2 tahun sekali.
- Memajukan industri-indusri kecil dan menengah. Harga listrik yang murah dari reaktor nuklir akan membuat biaya produksi rendah sehingga akan meningkatan keuntungan pengusaha.
- Memancing munculnya pengusaha-pengusaha baru. Umumnya banyak orang tidak mau membuka usaha karena biaya energi yang mahal. Listrik murah dari reaktor nuklir akan menghilangkan keraguan pengusaha sehingga akan muncul banyak pengusaha-pengusaha baru.
- Mengurangi pengangguran. Listrik murah dari reaktor nuklir akan memperbesar margin keuntungan sehingga perusahaan-perusahaan besar akan membuka cabang-cabang usaha baru yang membutuhkan tenaga kerja baru. Kemunculan wirasusahawan kecil juga ikut membuka lapangan pekerjaan.
- Meningkatkan jam kerja perusahaan besar. Suplai listrik yang terputus dan tidak penuh 24 jam kecil kemungkinan terjadinya jika menggunakan reaktor nuklir. Peningkatan jam kerja perusahaan yang sebelumnya terbatas menjadi full time, secara langsung akan meningkatkan efisensi penggunaan waktu.
- Peningkatan volume produksi perusahaan besar. Harga listrik yang murah dan berkelanjutan dari reaktor nuklir, akan memungkinkan perusahaan dapat mengurangi biaya produksi dan mengoptimalkan penggunaan waktu. Implikasinya adalah biaya murah akan memperbesar margin keuntungan sehingga perusahaan dapat berproduksi lebih banyak, dan optimalisasi penggunaan waktu akan memungkinkan dilakukannya produksi setiap saat, siang maupun malam.
- Meningkatkan kecerdasan anak-anak. Suplai listrik yang besar dan ada setiap saat akan membantu penerangan di rumah sehingga murid-murid sekolah atau anak balita dapat beraktivitas di malam hari untuk belajar dan berinteraksi dengan orang tuanya.
- Membantu kegiatan belajar mengajar di sekolah. Sekolah modern umumnya membutuhkan listrik yang besar untuk mendukung kegiatan belajar mengajar. OHP, komputer, televisi, dan fasilitas multimedia elektronik lainnya akan membantu menunjang siswa menangkap pelajaran. Listrik yang disediakan reaktor nuklir yang diketahui sangat besar dan murah akan dengan mudah menutupi kebutuhan listrik sekolah.
- Pengusaha-pengusaha kecil dapat lebih mudah berkembang. Harga listrik yang murah dan terjangkau akan membuat modal untuk usaha berikut biaya harian menjadi rendah sehingga pengusaha dapat dengan mudah untuk maju.
- Mengurangi biaya subsidi listrik. Besaran subsidi BBM untuk listrik adalah Rp 89,2 triliun pada tahun 2012 (kompas.com). Artinya jika reaktor nuklir dimaksimalkan penggunaannya untuk energi nasional, setiap tahun pemerintah dapat mengehemat biaya subsidi sebesar 89,2 triliun (dengan estimasi angka kebutuhan listrik yang terus naik, kedepannya biaya subsidi listrik akan terus meningkat sehingga angka tahun 2012 dapat diperkirakan naik ).
- Mengurangi konsumsi BBM nasional. Menurut Kepala Divisi BBM dan Gas PLN Suryadi Mardjoeki, PLN membutuhkan BBM hingga 7,5 juta Kiloliter untuk menjamin tidak adanya pemadaman terhitung tahun 2012 (okezone.com). Jika produksi listrik di Indonesia menggunakan reaktor nuklir, maka pemerintah dapat berhemat hingga 7,5 juta Kiloliter BBM per tahunnya, bahkan lebih (estimasi pertumbuhan kebutuhan listrik yang meningkat setiap tahun, kebutuhan BBM untuk listrik dapat diperkirakan lebih tinggi dari tahun ke tahun).
- Pemerintah tidak perlu mengurangi subsidi BBM. Surplus biaya subsidi listrik karena penggunaan reaktor nuklir dapat digunakan untuk hal lain seperti meningkatkan subisidi untuk BBM. Masyarakat kecil yang menganggap biaya BBM masih terlalu tinggi akan terbantu daya belinya dalam hal mendapatkan energi untuk kehidupan sehari-hari.
- Membantu mengontrol harga barang dan jasa. Perubahan subsidi BBM sangat berpengaruh pada perubahan harga. Hal ini karena perubahan harga BBM memengaruhi perubahan biaya produksi barang dan jasa dan biaya transportasi. Penghematan yang didapat dari penggunaan reaktor nuklir untuk energi – diperkuat oleh pentingnya berhemat karena anggaran APBN yang terbatas – dapat digunakan untuk memastikan subsidi BBM dapat berjalan sehingga harga dapat tetap terkontrol.
- Meningkatkan daya beli masyarakat, atau paling tidak mempertahankan daya beli masyarakat. Penggunaan BBM untuk sumber energi tidak lagi diperlukan jika penggunaan reaktor nuklir untuk listrik sudah optimal sehingga kedepannya tidak perlu dilakukan pemotongan subsidi (pemerintah surplus) sebagai akibat dari peningkatan kebutuhan listrik nasional (makin besar kebutuhan listrik nasional, akan semakin besar subsidi yang diberikan akibat harga bahan bakar pembangkit listrik yang mahal seperti BBM dan batubara). Surplus dari penghematan atau dihentikannya subsidi listrik dapat digunakan untuk mengontrol harga melalui subsidi sehingga daya beli masyarakat tetap stabil, bahkan meningkat jika penghematan subsidi yang didapat digunakan untuk meningkatkan angka subisdi.
- Menghemat cadangan BBM nasional. Diperkirakan BBM di Indonesia akan habis dalam waktu 10 tahun (detik.com). Konversi penggunaan BBM sebagai sumber energi listrik menjadi penggunaan energi nuklir akan membantu penghematan cadangan minyak nasional secara signifikan. Pertama dari sisi penggunaan BBM sebagai penghasil listrik, produksi listrik tidak lagi memerlukan peran BBM karena diganti reaktor nuklir. Kedua, menggantikan peran BBM sebagai penghasil panas menjadi menggunakan listrik untuk menghasilkan panas (industri besar dan menengah) atau bahkan menggunakan panas dari reaktor nuklir sehingga penggunaan BBM akan berkurang drastis.
- Mengurangi biaya eksplorasi minyak di Indonesia. Urgensi pencarian minyak untuk menjaga keberlangsungan energi listrik tidak lagi menjadi prioritas jika kebutuhan listrik dipenuhi menggunakan reaktor nuklir. Artinya eksplorasi minyak yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan lisrik tidak lagi diperlukan.
- Mencegah pencemaran lingkungan akibat aktivitas eksplorasi minyak. Penurunan kebutuhan minyak akibat penggunaan reaktor nuklir untuk energi artinya adalah berkurangnya aktivitas untuk ditemukannya ladang minyak baru. Potensi-potensi pencemaran lingkungan yang mungkin terjadi akibat kegiatan eksplorasi tambang minyak menjadi tidak perlu terjadi. Contoh : Kasus PT Lapindo
- Mengurangi potensi pencemaran lingkungan akibat aktivitas penambangan minyak. Berkurangnya kuota kebutuhan BBM sebagai imbas dari penggunaan reaktor nuklir untuk energi akan mengurangi volume kebutuhan BBM sehingga kemungkinan pencemaran lingkungan akan ikut turun.
- Menghemat biaya akibat pencemaran lingkungan dari aktivitas penambangan minyak. Sedikit atau banyak, kegiatan penambangan biasanya akan mencemari lingkungan akibat tumpahan minyak mentah. Menurunnya kebutuhan BBM akibat penggunaan reaktor nuklir untuk energi akan mengurangi kegiatan atau menurunkan volume minyak yang perlu ditambang sehingga potensi pencemaran lingkungan yang perlu diatasi dengan penambahan biaya dapat berkurang.
- Mencegah rugi PLN akibat mati listrik yang disebabkan oleh matinya sumber penghasil listrik. PLN sebenarnya rugi akibat pembangkit yang mati karena tidak dapat menjual listrik ke masyarakat. Keberdayaan listrik dari reaktor nuklir akan memastikan bahwa listrik yang disalurkan tidak akan terputus sehingga PLN tidak akan rugi karena meteran listrik dapat terus berputar (berputarnya meteran listrik berpengaruh pada charge yang dikenakan PLN setiap bulan).
- PLN tidak perlu membeli listrik atau mengeluarkan biaya produksi listrik dengan harga yang mahal. Biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi 1 kWH listrik dari PLTN hanya sekitar $ 2-5 sen atau Rp 190-475. Tanpa reaktor nuklir, biaya produksi listrik per KWh oleh PLN mencapai Rp 1.163 (detik.com). Artinya menggunakan reaktor nuklir sebagai sumber energi bagi PLN akan mengurangi biaya produksi listrik Rp 690-973 per kWH.
- Meningkatkan keuntungan PLN. PLN diharuskan menjual listrik seharga Rp 729 per kWH dari biaya produksi yang mencapai Rp 1.163 per kWH (detik.com). Penggunaan reaktor nulir sebagai sumber energi PLN tidak hanya membuat PLN untung sebesar Rp 254-539 per kWH, tetapi juga menghilangkan biaya subsidi listrik yang mencapai Rp 434 per kWH.
- Mengurangi biaya sosial PLN akibat pencemaran lingkungan yang diakibatkan pembangkit listrik bertenaga batubara dan minyak. Polusi yang dihasilkan pembangkit tersebut yang membuat meningkatnya biaya sosial PLN dapat dikurangi jika menggunakan reaktor nuklir untuk energi karena reaktor nuklir tidak menghasilkan limbah yang dilepas begitu saja ke alam.
- Mengurangi penggunaan batubara. Sebagai akibat dari penggunaan reaktor nuklir untuk listrik, sumber energi lain seperti batubara dapat dikurangi penggunaannya. Artinya pemerintah akan dapat berhemat sumber daya alam batubara. Sebagai gambaran, 1 kilogram uranium dapat menghasilkan energi yang setara dengan kekuatan 3.000 ton batubara (reade.com). Artinya setiap penggunaan 1 Kg uranium, maka akan ada penghematan batubara sebanyak 3.000 ton sedangkan kebutuhan uranium untuk 1 reaktor nuklir dapat mencapai 9 ton. Hal ini menandakan bahwa 1 reaktor nuklir dapat berkontribusi dalam penghematan batubara sebanyak kurang lebih 27 juta ton batubara. Selain itu, ada tema pada awal 2013 bahwa Indonesia berencana mengurangi kuota penambangan batubara. Reaktor nuklir adalah jawaban tepat untuk membantu mengurangi kuota produksi batubara, namun di sisi lain tidak akan mengurangi produksi listrik. Sekitar 85% batubara dalam negeri dimanfaatkan untuk menggerakkan PLTU pada tahun 2010 (esdm.go.id).
- Menjaga kelestarian tanah. Kegiatan penambangan batubara biasanya berada di permukaan maupun di dalam tanah sehingga diperlukan penggalian untuk mendapatkannya. Di bekas penggalian batubara biasanya terdapat lubang-lubang sehingga terisi air pada musim hujan yang dapat menjadi banjir (nu.or.id). Selain itu, penggalian batubara biasanya cenderung ikut merusak struktur dan humus pada tanah. Penggunaan reaktor nuklir yang kedepannya dapat mengurangi penggunaan batubara secara langsung akan membantu mengurangi kerusakan tanah akibat kegiatan pertambangan batubara.
- Menjaga kelestarian air tanah. Kegiatan pertambangan batubara membutuhkan banyak air. Jika fasilitas pembuangan airnya tidak dikelola dengan baik, air yang tercemar kandungan batubara yang cenderung mengandung bahan radioaktif (uranium dan thorium) dapat meresap ke dalam tanah. Selain itu, batubara dikenal sebagai zat yang mengandung asam sehingga konsentrasi keasaman air tanah dapat terganggu. Berkurangnya penggunaan batubara karena operasionalisasi reaktor nuklir akan membantu mengurangi perusakan air tanah akibat kegiatan pertambangan batubara.
- Menjaga kelestarian sungai. Sisa penambangan batubara yang merupakan bahan padatan dapat mempercepat pendangkalan/sedimentasi sungai (nu.or.id). Sungai yang tersedimentasi kedepannya dapat memicu banjir karena tidak mampu menampung air yang volumenya bertambah pada musim hujan. Kandungan asam dan bahan radioaktif dari batubara juga dapat memperburuk kualitas air sungai sehingga keseimbangan ekosistem sungai dapat terganggu. Berkurangnya permintaan batubara karena penggunaan reaktor nuklir secara langsung akan mengurangi kegiatan pertambangan sehingga kelestarian sungai dapat lebih terjaga.
- Menjaga kelestarian hutan. Kegiatan penambangan batubara biasanya berada di tengah hutan. Sering terlihat di media massa bahwa kawasan pertambangan batubara berada di tengah hutan dan di tempat itu juga hutan harus ditebangi untuk memudahkan kegiatan pertambangan. Hutan yang habis akibat kegiatan pertambangan batubara dapat memicu erosi bahkan tanah longsor yang dapat membunuh penambang dan merusak permukiman. Berkurangnya pertambangan batubara karena penggunaan reaktor nuklir untuk energi akan secara langsung berpengaruh pada kelestarian hutan.
- Menjaga kebersihan dan kesehatan udara. Kegiatan pembakaran batubara menghasilkan bahan polutan seperti SO3, SO2, CO, NOX, dan abu yang umumnya berbahaya bagi kesehatan manusia. Berkurangnya kegiatan pembakaran batubara yang umumnya digunakan untuk menghasilkan energi, akan secara langsung membantu mengurangi pencemaran udara karena peran menghasilkan energi digantikan oleh reaktor nuklir. Tingginya kadar polusi di China merupakan bukti nyata bahwa kegiatan pembakaran batubara sangat merusak kebersihan dan kesehatan udara.
- Mengurangi lepasan bahan radioaktif akibat kegiatan pembakaran batubara. Partikel abu hasil pembakaran batubara mengandung bahan radioaktif seperti uranium dan thorium yang umumnya digunakan untuk bahan bakar nuklir. Pelepasan bahan tersebut ke alam bebas secara jelas dapat merusak alam dan kesehatan. Menggunakan reaktor nuklir sebagai sumber energi, pembakaran batubara tidak lagi diperlukan termasuk secara langsung menghilangkan pelepasan bahan radioaktif hasil pembakaran batubara ke alam.
- Mengurangi risiko kematian akibat kegiatan pertambangan batubara. Pertambangan batubara adalah salah satu kegiatan paling berbahaya di dunia. Tanah longsor pada pertambangan batubara luar dan runtuhnya langit-langit tambang pada pertambangan batubara dalam adalah contoh bencana yang sering muncul pada kegiatan batubara. China adalah contoh negara dengan korban kecelakaan tambang batubara tertinggi dunia (karena kebutuhan energi China sangat tinggi). Berkurangnya kegiatan pertambangan batubara karena penggunaan reaktor nuklir untuk energi secara langsung akan mengurangi potensi korban yang muncul akibat kegiatan pertambangan batubara.
- Mencegah munculnya hujan asam. Seperti yang disebutkan sebelumnya, batubara mengandung bahan-bahan asam seperti SO2, NOX, dan SO3. Proses pembakaran batubara menghasilkan gas-gas yang mengandung zat asam tersebut sehingga awan yang di langit akan mengandung asam sehingga akan terjadi hujan asam saat terjadi hujan. Hujan asam sangat merusak lingkungan karena dapat melepas senyawa aluminium di dalam tanah sehingga dapat meracuni tanaman, meningkatkan kadar keasaman air sehingga menjadi tidak layak konsumsi atau layak huni (bagi makhluk air), membuat pakaian menjadi lapuk, merusak kulit, membuat besi berkarat, dan mengikis bangunan. Berkurangnya penggunaan batubara secara langsung mengurangi potensi munculnya hujan asam. Penggunaan reaktor nuklir sebagai sumber energi akan membantu mengurangi potensi munculnya hujan asam.
- Mengurangi polusi yang diakibatkan kendaraan bermotor karena penggunaan mobil/motor listrik. Banyak yang percaya bahwa pada kondisi saat ini, penggunaan mobil dan motor listrik secara langsung mengurangi polusi udara. Padahal di tempat yang jauh, PLTU, PLTD dan pembangkit berbasis batubara dan minyak terus mencemari udara untuk menghasilkan listrik. Artinya penggunaan mobil/motor listrik pada kondisi sekarang tidak akan mengurangi polusi karena lisrik yang dihasilkan masih menghasilkan polusi. Reaktor nuklir yang menghasilkan energi, namun tidak menghasilkan polusi yang langsung dilepas ke alam adalah pasangan tepat dari penggunaan mobil/motor listrik yang sejak awal ditujukan untuk mengurangi polusi udara.
- Mengurangi jumlah pengendara kendaraan motor. Biaya listrik yang murah dan terjamin dari reaktor nuklir, akan membuat kendaraan transportasi massal seperti kereta listrik dan kereta monorail lebih mudah berkembang. Kereta listrik dan kereta monorail sangat membutuhkan keterjaminan listrik sehingga listrik yang dihasilkan reaktor nuklir akan memberi dorongan pesat untuk perkembangan jaringan kereta listrik dan monorail di Indonesia.
- Mendorong perkembangan teknologi kereta listrik. Suplai listrik yang besar akan mendorong kemungkinan penelitian dan pengembangan kereta listrik seperti contohnya kereta magnet yang terkenal membutuhkan banyak listrik sehingga kedepannya keberadaan reaktor nuklir akan mendukung perkembangan teknologi kereta bertenaga listrik.
- Meningkatkan probabilitas ketepatan waktu kereta lisrik. Masalah pada kereta listrik umumnya karena mengalami gangguan sinyal akibat terganggunya aliran listrik. Hal ini mengakibatkan kereta menjadi tidak dapat berjalan sehingga ketepatan waktu kereta akan menurun. Listrik yang terjamin dari reaktor nuklir akan memastikan bahwa suplai listrik dapat terus berjalan sehingga ketepatan waktu kereta dapat terjaga.
- Ongkos transportasi yang murah. Di masa sekarang, mobil dan motor listrik adalah primadona transportasi di dunia yang dampaknya terasa di Indonesia. Selain itu, moda transportasi publik seperti kereta listrik dan kedepannya monorail menjadi makin digemari dan diinginkan publik. Kendaraan bertenaga listrik diharapkan karena harga bahan bakarnya yang murah dan bebas emisi. Namun, jika listrik yang dihasilkan masih dari BBM, kendaraan listrik akan tetap berbahan bakar mahal dan tetap menghasilkan emisi, walaupun pembuangan emisi tidak berada langsung di tempat kendaraan itu berada. Bahkan, subsidi listrik berpotensi diharuskan meningkat agar harga bahan bakar kendaraan listrik menjadi murah. Beroperasinya reaktor nuklir di Indonesia akan memastikan bahan bakar kendaraan listrik menjadi murah sehingga masyarakat tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk mendapat bahan bakar dan perwujudan kendaraan listrik yang ramah lingkungan (bebas emisi) akan benar-benar tercapai.
- Penerangan jalan menjadi lebih terjamin. PLN biasanya dibebankan masalah yang kelistrikan yang umum, yaitu kurang memiliki daya dan suplai yang terputus-putus. Akibat kurangnya daya, banyak wilayah yang tidak mendapat listrik secara merata, termasuk untuk kebutuhan penerangan jalan. Umumnya, untuk mengatasai hal ini, dinas menggunakan lampu lalu lintas (traffic light) dan penerangan jalan yang ditenagai solar panel (panel surya). Namun karena kondisi cuaca Indonesia yang tidak menentu dan kelembabannya tinggi, solar panel menjadi tidak efektif di Indonesia. Contohnya di Makassar, banyak traffic light yang tidak berfungsi baik karena cuaca mendung (fajar.co.id). Listrik yang disuplai reaktor nuklir akan sangat besar dan tidak mudah terputus sehingga kedepannya reaktor nuklir dapat menjamin kelayakan penerangan jalan, termasuk peralatan lalu lintas lainnya di Indonesia.
- Mengurangi angka kecelakaan dan kemacetan di jalan raya. Di Makassar, banyak traffic light (lampu lalu lintas) yang ditenagai tenaga surya tidak berfungsi baik karena cuaca mendung (fajar.co.id) sehingga menimbulkan kemacetan hingga kecelakaan. Hal ini tidak menutup kemungkinan jika penerangan jalan yang menggunakan tenaga surya juga dapat tidak berfungsi baik di malam hari karena siang harinya tidak mendapat paparan panas matahari yang cukup akibat mendung. Kapasitas listrik besar dan berkelanjutan yang ditawarkan reaktor nuklir akan memastikan terus menyalanya lampu penerangan di malam hari dan traffic light sehingga secara tidak langsung reaktor nuklir akan membantu mengurangi kemacetan dan angka kecelakaan lalu lintas.
- Mendorong perkembangan industri logam berat. Industri logam berat sangat membutuhkan suplai energi listrik yang besar, termasuk juga energi panas. Teknologi reaktor nuklir yang modern, selain mampu menyuplai listrik juga dibuat mampu menyuplai panas. Suplai listrik yang besar dan didukung suplai panas yang sangat dibutuhkan industri logam berat, tentunya akan sangat membantu perkembangan industri logam berat di Indonesia.
- Meningkatkan kemampuan kompetitif industri-industri besar. Listrik dan panas dari reaktor nuklir sangat murah dan berkelanjutan sehingga dapat menjadi stimulus kuat untuk meningkatkan daya saing perusahaan besar. Mengambil contoh negara Jerman, saat menggunakan reaktor nuklir, kegiatan kepengusahaan di Jerman berjalan stabil. Namun, setelah munculnya kebijakan untuk menggunakan energi angin yang terkenal mahal dan tidak berkelanjutan, membuat banyak perusahaan Jerman yang bangkrut. Harga energi yang mahal tentu akan membuat harga jual menjadi mahal sehingga penggunaan reaktor nuklir untuk energi akan memungkinkan Indonesia mampu menyaingi industri Jerman. Jika industri Jerman sudah dapat disaingi, maka menjadi kekuatan industri dominan di Asia Tenggara bukanlah hanya menjadi mimpi, namun dapat menjadi kenyataan.
- Memudahkan mencari air bersih. Fasilitas reaktor nuklir biasanya diiringi pembangunan fasilitas pengembangan isotop. Menggunakan teknik nuklir isotop, dapat ditemukan aliran akuifer air bawah tanah sehingga dapat ditentukan tempat pengeboran sumur air tanah yang dapat diandalkan keberlanjutannya. Melalui hal ini, dapat dipastikan pencarian air tanah untuk kebutuhan air bersih menjadi lebih mudah untuk dilakukan.
- Memudahkan menghasilkan air bersih melalui teknik desalinasi. Fasilitas filter air laut untuk kebutuhan air bersih sudah menjadi topik yang tidak asing, namun terkenal sangat mahal. Menggunakan reaktor nuklir, panas yang dihasilkan dari reaktor dapat dimanfaatkan untuk untuk merebus air laut hingga menguap, lalu uapnya didinginkan agar menjadi embun sehingga dihasilkan air bersih siap minum. Jika takut ada cemaran radiasi, dapat juga digunakan alat desalinasi yang menggunakan energi listrik. Tentunya tidak menjadi masalah karena listrik yang dihasilkan reaktor nuklir sangat besar dan murah.
- Menghasilkan air bersih yang murah dari proses desalinasi. Sama seperti sebelumnya, reaktor nuklir digunakan untuk menghasilkan panas, lalu panas tersebut digunakan untuk menguapkan air laut lalu diembunkan untuk mendapatkan air bersih. Jika dibandingkan dengan penghasil panas bertenaga batubara atau minyak, reaktor nuklir tentu lebih hemat dan murah sehingga kepastian menghasilkan air bersih yang berkelanjutan dan murah dapat tercapai. Sebagai gambaran, sebuah reaktor nuklir berdaya 600 MegaWatt atau 1.900 MegaWatt, dapat digunakan untuk menghasilkan air bersih dari desalinasi air laut sebesar 700.000-800.000 meter kubik per hari, cukup untuk memenuhi kebutuhan air besih kota berpenduduk 1.5 juta orang (IAEA Bulletin,Vol 19 no.1)
- Mendorong kegiatan pertanian. Keterjaminan air yang ditawarkan reaktor dan teknik nuklir, dapat mendukung kelancaran berjalannya kegiatan pertanian di Indonesia. Sawah-sawah atau areal perkebunan yang sulit air menjadi terairi secara berkelanjutan sehingga kemajuan di bidang pertanian dapat berkembang pesat, bahkan di seluruh wilayah Indonesia. Jika sebelumnya lahan kering hanya mengandalkan air hujan atau air sungai, kini dapat mengandalkan air dari reaktor nuklir.
- Mendorong kegiatan pertanian bagian 2. Menggunakan teknik nuklir, yang umumnya bahan isotop didapat dari kompleks pengembangan isotop yang ada di dekat reaktor nuklir, dapat dihasilkan benih unggul untuk mendukung kegiatan pertanian. Benih unggul dari teknik nuklir sudah sejak lama ada di Indonesia, yaitu sekitar tahun 1999 dan menunjukkan hasil signifikan dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Untuk informasi lebih lanjut, dapat dilihat skripsi penulis yang berjudul “Implementasi Kebijakan Benih Badan Tenaga Nuklir Nasional Sebagai Bagian Dari Program Swasembada dan Ketahanan Pangan Nasional”.
- Mendorong kegiatan peternakan. Hewan ternak seperti sapi, kerbau, ayam, itik, bebek, dan lain sebagainya sangat membutuhkan air bersih. Bahkan di negara seperti Amerika, ada istilah bahwa pemakan daging berarti tidak ramah lingkungan karena untuk menghasilkan daging dibutuhkan banyak air. Melalui air bersih yang dihasilkan reaktor nuklir, perkembangan kegiatan peternakan di Indonesia dapat berjalan baik karena keberlanjutan suplai air yang terjamin.
- Mendorong kegiatan peternakan 2. Benih unggul yang digunakan untuk menghasilkan output pangan yang lebih besar, secara langsung juga ikut menambah limbah pertanian. Limbah pertanian di Indonesia seperti batang padi, kulit gabah, dan lain sebagainya dapat digunakan untuk pangan hewan sehingga kegiatan pertanian yang mahal karena menggunakan bahan-bahan impor atau langka di pasar domestik dapat dipenuhi hanya dari hasil kegiatan pertanian, yang dalam hal ini didukung dari benih unggul teknik nuklir.
- Mendorong kegiatan perikanan darat. Suplai air yang didatangkan dari reaktor nuklir sangat besar sehingga dengan rekayasa tertentu, dapat digunakan untuk membuat sungai buatan atau danau buatan di daerah yang kering. Di daerah yang kering, mengunakan bantuan reaktor nuklir, wilayah kering dapat diubah menjadi daerah yang berair sehingga potensi perikanan darat dapat dilakukan tanpa harus bergantung pada daerah tutupan air darat.
- Menghasilkan garam. Proses desalinasi (penghilangan garam) air laut menjadi air bersih sudah pasti menghasilkan garam. Melihat begitu besarnya air yang dapat disuplai reaktor nuklir, dapat dipastikan garam yang dihasilkan juga besar. Selain itu, garam yang dihasilkan reaktor nuklir tidak bergantung pada iklim atau cuaca sehingga dapat diproduksi kapan saja, tidak seperti pembuatan garam tradisional yang sangat bergantung pada panas matahari.
- Membantu membuat hutan buatan. Suplai air yang besar dari reaktor nuklir dapat digunakan untuk membantu merekayasa lingkungan. Sebagai informasi, di Gunung Kidul, Provinsi D.I. Yogyakarta, seorang dosen Universitas Gunung Kidul Ketua LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) Sudarli berhasil membuat hutan buatan di tanah tandus wilayah Gunung Kidul di dekat mata air (beritadaerah.com). Hal ini menggambarkan bahwa reakayasa lingkungan seperti membuat hutan sangat mungkin dilakukan dan kegiatan tersebut akan terbantu dari suplai air yang didatangkan dari reaktor nuklir. Pohon-pohon akan lebih mudah untuk hidup di wilayah yang memiliki air sehingga membuat hutan buatan akan menjadi lebih mudah jika didukung reaktor nuklir yang menghasilkan air.
- Mengubah lahan kritis menjadi lahan yang layak tanam. Cukup banyak wilayah Indonesia yang berkarakteristik daerah kering dan bertanah tandus sehingga sulit untuk dilakukan kegiatan pertanian. Menggunakan reaktor nuklir sebagai penyuplai air bersih dan menggunakan teknik sawah tadah plastik untuk mencegah air hilang dari dalam tanah, lahan kritis yang tandus dapat diubah menjadi tanah yang berlumpur dan subur. Mengubah tanah tandus menjadi subur menggunakan sawah tadah plastik biasa dilakukan di negara-negara berpadang pasir seperti Israel dan Uni Emirat Arab.
- Menyehatkan masyarakat. Air bersih yang dihasilkan reaktor nuklir dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari seperti air minum yang layak, air untuk mandi, mencuci, dan lain sebagainya sehingga kualitas hidup masyarakat dari sudut pandang air bersih dapat terwujud.
- Tidak diperlukan atau berkurangnya kuota konversi bahan pangan untuk energi. Memilih antara keberlanjutan energi dan bahan pagan adalah hal yang sulit. Masih cukup tingginya angka kurang gizi di Indonesia dan meningkatnya kebutuhan energi terbarukan yang dihasilkan dari bahan pangan adalah hal yang kontradiktif, namun sama-sama krusial pentingnya. Keberadaan reaktor nuklir akan mengurangi kebutuhan energi yang dihasilkan dari bahan pangan sehingga surplus bahan pangan dapat dimaksimalkan untuk memperbaiki angka gizi Indonesia. Walaupun tanaman jarak merupakan salah satu tanaman non-pangan untuk membuat bio-solar, jika lahan yang digunakan untuk menanam jarak diubah fungsi untuk lahan pangan, tentu akan membantu mengurangi angka kelaparan atau kekurangan gizi. Lahan kritis yang umumnya digunakan untuk menanam jarak dapat disuburkan menggunakan pupuk atau air desalinasi dari reaktor nuklir.
- Mengurangi pembangunan PLTA dan bendungan. Berkurangnya pembangunan PLTA dan bendungan untuk berjalannya PLTA akan secara langsung mengurangi investasi pemerintah di bidang tersebut. PLTA terkenal atas biaya pembangunannya yang tinggi, listrik yang dihasilkan kecil, sulit dilakukan terutama karena masalah pembebasan lahan yang berhubungan dengan tanah adat, dan ketidakberlanjutannya saat terjadi perubahan iklim. Selain itu, bendungan PLTA juga perlu dilakukan pengerukan sewaktu-waktu yang biayanya cukup mahal. Sebagai gambaran, dibutuhkan biaya hingga Rp 5 miliar untuk pengerukan setiap 1 juta meter kubik di Bendungan Sutami, Sengguruh,Wlingi, dan Lodoyo (bisnis-jatim.com). Keberadaan reaktor nuklir untuk energi akan mengganti peran PLTA yang kurang efektif dan mahal dalam perannya menghasilkan energi.
- Mencegah pelemahan arus sungai oleh bendungan untuk PLTA. Pelemahan arus sungai dapat berdampak banyak pada keadaan sungai itu sendiri. Pelemahan arus sungai akan mengurangi kemampuan mengikis tanah pada dasar sungai sehingga sungai menjadi cepat dangkal. Selain itu, ikan-ikan yang seharusnya hidup di arus deras kini harus hidup di arus pelan sehingga kedepannya dapat mengganggu perkembangan ikan itu sendiri. Gangguan arus sungai dicontohkan sangat merugikan pertumbuhan ikan salmon di Amerika sebagai konsekuensi dibangunnya bendungan PLTA di sungai–sungai Amerika. Berkurangnya pembangunan bendungan untuk PLTA karena penggunaan reaktor nuklir akan berdampak pada pelestarian sungai sehingga keseimbangan ekosistem sungai dapat terjaga.
- Mengurangi pendangkalan sungai akibat bendungan. Pendangkalan sungai karena melemahnya arus sungai, termasuk juga pendangkalan bendungan dapat berdampak buruk pada lingkungan. Pendangkalan sungai dan bendungan itu sendiri akan mengurangi kapasitas menyalurkan dan menampung air hujan sehingga potensi terjadinya banjir pada saat musim hujan akan sangat tinggi. Pendangkalan sungai dan bendungan juga berarti berkurangnya volume air sehingga kekuatan air untuk menggerakkan turbin PLTA akan berkurang. Akibatnya adalah listrik yang dihasilkan akan semakin mengecil. Selain itu, berkurangnya volume air sungai dan bendungan akan mengurangi luasan ruang hidup ekosistem sehingga hewan dan tumbuhan air di dalamnya akan mengalami persaingan hidup yang ketat. Persaingan hidup yang ketat berarti kompetisi hidup yang tinggi dan cepat atau lambat akan terjadi kepunahan spesies yang ada di sungai atau bendungan tersebut.
- Mencegah perusakan lingkungan akibat PLTA. Selain mengganggu pertumbuhan ikan yang perlu melakukan migrasi dari hulu ke hilir dan sebaliknya, bendungan PLTA akan memicu ledakan pertumbuhan populasi makhluk tertentu. Tanaman eceng gondok diketahui sangat mengganggu ekosistem di perairan karena menghambat masuknya cahaya matahari ke dalam air dan menghabiskan oksigen. Ditambah diperlambatnya pertukaran air segar di bendungan (pertukaran air terhambat), membuat kadar oksigen di bendungan semakin sedikit sehingga dapat memicu terjadinya kepunahan hewan air. Di bagian hilir, karena air yang disalurkan dari bendungan sudah miskin oksigen, maka akan mengancam juga kehidupan hilir sungai. Bendungan juga diketahui mengendapkan bahan-bahan berbahaya hasil kegiatan pertanian sehingga keadaan air hilir akan semakin memburuk. Pembangunan reaktor nuklir untuk keperluan energi akan berimbas langsung pada berkurangnya pembangunan PLTA sehingga potensi rusaknya lingkungan akibat PLTA akan berkurang.
- Menghasilkan hidrogen. Menggunakan reaktor nuklir jenis Pebble Bed Modular Reactor (PBMR), akan dihasilkan bahan hidrogen. Hidrogen sangat penting dalam perkembangan energi masa depan karena sangat bersih dan efisien. Jika Indonesia dapat menghasilkan hidrogen secara efisen melalui reaktor nuklir, maka Indonesia tidak akan kekurangan energi dan dapat diekspor untuk menambah devisa negara.
- Membantu pengembangan teknologi roket. Harga bahan bakar roket yang mahal umumnya menjadi hambatan bagi negara-negara seperti Indonesia untuk melakukan pengembangan roket. Beroperasinya reaktor nuklir yang dapat menghasilkan hidrogen, tentu akan mendukung perkembangan teknologi roket nasional karena harga bahan bakarnya menjadi murah karena diproduksi sendiri.
- Membantu pengembangan teknologi satelit. Setelah dibuat, satelit harus dikirim ke luar angkasa agar dapat beroperasi dengan baik. Proyek satelit diketahui sangat mahal karena masalah fasilitas penelitian dan bahan bakar yang dibutuhkan. Keberadaan reaktor nuklir yang dapat menyuplai energi dalam jumlah besar dan berkelanjutan, ditambah kemampuannya menghasilkan hidrogen untuk bahan bakar pendorong roket akan menjadi stimulus tersendiri bagi dikembangkannya teknologi satelit di Indonesia. Seperti yang diketahui bahwa saat ini Indonesia harus membayar ke Amerika untuk mendapat penciteraan satelit di tanah Indonesia sendiri (satelit NOAA). Selain mengurangi devisa negara untuk hal tersebut, pemandangan vital seperti garis pertahanan, markas militer, dan lokasi strategis berpotensi diketahui pihak-pihak yang dapat mengganggu keamanan dan ketahanan nasional (menjadi bahan intelejen bagi Amerika dan sekutunya). Berkembangnya teknologi satelit yang didorong oleh keberadaan reaktor nuklir akan memungkinkan Indonesia menghasilkan satelit pembunuh (satelit yang diperuntukkan menghancurkan satelit lawan), satelit yang dapat mengganggu satelit lain (jammer), satelit komunikasi canggih, satelit penciteraan gambar permukaan bumi, satelit penciteraan planet lain, satelit sejenis LANDSAT yang mampu mengetahui isi perut bumi, dan sebagainya. Peran satelit dalam kehidupan modern sangat penting dan strategis untuk kemajuan di masa depan.
- Merapatkan kekuatan pertahanan nasional. Di era modern, peralatan pertahanan negara yang canggih sangat membutuhkan energi. Sistem pertahanan yang terkomputerisasi dan menggunakan banyak kabel dan sirkuit sangat membutuhkan suplai energi yang besar dan berkelanjutan. Alat pertahanan modern yang tidak membutuhkan peran manusia secara langsung menjadi keunggulan tersendiri untuk menjaga kedaulatan dan pertahanan nasional. Contoh alat modern tersebut adalah turret berkaliber 12,7 mm yang dapat secara otomatis digerakkan melalui komputer, turret yang menembak secara otomatis menyerang dengan mendeteksi panas tubuh manusia, sistem pertahanan udara rudal patriot sidewinder, phalanx (kaliber 20 mm), kashtan (kaliber 30 mm dan peluncur misil), dan sebagainya yang dapat menembak secara otomatis saat terdeteksi adanya pesawat musuh di radar. Kelebihan-kelebihan sistem pertahanan tersebut sangat menguntungkan untuk ditempatkan di perbatasan. Untuk mendukung sistem pertahanan tersebut, dibutuhkan suplai energi yang berkelanjutan dan murah sehingga pertahanan dan pengawasan perbatasan akan praktis dan dapat diandalkan. Listrik yang dihasilkan dari reaktor nuklir akan dengan mudah memenuhi kebutuhan listrik sistem pertahanan modern dalam upayanya mendukung kekuatan pertahanan nasional.
- Kemampuan untuk menghilangkan gangguan kedaulatan udara yang timbul akibat infiltrasi pesawat tingkat ketinggian sangat tinggi atau atmosfer. Kekuatan udara pertahanan udara Indonesia dapat dikatakan masih lemah. Hal ini karena luas areal udara Indonesia yang tidak diiringi jumlah dan kualitas armada pertahanan udara berbasis darat, laut, dan udara yang mencukupi. Sebagai gambaran, pertahanan udara berbasis kekuatan darat hanya sebatas roket Rapier atau sekelas SHORAD (Short Range Air Defense) dan MANPADS (Man Portable Air Defense System) yang hanya mampu menjangkau ketinggian sekitar 3-5 kilometer. Di bidang pertahanan laut, alat pertahanan udara hanya sebatas roket dan kanon jarak pendek yang sama-sama hanya menjangkau sasaran sekitar 3-5 kilometer. Di bidang pertahanan udara, pesawat Indonesia hanya sebatas F-16 atau SU-27 (teknologi peninggalan zaman perang dingin). Untuk F-16 sendiri, pemerintah Indonesia sering disulitkan pada suplai peluru dari Amerika. Teknologi SU-27 pun sudah jauh tertinggal oleh China yang memiliki pesawat siluman J-20, kalah teknologi dengan jet Raptor milik Amerika, dan PAKFA milik Rusia. Letak Indonesia yang berada di tengah perlintasan transportasi dunia menjadikan potensi gangguan udara sangat tinggi. Pesawat-pesawat modern yang dapat terbang hingga level ketinggian atmosfer tentu tidak dapat terdeteksi, terlebih dapat ditembak oleh sistem pertahanan udara yang dimiiki Indonesia sekarang. Hubungan teknologi pertahanan udara dengan reaktor nuklir adalah pertama suplai energi yang dapat mendukung perkembangan peralatan perang anti udara nasional, dan kedua yaitu produksi bahan bakar misil yang dapat didukung dari hidrogen yang dihasilkan reaktor nuklir, dan ketiga hidrogen itu sendiri sebagai sumber bahan bakar pesawat jet. Dukungan manfaat reaktor nuklir terhadap kemajuan teknologi pertahanan udara nasional sangat esensial sehingga penting bagi Indonesia untuk segera memiliki reaktor nuklir.
- Meningkatkan efisiensi bahan bakar pesawat dengan hidrogen. Hidrogen adalah bahan bakar roket yang dapat juga digunakan sebagai bahan bakar pesawat modern. Walaupun perkembangan pesawat komersial yang menggunakan bahan bakar hidrogen masih jauh, penggunaan hidrogen untuk pesawat tempur berketinggian sangat tinggi sudah dimulai sejak tahun 1989. Ketersediaan hidrogen yang harganya murah dan ramah lingkungan yang didapat dari reaktor nuklir, akan menjadi dorongan tersendiri bagi Indonesia untuk mengembangkan dan menggunakan hidrogen sebagai bahan bakar pesawat pengganti Avtur dan Avigas yang umum digunakan untuk penerbangan. Menipisnya minyak di Indonesia serta makin mahalnya harga avtur dan avigas dapat menjadi alasan kuat pentingnya penggunaan hidrogen sebagai bahan bakar pengganti di masa depan, khususnya untuk pesawat.
- Mendorong perkembangan teknologi kedirgantaraan nasional. Reaktor nuklir dapat digunakan untuk menghasilkan energi listrik dan menghasilkan hidrogen. Listrik yang dihasilkan reaktor nuklir murah sehingga biaya untuk dilakukannya pengembangan teknologi dirgantara nasional dapat ditekan. Keberadaan reaktor nuklir yang bermanfaat untuk menghasilkan hidrogen juga dapat mendukung jalannya penelitian pesawat berbahan bakar dasar hidrogen. Kekuatan daya dorong hidrogen yang kuat, bahkan umum untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar roket dan pesawat dengan tingkat ketinggian atmosfer, akan menjadi dorongan bagi ilmuwan Indonesia untuk mengembangkan pesawat canggih berbahan bakar hidrogen seiring adanya suplai berkelanjutan bahan hidrogen dari reaktor nuklir.
- Mendorong kekuatan daya saing perusahaan mobil nasional. Saat ini populer mengenai karya anak bangsa yang berhasil menciptakan mobil ESEMKA. Respon publik mengenai hal ini juga cukup tinggi sehingga permintaan atas mobil ESEMKA juga tinggi. Untuk mendukung hal tersebut, reaktor nuklir dapat dimanfaatkan untuk membantu perkembangan industri mobil nasional dengan menyuplai listrik dalam jumlah besar dan berkelanjutan. Selain itu, biaya listrik yang murah akan meningkatkan daya saing mobil buatan nasional atas mobil asing yang akhir-akhir ini terus mahal karena krisis keuangan global dan krisis energi. Krisis global dan krisis energi, khususnya di negara-negara Eropa akan meningkatkan daya saing mobil buatan nasional dalam hal harga jual yang lebih murah sehingga tidak menutup kemungkinan mobil nasional akan berjaya di negara lain, selain di negara sendiri.
- Mendorong kekuatan daya saing perusahaan pesawat nasional. Perusahaan pesawat nasional terkenal dalam hal kualitas dan harganya yang murah. Negara-negara seperti Turki, Amerika, Korea Selatan, dan lain sebagainya adalah pelanggan yang sangat menggemari pesawat buatan Indonesia. Jika proyek nuklir di Indonesia berjalan, industri pesawat terbang nasional akan lebih maju lagi. Pertama, dari biaya produksi yang makin murah. Listrik adalah hal krusial utama yang dibutuhkan dalam setiap kegiatan industri. Menjadi lebih murahnya harga jual pesawat nasional karena biaya listrik yang lebih murah akan mendongkrak angka penjualan. Kedua, bahan-bahan yang didatangkan dari industri hulu juga ikut menjadi murah karena ikut menggunakan listrikd ari reaktor nuklir yang murah. Artinya biaya produksi pesawat juga akan semakin murah sehingga kekuatan daya saing pesawat nasional dari segi harga menjadi lebih kuat dua kali lipat. Ketiga, bahan isotop yang digunakan untuk memeriksa keretakan logam akan tersedia lebih banyak karena keberadaan reaktor nuklir (umumnya di sekitar reaktor nuklir ada fasilitas pembuatan dan pengembangan isotop) sehingga pengendalian mutu dapat lebih mudah dilakukan. Keempat, tersedianya hidrogen karena keberadaan reaktor nuklir akan memicu penelitian dan pengembangan pesawat buatan nasional yang menggunakan bahan bakar hidrogen. Masih sedikitnya penelitian dan pengembangan teknologi pesawat hidrogen di Asia Tenggara, akan menjadi keunggulan tersendiri bagi Indonesia jika menjadi yang pertama mengembangkannya.
- Meningkatkan kekuatan daya saing industri perkapalan nasional. Perusahaan pembuatan kapal berhubungan satu sama lain dengan industri lain seperti logam berat dan sebagainya. Penggunaan energi juga menjadi bagian paling penting dalam efisiensi produksi termasuk juga harga jual kapal. Pembuatan kapal sangat membutuhkan banyak energi listrik, ditambah industri hulu perkapalan (logam berat) yang juga membutuhkan listrik dan suplai panas. Reaktor nuklir akan secara langsung meningkatkan daya saing industri kapal nasional. Pertama, membuat biaya produksi turun karena listrik murah dari reaktor nuklir (untuk perakitan dan sebagainya). Kedua, biaya produksi makin murah karena industri hulu (umumnya logam berat) juga menggunakan listrik dari reaktor nuklir, biaya bahan-bahan kapal menjadi lebih murah dari sebelumnya. Ketiga, jika membutuhkan panas untuk pembuatan kapal dapat menggunakan panas dari reaktor nuklir yang jauh lebih murah jika dibandingkan menggunakan panas dari batubara, minyak, atau listrik biasa. Keempat, keberlanjutan produksi listrik yang dapat diandalkan sehingga tidak ada hambatan produksi akibat mati listrik dan sebagainya. Keempat hal tersebut akan menjadikan kemampuan daya saing industri kapal Indonesia meningkat karena hanya satu perubahan, menggunakan reaktor nuklir untuk listrik.
- Menurunnya biaya penerbangan nasional. Bandara, fasilitas penerbangan seperti radar, komputer, radio komunikasi, dan lain sebagainya sangat membutuhkan suplai energi dan listrik harus terus menyala selama 24 jam sehari. Suplai listrik selama 24 jam mutlak diperlukan terutama untuk mengendalikan lalu lintas udara, pendaratan, atau lepas landas pesawat untuk menghindari kecelakaan. Tentunya hal-hal ini akan dibebankan biayanya ke maskapai penerbangan sebagai bagian dari pelayanan bandara. Listrik dari reaktor nuklir yang murah dan dapat diandalkan akan menjadi keuntungan tersendiri bagi penerbangan nasional. Secara langsung, hal ini akan mengurangi biaya yang dibutuhkan dalam hal penyediaan energi di bandara dan peralatan-peralatannya sehingga biaya penerbangan nasional juga ikut murah atau turun.
- Meningkatkan tingkat keamanan dan keselamatan penerbangan nasional. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, listrik yang berkelanjutan dan dapat diandalkan dari reaktor nuklir akan memastikan suplai energi di bandara akan terus tersedia. Dapat dibayangkan jika listrik mati di bandara, maka akan terjadi kekacauan di lalu lintas udara, termasuk di bandara itu sendiri karena terputusnya komunikasi, komputer (alat kalkulasi), atau radar. Dicontohkan, 2 pesawat Maskapai Lion Air hampir bertabrakan karena radar mati akibat gangguan listrik pada 17 Desember 2012 (merdeka.com). Listrik yang berkelanjutan mutlak diperlukan untuk keselamatan penerbangan nasional sehingga peran reaktor nuklir yang dapat menyuplai energi secara berkelanjutan menjadi sangat penting.
- Membantu perkembangan teknologi laser. Teknologi laser mengalami perkembangan yang pesat untuk kehidupan manusia seperti untuk kesehatan, industri, komputer, dan pertahanan. Teknologi laser sangat membutuhkan satu hal yang paling penting, yaitu sumber energi. Tanpa energi, laser tidak akan dapat ditembakkan atau diaktifkan. Listrik yang diperlukan untuk tenaga laser, khususnya untuk kepentingan kesehatan, industri, dan militer sudah tentu sangat besar. Keberadaan reaktor nuklir untuk menyuplai listrik untuk fasilitas laser akan sangat membantu, terutama dalam hal keterjaminan dan harga yang murah. Makin banyaknya penggunaan laser untuk kehidupan sehari-hari, keandalan reaktor nuklir sebagai sumber energi menjadi sangat penting.
- Memungkinkan Indonesia memiliki sistem pertahanan dan perlindungan anti-misil dan pesawat berbasis laser. Untuk persenjataan, laser memiliki keunggulan yaitu mampu menghasilkan panas tinggi, mampu memotong atau melelehkan logam, membakar benda mudah terbakar, jarak tembak yang jauh, kecepatan sampai sinar laser ke target (kecepatan cahaya), bahkan tidak perlu diisi ulang selama suplai listrik tidak terputus. Namun, satu kelemahan krusial yang dibutuhkan senjata laser, yaitu energi. Laser sangat membutuhkan suplai energi yang besar dan tidak terputus agar dapat tetap berfungsi secara optimal. Di dunia militer, contohnya di Amerika, Israel, dan Jerman, laser digunakan sebagai senjata anti-pesawat dan misil (bahkan anti-misil nuklir). Jarak tembak, rata-rata tembak permenit yang tidak terhingga, dan daya hancur laser sangat ideal untuk menghancurkan pesawat, bahkan mampu menghancurkan peluru mortir, peluru artileri dan merusak bola baja setebal 15 mm. Contoh aplikasi teknologi laser untuk keperluan pertahanan adalah MTHEL (Mobile Tactical High Energy Laser) milik Amerika-Israel dan Rheinmetall (perusahaan Jerman). Suplai listrik yang besar dari reaktor nuklir akan mendorong penelitian dan pengembangan di bidang laser, khususnya untuk kepentingan pertahanan sehingga tidak menutup kemungkinan Indonesia akan memiliki senjata laser untuk pertahanan negara.
- Memungkinkan Indonesia memiliki bom hidrogen. Indonesia telah menandatangani ratifikasi internasional bahwa tidak akan memiliki senjata berbasis nuklir. Walaupun begitu, tidak pernah diketahui kapan keadaan darurat akan muncul seperti perang atau datangnya invasi negara lain. Paling tidak, keberadaan reaktor nuklir akan mempermudah pengadaan bahan hidrogen yang sangat dibutuhkan untuk membuat bom hidrogen. Untuk sekarang, bom hidrogen tidak perlu dibuat namun saat dibutuhkan, karena sudah memiliki fasilitas penunjang yaitu reaktor nuklir, bom hidorgen akan dengan mudah dibuat untuk kepentingan pertahanan negara.
- Membantu pembuatan tank berpelindung dan berpeluru uranium. Uranium adalah logam yang sangat kuat, lebih padat 2.4 kali dari besi biasa (Katsuma, 2003:2). Kepadatannya yang tinggi membuat logam uranium dapat digunakan sebagai penembus baja (armor-piercing) dan sering juga digunakan untuk bahan pelindung tank (composite armor). Namun, penggunaannya sangat berbahaya karena memiliki radioaktivitas yang tinggi. Dicontohkan di Irak, akibat serangan Amerika Serikat yang menggunakan peluru uranium (DU : Depleted Uranium), menjadikan Irak sebagai negara dengan kasus leukimia tertinggi di dunia dan terjadi perusakan generasi penerus secara masal karena tingginya angka lahir cacat (lahir tanpa kondisi tubuh yang tidak sempurna). Kepemilikan reaktor nuklir di Indonesia tidak mengharuskan untuk mengembangkan teknologi tersebut, namun akan cukup menggetarkan pengganggu-pengganggu yang mengusik kedaulatan Indonesia yang secara tersirat “Kami (Indonesia) memiliki kemampuan dan potensi untuk mengembangkan senjata berbasis nuklir. Anda sebaiknya berhenti bertindak macam-macam yang mengganggu ketentraman kami”. Hanya sekedar untuk meningkatkan kekuatan untuk menggertak.
- Membantu pembuatan kapal laut bertenaga nuklir. Kapal laut bertenaga nuklir sudah menjadi wacana sejak lama di dunia. Tenaga nuklir dimanfaatkan sebagai tenaga pendorong kapal laut yang hemat energi dan bertenaga sangat kuat untuk menggerakkan kapal dengan ukuran besar. Melalui reaktor nuklir, dihasilkan listrik yang sangat besar yang digunakan untuk menyalakan peralatan kapal dan menggerakkan turbin penggerak kapal (propeller). Di bidang perkapalan sipil, tenaga nuklir dalam bentuk reaktor nuklir dimanfaatkan sebagai bahan bakar kapal pemecah es di bumi utara, bahan bakar kapal tanker, dan kapal kargo. Kemampuan daya jelajah yang luas, hemat energi, murah, dan daya penggerak yang besar menjadi pilihan tersendiri mengapa reaktor nuklir dimanfaatkan sebagai sumber tenaga penggerak kapal laut. Penggunaan BBM, gas, atau batubara yang terkenal mahal dan boros (cepat habis) semakin menguatkan alasan mengapa reaktor nuklir dimanfaatkan sebagai sumber tenaga penggerak kapal. Di bidang militer, kemampuan yang sama seperti kapal laut sipil menjadikan tenaga nuklir dapat menghemat anggaran patroli dan latihan perang angkatan laut. Berdirinya reaktor nuklir di Indonesia akan memungkinkan transfer teknologi penggunaan reaktor nuklir di bidang perkapalan nasional sehingga kedepannya dapat menjadikan Indonesia sebagai negara dengan kemampuan maritim yang kuat karena memiliki kapal laut yang tangguh.
- Membantu pembuatan kapal selam bertenaga nuklir. Prinsipnya sama dengan kapal laut biasa yang menggunakan reaktor nuklir sebagai sumber tenaga untuk menggerakkan kapal selam. Kapal selam diketahui harus dapat bertahan lama dari wilayah yang jauh dari markas untuk kepentingan pengintaian, serbuan mendadak, atau penyusupan. Kapal selam ditujukan agar tidak mudah terdeteksi dan mampu beroperasi sendirian di wilayah musuh. Pada zaman Perang Dingin, kapal selam digunakan sebagai alat untuk menyusup ke wilayah musuh, dan ketika dibutuhkan, akan diluncurkan hulu ledak berkepala nuklir ke wilayah musuh secara tiba-tiba sehingga dapat meningkatkan potensi kerusakan yang dialami musuh. Peran kapal selam yang diharuskan bersembunyi dari deteksi musuh (harus menyelam di kedalaman hingga 200 meter) dan bergerak secara soliter (sendiri-sendiri), serta daerah jelajah yang umumnya sangat luas, membutuhkan energi dalam jumlah yang besar. Pengoperasian kapal selam juga biasanya cukup lama sehingga ketersediaan bahan bakar sangat krusial dalam pengoperasian kapal selam. Keberadaan reaktor nuklir akan mempermudah transfer teknologi reaktor untuk diimplementasikan di kapal selam. Terlebih jika proyek kapal selam yang dibuat sangat besar dan dikondisikan mampu membawa rudal balistik, pastinya energi yang dibutuhkan sangat besar untuk dapat menggerakkan kapal selam tersebut. Sebagai gambaran, kapal selam kelas ringan dapat berbobot hingga 1.400 ton sehingga dapat dibayangkan seberapa banyak bahan bakar yang dibutuhkan untuk menggerakkan kapal selam, terlebih saat sedang menyelam (daya hambat gerak makin besar di dalam air). Penggunaan reaktor nuklir di kapal selam sebagai dampak dari penggunaan reaktor nuklir akan semakin memperkuat angkatan laut Indonesia.
- Mendukung pembuatan kapal induk. Reaktor nuklir dalam hal ini dapat dilihat dari 2 sisi, yaitu dari segi pembuatan dan segi energi pengoperasian. Dari segi pembuatan, reaktor nuklir akan menurunkan biaya pembuatan kapal induk dalam angka yang cukup besar karena biaya energi yang makin turun atas makin murahnya energi listrik dan panas yang dihasilkan dari reaktor nuklir. Industri dari hulu hingga hilir yang berhubungan dengan pembuatan kapal induk akan semakin efisien dan hemat biaya dalam penggunaan energi listrik dan panas karena menggunakan listrik dan panas yang dihasilkan reaktor nuklir (dapat diandalkan dan murah). Dari segi pengoperasian, reaktor nuklir dapat dijadikan sumber energi untuk dioperasikannya kapal induk. Kapal induk dapat berukuran sebesar pulau kecil dan bobotnya dapat mencapai lebih dari 90.000 ton sehingga dibutuhkan energi yang sangat besar agar dapat digunakan sebagai tenaga pendorong kapal. Listrik dari reaktor nuklir yang sangat besar kapasitas produksinya, murah, dan dapat bertahan lama hingga 2 bahkan 10 tahunPeran kapal induk sangat krusial di dunia pertahanan modern. Kapal induk dapat membawa sejumlah besar pesawat jet, logistik, bahkan membawa tank dan persenjataan lainnya sehingga penting untuk dilakukannya suatu invasi. Selain itu, kapal induk juga berperan penting untuk membantu pertahanan terutama dalam mendukung perlindungan daratan dan kapal laut yang sedang melintas melalui bantuan pesawat yang dimilikinya (karena penyerbuan dengan kapal laut harus didukung perlindungan pesawat untuk mencegah atau menangkis serangan pesawat musuh). Pada situasi tanggap bencana, kapal induk dapat digunakan untuk membawa sejumlah besar bantuan logistik (makanan dan air bersih), alat berat, dan membawa tentara dalam jumlah besar untuk membantu di daerah yang terkena bencana. Selain itu, daya angkut yang besar juga memungkinkan kapal induk memudahkan proyek-proyek pemerintah seperti pembangunan kota, termasuk pembangunan pangkalan militer di tempat yang jauh dan terisolasi. Dukungan dari reaktor nuklir akan menjadi stimulus tersendiri dalam pembuatan dan pengoperasian kapal induk di Indonesia.
- Teknologi tokamak. Tokamak adalah teknologi reaktor nuklir yang menggunakan prinsip fusi. Fusi adalah reaksi penggabungan antara hidrogen dan helium yang terjadi di matahari sehingga matahari dapat terus bersinar dalam waktu yang lama dan menghasilkan panas yang sangat tinggi. Artinya, jika teknologi tokamak berhasil dikembangkan dan dimanfaatkan secara maksimal, energi yang memiliki kekuatan sebesar matahari dapat dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan energi. Perkembangan teknologi tokamak mengalami perkembangan yang pesat, namun pemafaatannya untuk listrik masih belum dapat diwujudkan. Reaktor tokamak dapat menghasilkan panas hingga 1.500.000 derajat Celcius, bahkan lebih. Hubungannya dengan reaktor nuklir adalah, pertama, reaktor tokamak membutuhkan suhu yang sangat dingin, yaitu mencapai -200 derajat Celcius karena suhu yang dihasilkan dari reaksi fusi sangat tinggi sehingga dibutuhkan listrik yang cukup besar untuk menjaga suhu dingin. Kedua, prinsip tokamak adalah menggunakan medan magnet yang sangat kuat untuk mencegah panas dari dalam reaktor tidak menyentuh permukaan dalam reaktor tokamak sehingga tidak terjadi meltddown (pelelehan). Secara alamiah, sistem pelindung panas yang menggunakan magnet terjadi pada bumi. Reaksi fusi dari matahari menghasilkan cahaya yang luar biasa panas dan mengeluarkan sinar-sinar berbahaya mematikan. Kutub utara dan selatan yang mengandung magnet melindungi bumi dari cahaya (cahaya adalah gelombang elektromagnetik) sehingga sinar-sinar berbahaya dari matahari tidak sepenuhnya masuk ke bumi karena dibelokkan oleh kekuatan magnet. Melalui prinsip ini, tokamak dibuat berbentuk donat melingkar, diberi sistem pendingin hingga mencapai -200 erajat Celcius, dan diberi medan elektromagnetik untuk menjaga energi berada di tengah dan tidak melelehkan dinding tokamak itu sendiri. Lalu apa hubungan reaktor tokamak dengan reaktor nuklir? Pertama reaktor nuklir menghasilkan listrik yang dapat digunakan untuk kebutuhan pemanasan reaktor tokamak, menjalankan sistem pendingin, dan mengaktifkan medan elektromagnetik di dalam reaktor tokamak. Kedua, bahan bakar esensial untuk rektor tokamak yaitu hidrogen dapat dihasilkan oleh reaktor nuklir sehingga keberlanjutan penelitian dan pengoperasian teknologi tokamak dapat berjalan. Perkembangan teknologi tokamak untuk dimungkinkannya muncul teknik reaktor fusi yang aman, kedepannya akan menjadikan harga energi sangat murah dan tidak terbatas.
- Pengembangan reaktor Thorium. Thorium adalah bahan radioaktof yang juga dapat digunakan sebagai bahan bakar reaktor nuklir. Setelah uranium digunakan sebagai bahan bakar, biasanya akan muncul bahan thorium
- Menjual listrik ke luar negeri. Indonesia diapit oleh banyak negara di luar negeri sehingga surplus produksi listrik dari reaktor nuklir dapat disalurkan ke luar negeri sebagai tambahan pemasukan negara. Di Batam (Riau Kepulauan) berbatasan dan berdekatan dengan Singapura dan dekat juga dengan Malaysia. Di Kalimantan bagian utara berbatasan langsung dengan Malaysia. Di bagian timur, Papua berbatasan langsung dengan Papua New Guenia dan Nusa Tenggara Timur berbatasan langsung dengan negara Timor Leste (di Pulau Timor). Perbedaan mata uang dengan negara-negara tersebut akan menjadi sumber devisa tersendiri jika Indonesia berhasil menjual listrik. Selain itu, penjualan ke negara tetangga tidak dibutuhkan subsidi sehingga dapat diambil keuntungan yang maksimal. Sebagai gambaran, harga jual listrik per kWh di Thailand 9 sen dolar, Malaysia 11 sen dolar, dan Filipina 11, 7 sen dolar (detik.com). Jika reaktor nuklir beroperasi, cost per kWh listrik hanya sekitar 2-5 sen dolar. Artinya adalah Indonesia akan mendapat devisa yang sangat besar dari penjualan listrik dari luar negeri. Kelebihan lainnya adalah Indonesia adalah negara dengan penerapan teknologi nuklir paling matang di Asia Tenggara sehingga menjadi semacam ultimate advantage atau kelebihan luar biasa yang tidak dimiliki negara lain. Selain itu, makin prihatinnya negara-negara di Asia Tenggara atas peningkatan karbon di wilayahnya, membeli listrik menjadi pilihan dibandingkan harus memproduksi asap di negaranya sendiri. Terlebih, negara kecil dengan tingginya kompleksitas industri dan perdagangan seperti Singapura tidak boleh putus dari suplai listrik namun di sisi lain, wilayahnya sudah terlalu sempit untuk dibangunnya gedung-gedung baru dan sangat rentan dengan polusi. Pada awal 2012, diketahui Singapura membutuhkan tambahan suplai listrik sebesar 2.000 MW dan harga jual listrik di Singapura ditentukan sebesar Rp 1.700 (batamtoday.com). Artinya hanya dari Singapura, dalam sehari jika mengoperasikan reaktor nuklir, dengan asumsi kebutuhan listrik Singapura sebesar 2.000 MW dapat dipenuhi, per hari Indonesia akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp 1.700 (harga jual/kWh Singapura) – Rp 332 (cost produksi listrik reaktor nuklir per kWh, diambil angka tengah 2-5 sen dolar dikalikan harga dolar Rp 9.500) dikalikan 2.000.000 kWh (1 MW = 1.000 kWh) lalu dikalikan 24 jam, maka didapatkan hasil sebesar Rp 65.664.000.000 atau lebih dari 65,5 miliar rupiah hanya dalam 1 hari. Perhitungan ini belum termasuk estimasi kebutuhan listrik yang selalu mengalami peningkatan di sebagai esensi dari baiknya perekonomian di Asia Tenggara. Perekonomian yang baik menandakan kebutuhan listrik yang semakin naik. Artinya jika Indonesia dapat menjual listrik ke luar negeri dengan bantuan reaktor nuklir, devisa Indonesia akan naik dengan signifikan.
- Memudahkan usaha perajin gerabah, keramik, dan barang kesenian lain yang berbasis bahan tanah liat. Kerajinan gerabah (tanah liat) membutuhkan satu hal yang paling krusial di samping tanah liat, yaitu panas. Perajin pada umumnya memanfaatkan sekam, jerami, kayu bakar (tradisonal), gas, minyak, dan listrik (modern) untuk keperluan memanaskan oven untuk pemanggangan kerajinan tanah liat. Pemanggangan biasanya dilakukan berhari-hari agar didapat hasil yang bagus. Suhu pemanggangan kerajinan tanah liat juga tidak kecil, yaitu mencapai 300 derajat hingga 1.300 derajat Celcius untuk gerabah. Bahkan untuk kerajinan porselen dibutuhkan suhu hingga di atas 10.000 derajat Celcius. Melalui reaktor nuklir, kebutuhan panas pengusaha porselen dapat didatangkan dari dua pilihan, yaitu listrik dan panas dari reaktor itu sendiri. Harga listrik yang murah dan panas dari reaktor nuklir yang sangat tinggi dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan pembakaran kerajinan tanah liat.
- Meningkatkan kualitas makanan dan buah-buahan ekspor dan dalam negeri. Reaktor nuklir biasanyaa diiringi fasilitas berbasis teknologi nuklir lainnya, yaitu gamma chamber dan fasilitas pembuatan isotop. Pengawetan makanan dapat dilakukan dengan berbgaai cara, yaitu dengan pemanisan, pengasaman, pengasinan, pemasakan (pasteurisasi), memberi antibiotik (pembunuh kuman), dan diradiasi. Gamma chamber dan isotop dapat digunakan untuk meradiasi makanan untuk membunuh bakteri patogen (penyebab penyakit) dan bakteri pembusuk sehingga makanan menjadi tidak beracun dan tidak mudah rusak/busuk. Selain itu, meradiasi makanan memiliki kelebihan utama yaitu tidak merusak zat gizi pada makanan dan tidak mengubah rasa makanan. Untuk buah-buahan, meradiasi akan menghambat pertunasan biji dan membunuh bakteri pembusuk sehingga buah-buahan dapat menjadi lebih awet. Sebagai gambaran, makanan yang diradiasi memiliki tingkat keawetan hingga 1 tahun, asalkan tidak dikeluarkan dari wadahnya. Melalui hal ini, kualitas makanan domestik yang membutuhkan waktu distribusi lama akan tetap awet sehingga akan mengurangi kerugian akibat peracunan dan pembusukan makanan. Terutama untuk ekspor, meradaisi makanan untuk pengawetan akan lebih efektif dan efisien karena distribusi untuk ekspor membutuhkan waktu perjalanan yang lama.
- Meningkatkan volume distribusi barang (makanan awetan). Rusak atau busuknya makanan dapat berarti berkurangnya volume distribusi sehingga akan merugikan 3 pihak, yaitu pembeli (barang yang diharapkan rusak), penjual (penjualan menurun karena barang rusak), dan distributor (gagal mencapai target). Makanan yang diawetkan, terutama buah-buahan akan sangat menguntungkan jika memiliki tingkat keawetan yang lama karena tingkat kebusukannya yang tinggi. Selain itu, buah-buahan umumnya didistribusikan saat masih muda (tidak matang di pohon) sehingga rasa asli dari buah tersebut tidak maksimal. Namun di lain hal, buah-buahan yang sudah matang di pohon akan membusuk karena terlalu lama di perjalanan sehingga merugikan semua pihak. Keberadaan reaktor nuklir yang diringi fasilitas gamma chamber akan membantu pengusaha-pengusaha agar makanan yang didistribusikan menjadi lebih awet. Secara langsung makanan yang awet akan meningkatkan volume disribusi barang sehingga memberikan keuntungan bagi setiap pihak.
- Mencegah kelangkaan bahan pangan di pelosok. Daerah pelosok umumnya sulit untuk mendapatkan akses apapun, termasuk makanan. Kendala distribusi di daerah pelosok adalah medan yang sulit dijangkau, minimnya fasilitas, dan infrastruktur. Selain itu, daerah pelosok umumnya sulit untuk memberdayakan diri, khususnya dalam hal ini adalah makanan sehingga kelangkaan pangan dapat menjadi potensi masalah yang krusial. Tidak hanya itu, distribusi makanan ke daerah pelosok biasanya terganjal oleh waktu sehingga saat makanan sampai, sudah banyak yang rusak dan tidak dapat dikonsumsi. Menggunakan teknologi iradiasi yang dibangun bersama reaktor nuklir, pengiriman makanan yang memakan waktu lama tidak masalah karena keawetannya meningkat. Hal ini juga berlaku jika terjadi bencana alam sehingga distribusi yang berkaitan dengan makanan tidak lagi terkendala oleh pembusukan makanan.
- Membantu suplai ransum tentara. Dalam operasi dan patroli, tentara pasti membutuhkan makanan sebagai ransum. Keandalan dan keawetan makanan menjadi sangat penting bagi tentara karena waktu operasi dan latihan dapat memakan waktu hingga berbulan-bulan. Selain itu, nilai gizi makanan juga harus dijaga agar tetap tinggi karena makanan yang bergizi akan memberi kekuatan dalam operasi militer. Tugas-tugas yang membuat tentara harus bertahan di garis belakang musuh juga menjadi hal krusial mengenai adanya makanan yang memiliki keawetan dan gizi tinggi. Reaktor nuklir yang diiringi fasilitas iradiasi, dapat digunakan untuk memastikan bahwa suplai dan ransum tentara tetap awet selama operasi militer berlangsung. Suplai makanan atau ransum yang berkelanjutan adalah hal mutlak yang harus dipenuhi untuk optimalnya kekuatan militer di seluruh dunia.
- Pembangunan dan pengembangan bank jaringan. Bank jaringan adalah semacam laboratorium yang di dalamnya menyimpat grafit-grafit atau bagian-bagian dari organ tubuh atau jaringan tubuh manusia dan hewan. Peran bank jaringan sangat krusial terutama untuk bedah medis dan operasi. Saat ada pasien yang membutuhkan jaringan tubuh tertentu misalnya membutuhkan jaringan tulang untuk bedah ortopedi, jaringan tulang tersebut didapat dari bank jaringan. Bank jaringan diisi oleh jaringan-jaringan tubuh orang-orang yang sebelumnya bersedia mendonorkan bagian tubuhnya. Setelah orang tersebut meninggal, jaringan-jaringan tubuh yang penting seperti misalnya kornea mata, bagian tulang, dan lain sebagainya dikumpulkan di bank jaringan. Sebelum dilakukan penyimpanan, pegawai bank jaringan akan memastikan apakah donor layak untuk disimpan jaringan tubuhnya. Jika dinyatakan layak, jaringan tubuh yang didonorkan akan melalui proses iradiasi. Tujuannya adalah untuk membunuh kuman-kuman pembusuk dan kuman patogen yang kedepannya berpotensi menginfeksi resipien (penerima jaringan dari donor) saat dilakukannya implan (memasukkan benda ke dalam tubuh). Setelah dilakukan iradiasi, jaringan tubuh akan disimpan di dalam kulkas bersuhu rendah untuk mencegah infeksi dan untuk pengawetan. Saat ada yang membutuhkan, bank jaringan akan mengirimkan bagian tubuh yang diperlukan ke rumah sakit untuk kemudian dilakukan pembedahan. Keberadaan reaktor nuklir akan mendukung keberadaan bank jaringan yang membutuhkan bahan isotop untuk pengawetan sehingga pemerataannya di seluruh Indonesia dapat tercapai untuk terjaminnya kesehatan bangsa.
- Meningkatkan kualitas pelayanan medis. Banyak teknologi nuklir yang penting untuk kegiatan medis. Bank jaringan, isotop untuk pengobatan kanker, listrik, air bersih, dan sterilisasi peralatan medis adalah hal penting yang dapat diberikan reaktor nuklir untuk meningkatkan kualitas pelayanan medis. Mengenai bank jaringan sudah jelas kegunaannya dalam mendukung kegiatan medis. Listrik sudah pasti dibutuhkan dalam pelayanan medis karena peralatan modern yang dapat membantu meningkatkan angka harapan hidup sangat membutuhkan listrik. Air bersih penting untuk berbagai hal di rumah sakit seperti sanitasi, air minum, dan lain sebagainya. Skema air bersih dari reaktor nuklir juga sudah dibahas pada bagian sebelumnya. Sterilisasi alat-alat medis dari kuman untuk mencegah infeksi membutuhkan bantuan isotop/bahan radiasi. Keberadaan reaktor nuklir secara langsung akan meningkatkan kualitas pelayanan medis di Indonesia karena banyak peralatan dan tindakan medis yang membutuhkan teknologi nuklir.
- Meningkatkan konsumsi bahan pangan dan daging. Kemampuan reaktor nuklir menyuplai energi akan merangsang berkembangnya usaha-usaha baru seperti pabrik-pabrik pengemasan, dan pabrik olahan makanan. Listrik juga akan membantu memudahkan pengawetan dan meningkatkan mutu makanan sehingga makanan yang sehat dapat dikonsumsi masyarakat kapan saja. Pengemasan dan pengawetan akan memudahkan konsumsi, terutama jika wilayah yang harus dijangkau sangat jauh. Perkembangan industri membutuhkan juga karyawan dan dalam hal ini, karyawan akan memiliki penghasilan (yang lebih baik) sehingga meningkatkan angka konsumsi makanan bagi mereka. Di lain hal, teknologi nuklir dapat digunakan untuk pemuliaan tanaman dan mendukung kualitas hewan ternak melalui pakan dan obat-obatan super. Pemuliaan tanaman, makanan dan obat-obatan super dari teknologi nuklir akan secara langsung meningkatkan produksi bahan pangan pertanian dan produksi daging hewan sehingga konsumsi masyarakat atas hal tersebut akan meningkat. Masalah harga, keuntungan yang besar akan didapat dari pemuliaan tanaman diihat dari sudut biaya produksi yang rendah dan kapasitas produksi yang tinggi sehingga harganya akan cenderung rendah. Untuk ternak hewan sama, bahkan akan terdorong lebih kuat akibat pemuliaan tanaman karena limbah pertanian yang meningkat (akibat pemuliaan tanaman) dapat digunakan untuk pakan hewan ternak (contoh : batang padi, kulit gabah, bonggol jagung, dsb).
- Memutus siklus hidup hama pertanian. Isotop yang dihasilkan dari reaktor nuklir apat digunakan untuk memutus siklus hidup hama. Menggunakan bahan radioaktif berbahaya, hama-hama pertanian berkelamin jantan disinari radiasi dengan dosis tertentu agar mandul, namun zat radioaktif diusahakan agar tidak berpindah ke hama yang bersangkutan. Dampaknya adalah walaupun hama tersebut berulang kali melakukan perkawinan ke berbagai betina, tidak ada telur-telur yang dibuahi atau dapat hamil sehingga hama-hama tersebut akan hilang dengan sendirinya. Teknik ini sangat ampuh untuk membasmi hama tikus, wereng, belalang, dan lain sebagainya sehingga keberlangsungan kegiatan pertanian dapat terjamin.
- Mendukung kendali mutu industri-industri dalam hal penyediaan isotop. Reaktor nuklir dapat menghasilkan isotop-isotop yang dibutuhkan untuk kendali mutu industri-industri besar. Sebagai contoh, untuk menghitung volume suatu wadah/bejana, digunakan sinar-x atau gamma sehingga diketahui berapa isi dari wadah yang ingin diketahui isinya. Isotop juga digunakan untuk mengukur keretakan logam sehingga diketahui apakah logam yang dibuat atau yang akan digunakan suddah memenuhi syarat. Bahkan dalam pembuatan ban kendaraan digunakan isotop untuk menguatkan molekul-molekul karet lateks. Keberadaan reaktor nuklir akan menjamin tersedianya bahan-bahan isotop sehingga kemajuan dunia industri akan semakin terjamin.
- Meningkatkan potensi olahraga nasional. Memang agak sulit dicerna mengapa reaktor nuklir dapat meningkatkan keolahragaan nasional. Banyak manfaat yang diberikan reaktor nuklir dalam hal mendukung potensi olahraga nasional. Pertama yaitu masalah energi. Untuk memastikan penerangan lapangan dan fasilitas stadion dibutuhkan suplai listrik yang berkelanjutan dan cukup besar. Listrik dari reaktor nuklir akan menjamin penerangan dan fasilitas pada stadion dan lapangan sehingga efisiensi penggunaan waktu untuk meningkatkan kualitas atlet dapat ditingkatkan. Kedua, yaitu masalah medis. Kegiatan olahraga sangat rentan dengan kecelakaan-kecelakaan seperti misalnya luka bakar, patah tulang, kerusakan jaringan tubuh dalam, dan lain sebagainya. Keberadaan bank jaringan dan teknologi ronsen yang semakin meningkat kualitas dan kuantitasnya karena penggunaan reaktor nuklir akan mendukung percepatan dan pemulihan para atlet yang terluka atau membutuhkan perawatan medis sehingga mereka ddapat kembali berpartisipasi dalam kegiatan keolahragaan. Medis juga tentunya perlu dukungan energi dan reaktor nuklir dapat memenuhinya. Ketiga, masalah makanan. Sebelumnya dijelaskan bahwa teknologi isotop dapat digunakan untuk pemuliaan tanaman dan mendorong perkembangan ternak sehingga mendorong produksi dan akhirnya konsumsi pangan perkapita masyarakat dapat meningkat. Meningkatnya konsumsi pangan perkapita masyarakat akan berpengaruh pada meningkatnya massa otot, kekuatan fisik, dan intelejensi. Dapat diambil contoh, misalnya negara Jepang dan Korea. Awalnya, orang Jepang dikenal pendek-pendek bahkan saat dilakukannya invasi militer Jepang pada Perang Dunia Kedua dijuluki “Pasukan Kate (ayam kate)”. Seiring berjalannya waktu, kualitas hidup orang Jepang, dan juga Korea meningkat sehingga berpengaruh pada meningkatnya konsumsi pangan. Sekarang sering ditemui pemain-pemain sepakbola atau atlet lainnya yang dari Jepang dan Korea yang postur tubuhnya tinggi dan besar. Postur tubuh yang tinggi dan besar, umumnya akan memudahkan memenangkan pertandingan. Postur tubuh yang tinggi memungkinkan atlet untuk menjangkau lebih tinggi. Misalnya pada permainan sepakbola, pemain yang memiliki tubuh tinggi dapat menyundul bola ke gawang atau mempertahankan serangan bola-bola tinggi sehingga kemungkinan menang akan lebih tinggi. Postur tubuh yang besar, dicontohkan juga pada olahraga sepakbola, akan memudahkan pemain dalam mempertahankan dan merebut bola. Postur tubuh juga berhubungan dengan stamina yang dimiliki. Massa otot yang besar juga tidak kalah menguntungkan dalam keolahragaan. Dicontohkan pada olahraga sepakbola, ada pemain A dan B yang memiliki massa otot berbeda yaitu A : 1.000 dan B : 500. Untuk dapat menendang bola hingga sejauh 50 meter, dibutuhkan energi misalnya sebesar 500. Bagi pemain A, untuk menendang bola sejauh 50 meter bukanlah masalah karena massa ototnya besar. Jika dibandingkan dengan B, paling tidak B harus mengeluarkan usaha 2 kali lipat dari A agar mendapat hasil yang sama. Dalam hal, pemain A mendapat 2 keuntungan, yaitu dapat dengan mudah menendang bola tanpa harus mengeluarkan tenaga yang terlalu maksimal dan dia tidak perlu mengeluarkan banyak stamina untuk melakukan hal tersebut. Lain dengan B yang harus mengelaurkan tenaga hingga 2 kali lipat dari A termasuk menghabiskan staminanya 2 kali lebih banyak dari A. Sudah jelas dari hal ini bahwa pemain yang memiliki massa otot lebih besar akan diuntungkan dalam keolahragaan. Dari sisi postur tubuh yang tinggi, umumnya atlet yang lebih tinggi memiliki kaki yang lebih panjang sehingga memungkinkan mereka untuk melangkah lebih jauh. Misalnya dicontohkan, atlet dengan tinggi badan 190 cm dapat menjelajah jarak sejauh 120 cm untuk setiap langkahnya sedangkan atlet dengan tinggi 165 cm mampu mencapai jarak 90 cm untuk setiap langkahnya. Postur tubuh yang lebih tinggi tentu memiliki 2 keunggulan. Atlet dengan tinggi 190 hanya membutuhkan lebih sedikit langkah untuk mencapai jarak yang sama bagi atlet bertinggi badan 165 cm. Kedua, misalnya untuk mencapai jarak 100, hanya diperlukan 9 langkah bagi atlet bertinggi 190 cm sedangkan untuk atlet dengan tinggi 165 memerlukan 11 langkah yang artinya atlet dengan tinggi 190 tidak perlu mengeluarkan tenaga lebih banyak. Tidak mengherankan ketika atlet sepakbola Indonesia lebih cepat lelah dan sulit mengatasi serangan bola atas ketika harus berhadapan dengan pemain bola dari negara Timur Tengah atau barat. Hal yang juga perlu dipertimbangkan, peningkatan kualitas pangan secara langsung ataupun tidak langsung membuat atlet sepakbola Jepang dan Korea berhasil lolos seleksi penyisihan piala dunia. Indonesia selalu terkendala untuk lolos seleksi piala dunia saat berhadapan dengan lawan yang lebih besar dan tinggi, terlepas dari masalah keorganisasiannya. Reaktor nuklir, secara langsung ataupun tidak langsung akan memberikan dampak laten terhadap keolahragaan Indonesia agar dapat lebih berprestasi.
- Mengurangi penyebaran penyakit menular. Keberlangsungan produksi isotop dari reaktor nuklir akan membantu mengurangi penyakit menular. Isotop dapat digunakan untuk memandulkan vektor-vektor (pembawa penyakit) seperti tikus, nyamuk, lalat, dan lain sebagainya agar daur hidup dan perkembangan generasinya terputus. Berkurangnya hewan-hewan vektor penyakit akan berimpilikasi langsung terhadap penyebaran penyakit itu sendiri.
- Melakukan jual beli karbon. Isu produksi karbon menjadi topik yang tidak pernah pudar. Anggapan karbon sebagai gas rumah kaca yang membuat meningkatnya suhu di bumi menjadikan produksi karbon di setiap negara harus dibatasi. Walaupun isu ini terbukti ketidakbenarannya (dapat dilihat di video “Great Global Warming Swindle), karbon kini menjadi masalah yang diangkat internasional. Untuk mengurangi produksi karbon, setiap kegiatan yang menghasilkan karbon harus dibatasi seperti kegiatan perindustrian dan produksi lisrik. Pengurangan produksi karbon berarti mengurangi kegiatan perindustrian yang artinya akan banyak pengangguran dan perusahaan-perusahaan akan bangkrut karena tidak dapat berproduksi secara efisien dan maksimal. Namun, menggunakan reaktor nuklir, kegiatan perindustrian tidak perlu dihentikan karena listrik dapat tetap dihasilkan karena reaktor nuklir tidak mengeluarkan karbon. Dalam hal ini, hal-hal negatif sebagai akibat harus dikuranginya produksi karbon tidak perlu terjadi. Bahkan jika memiliki reaktor nuklir, produksi karbon Indonesia dapat secara signifikan dapat dikurangi karena listrik dapat diproduksi tanpa harus bergantung pada BBM dan batubara yang mengeluarkan banyak karbon. Saat produksi karbon di Indonesia dapat dikurangi secara signifikan, akan tersisa kuota karbon yang dapat dijual ke negara lain. Hal inilah yang disebut jual beli karbon. Setiap negara ditentukan memiliki kuota karbonnya masing-masing dan jika Indonesia dapat menguranginya, Indonesia dapat melakukan jual beli karbon ke negara lain.
- Pengobatan tumor dan kanker. Peran teknologi nuklir sangat penting dalam praktik pengobatan tumor dan kanker. Isotop yang dihasilkan reaktor nuklir dapat digunakan untuk mendeteksi lokasi tumor dan kanker (sinar-x). Selain itu, untuk membunuh sel tumor atau kanker dibutuhkan isotop radioaktif yang diimplankan ke bagian yang diserang. Perkembangan teknologi baru dari Jerman, memungkinkan memeriksa lokasi sel kanker dan tumor yang lebih akurat dengan menggunakan magnet. Walau begitu bukan berarti nuklir tidak dibutuhkan lagi, namun semakin dibutuhkan karena listrik yang dibutuhkan alat tersebut dapat dipastikan besar. Reaktor nuklir akan memastikan pasokan listrik untuk membantu pendeteksian dini penyakit tumor dan kanker sehingga dapat ditindak lanjuti. Selain itu, kemampuan isotop untuk membunuh sel kanker menjadi hal tak terpisahkan dalam terapi penyembuhan kanker sehingga keberadaan reaktor nuklir akan sangat membantu mengurangi penyakit kanker di Indonesia karena kemampuannya menghasilkan isotop untuk pengobatan kanker..
- Memancing kegiatan perbankan. Produksi listrik yang besar dari reaktor nuklir serta harganya yang murah akan memancing para pengusaha untuk meningkatkan volume produksinya. Meningkatkan volume produksi umumnya dilakukan dengan menambahkan pegawai, menambahkan peralatan, atau membuka cabang baru. Hal ini tentunya membutuhkan tambahan modal sehingga secara langsung maupun tidak langsung kegiatan perbankan akan semakin dibutuhkan bagi para pelaku usaha. Selain itu, kesempatan yang diberikan reaktor nuklir seperti listrik yang dapat diandalkan dan harganya yang murah, akan memancing pengusaha-pengusaha baru untuk bermunculan yang umumnya pengusaha tersebut belum memiliki modal yang cukup banyak. Tidak lain mereka akan datang ke bank dan melakukan pinjaman sehingga dengan sendirinya kegiatan perbankan akan semakin berkembang pesat. Terlebih saat ini Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi nomor 2 di dunia yang artinya iklim berinvestasi sedang sangat menguntungkan. Reaktor nuklir akan membuat iklim investasi di Indonesia semakin menguntungkan sehingga secara langsung kegiatan perbankan juga akan meningkat.
- Memancing kegiatan asuransi. Reaktor nuklir tidak hanya membangkitkan asuransi terbaru di Indonesia yaitu asuransi bencana nuklir, namun juga asuransi-asuransi jenis lainnya terutama di bidang kesehatan. Dimulai dari asuransi jenis baru, reaktor nuklir akan memunculkan asuransi yang bernama asuransi bencana nuklir. Asuransi bencana nuklir adalah asuransi yang akan mengganti kerugian nasabah-nasabahnya akibat terjadinya bencana nuklir. Bencana nuklir adalah kondisi saat keadaan fasilitas nuklir, umumnya adalah reaktor nuklir menjadi tidak terkendali sehingga menyebabkan kerugian akibat radiasi dan sejenisnya. Namun, kebocoran reaktor nuklir bukanlah hal yang sering terjadi seperti terjangkitnya seseorang karena penyakit, meninggalnya seseorang, banjir, kecelakaan lalu lintas, dan hal-hal lainnya yang biasa ditanggung asuransi. Teknologi nuklir terbaru yang sekarang memungkinkan terjaganya stabilitas reaktor yang sangat dapat dipercaya dan aman sehingga bencana nuklir dapat ditekan hingga tidak ada sama sekali. Reaktor nuklir generasi ketiga dan keempat memiliki tingkat keamanan yang sangat tinggi dan canggih. Sistem stabilisator isotop yang lebih terkendali, sistem pendingin yang efisien, komputer yang lebih canggih, sistem penon-aktifan reaktor saat terjadi gempa, sistem terkungkung untuk mencegah lepasan radioaktif, serta bahan bakar nuklir dengan proses yang lebih modern sehingga lebih stabil adalah gambaran mengenai tingginya tingkat keamanan reaktor nuklir di masa sekarang. Hal ini tentunya juga menjadi pertimbangan bagi perusahaan asuransi bencana nuklir. Dikeluarkannya asuransi nuklir juga pastinya mempertimbangkan tingkat keamanan reaktor nuklir yang ada untuk memastikan bahwa reaktor nuklir tersebut tidak akan menyebabkan bencana nuklir dengan kemungkinan yang tinggi. Mengamati kualitas reaktor nuklir yang dibangun akan sangat menguntungkan perusahaan asuransi kedepannya karena kemungkinan perusahaan asuransi untuk mengganti kerugian akibat bencana nuklir sangat kecil jika kualitas reaktornya memenuhi kriteria yang ketat. Dari lain hal, reaktor nuklir akan secara langsung menurunkan biaya-biaya produksi dan jasa. Artinya dalam hal ini perusahaan asuransi dapat berhemat lebih banyak karena biaya/cost yang harus dikeluarkan menjadi lebih sedikit. Misalnya pada asuransi mobil, seorang nasabah mengklaim karena mobilnya menabrak pohon sehingga bemper depannya rusak. Listrik dari reaktor nuklir yang murah dan berkelanjutan memungkinkan perusahaan spare part mobil dapat berproduksi lebih murah sehingga harga jualnya menjadi lebih murah. Hal ini tentu menguntungkan pihak asuransi karena untuk mengganti bemper mobil yang diklaim nasabahnya, tidak dibutuhkan uang lebih banyak karena harganya sudah turun akibat efek penggunaan reaktor nuklir. Nasabah membayar biaya asuransi yang tetap, namun perusahaan asuransi dapat membeli barang yang dikalim nasabah dengan harga yang lebih murah sehingga keuntungan perusahaan asuransi tentu akan meningkat. Masih dari sistem yang sama, namun di bidang kesehatan, reaktor nuklir juga makin menguntungkan perusahaan asuransi. Keberadaan reaktor nuklir akan semakin memudahkan pengobatan kanker sehingga perusahaan asuransi dapat menjadikannya sebagai salah satu klaim yang dapat ditagih nasabahnya. Terlebih perusahaan asuransi tidak perlu membawa nasabah yang sakit ke luar negeri (perlu membayar dengan kurs uang berbeda dan membayar transportasi) untuk mendapat perawatan karena di dalam negeri sudah tersedia fasilitas yang memadai sebagai esensi dari eksisnya reaktor nuklir yang meningkatkan produksi isotop untuk pengobatan kanker, termasuk juga pengembangan ilmu pengobatan kanker yang lebih murah dan efisien menggunakan isotop. Selain itu, rumah sakit tidak perlu mengeluarkan lebih banyak uang karena harga listrik yang menurun sebagai akibat dari berjalannya reaktor nuklir yang menghasilkan listrik murah sehingga pihak asuransi tidak perlu mengeluarkan lebih banyak uang. Perusahaan asuransi akan mendapatkan keuntungan berkali lipat jika reaktor nuklir beroperasi di Indonesia.
- Mengecilnya penggunaan lahan pertanian. Penggunaan benih unggul yang didapat dari hasil mutasi radiasi nuklir secara langsung akan mengurangi penggunaan lahan di Indonesia. Hal ini beralasan karena setiap hektar, benih unggul hasil pemuliaan radiasi nuklir, yang dalam hal ini dilakukan oleh BATAN (Badan Tenaga Nuklir nasional) dapat menghasilkan panen hampir dua kali lipat dari benih yang umum dipakai para petani untuk luasan lahan yang sama. Dicontohkan padi varietas Bestari hasil pemuliaan BATAN menggunakan radiasi nuklir, menghasilkan hingga 11,3 ton gabah per hektarnya saat dilakukan panen pada tahun 2011 di Blitar, Jawa Timur (kompas.com). Padahal, umumnya padi varietas biasa seperti Cisantana hanya dapat menghasilkan 6 ton gabah per hektarnya. Dari hal ini dapat digambarkan bahwa penggunaan benih ungul hasil teknologi nuklir akan memperkecil penggunaan lahan sehingga akan lebih banyak hutan untuk dilestarikan, lebih banyak tanah untuk dijadikan perumahan, dan lain sebagainya. Mengecilnya penggunaan lahan pertanian bukan berati makin kecilnya hasil panen para petani karena penggunaan benih unggul hasil penelitian BATAN yang menggunakan teknik nuklir. Keberadaan reaktor nuklir akan merangsang tingginya angka penelitian di bidang isotop untuk mendukung kegiatan pertanian sehingga cepat atau lambat akan berpengaruh pada makin berkurangnya penggunaan lahan pertanian karena sistem petanian yang lebih efisien, yang didukung oleh benih unggul.
- Mengecilnya penggunaan lahan dan pencemaran akibat penggunaan sumber energi lain untuk listrik. Saat ini terdengar secara luas bahwa penggunaan energi yang ramah lingkungan seperti tenaga surya, tenaga angin, tenaga ombak, tenaga panas bumi, dan lain sebagainya akan menjawab kebutuhan listrik Indonesia di masa depan, di samping lebih ramah lingkungan dan dapat diperbarui. Namun, dugaan tersebut dapat dikatakan kurang tepat dan kurang cocok di Indonesia. Banyak hal di Indonesia yang menghambat maksimalisasi penggunaan energi alternatif seperti tenaga surya, tenaga angin, tenaga ombak, dan tenaga panas bumi. Selain itu, peralatan yang dapat mengeksploitasi energi-energi alternatif tersebut ternyata sangat tidak ramah lingkungan. Tenaga surya adalah primadona yang dibicarakan di Indonesia sebagai pengganti energi alternatif. Secara astronomis, Indonesia berada di garis khatulistiwa sehingga paparan panas yang diterima akan sangat besar. Namun, tidak banyak yang sadar bahwa kadar kelembaban di Indonesia juga tinggi akibat banyaknya wilayah perairan sehingga penyerapan panas oleh solar panel (pembangkit tenaga surya) tidak maksimal. Hal ini dibuktikan pada penjelasan sebelumnya bahwa lampu lalu lintas yang menggunakan solar panel mati sehingga membuat terjadinya kecelakaan lalu lintas. Selain itu, solar panel hanya efektif pada siang hari sehingga cenderung tidak dapat diandalkan pada malam hari. Tidak masalah jika pada siang hari solar panel mendapat paparan matahari yang cukup karena baterai akan terisi penuh. Namun, jika di Indonesia, pengoptimalan penggunaan solar panel sulit karena faktor kelembaban yang tinggi (mencapai 40% hingga 60%), banyak terdapat angin yang membawa awan ke Indonesia (dari utara dan dari selatan karena khatulistiwa adalah daerah tempat angin berkumpul lalu berbelok), dan musim hujan di Indonesia yang mencapai 6 bulan setiap tahun sehingga menyulitkan penyerapan panas untuk solar panel. Listrik yang dihasilkan solar panel juga sangat kecil, mahal (dapat lebih mahal 3 kali lipat dari pembangkit listrik konvensional karena instalasinya yang mahal dan listrik yang diproduksinya sedikit ), peralatan yang mudah rusak (terlebih di Indonesia karena banyak angin puting beliung yang muncul saat musim pancaroba, sekitar 4 bulan dalam setahun), dan limbah dari penggunaan solar panel itu sendiri juga berbahaya. Umur pakai solar panel cukup lama, yaitu hingga 25 tahun, namun setelah penggunaannya akan menimbulkan limbah yang sangat banyak dan mengandung bahan kimia berbahaya. Bahan kimia berbahaya yang terkandung di solar panel adalah sulfur hexafluoride, salah satu bahan penyumbang efek rumah kaca, dan silicon tetrachloride, bahan mematikan yang dapat menguap dan menyebar dalam ukuran nano pada suhu lebih dari 58 derajat Celcius dan dapat merusak paru-paru (padahal solar panel harus mendapat cukup panas agar dapat menghasilkan listrik). Selain itu, untuk dihasilkan listrik sebesar 1 MegaWatt, dibutuhkan lahan seluas 7,4 acre ( 29.947 meter persegi) atau hampir 3 hektar. Bahkan dibutuhkan sebanyak 5.300 solar panel untuk menghasilkan 1 MegaWatt listrik di daerah Wal-Mart, California, Amerika Serikat, yang luasannya mencapai 7 acre atau setara dengan luasan 175 rumah (enviromentalleader.com). Dari hal ini terbukti bahwa solar panel sangat tidak ramah lingkungan karena dapat melepaskan bahan-bahan berbahaya ke lingkungan, merusak habitat dan mengganggu tempat tinggal karena membutuhkan areal yang luas, dan menimbulkan sampah padat dalam jumlah besar 25 tahun mendatang seluas hampir 3 hektar. Solar panel bukanlah solusi yang efektif dan efisien untuk mengatasi kekurangan listrik di Indonesia, namun reaktor nuklir adalah solusi paling strategis dan efektif yang palingmenguntungkan di Indonesia.
- Mengecilnya penggunaan lahan dan pencemaran akibat penggunaan sumber energi lain untuk listrik bagian 2. Selain tenaga surya, tenaga alternatif seperti tenaga angin ternyata tidak kalah membawa banyak masalah. Tenaga angin menjadi primadona yang dibicarakan sebagai tenaga alternatif di Indonesia. Indonesia diketahui memiliki banyak angin (banyak memiliki laut dan udara panas) sehingga banyak yang beranggapan bahwa instalasi pembangkit tenaga angin akan efektif di Indonesia. Negara-negara Eropa seperti Denmark dan Jerman adalah contoh negara yang secara agresif menggunakan tenaga angin demi terwujudnya pengurangan karbon. Pada awalnya penggunaan energi angin terlihat berjalan baik, nyaman, dan menguntungkan. Namun, setelah berjalan lebih jauh, kedua negara tersebut mengalami masalah yang tidak kalah serius, yaitu inefisiensi produksi, biaya produksi listrik yang mahal, bahkan terjadi perusakan lingkungan yang akhirnya makin banyak menimbulkan masalah. Bagaimana bisa? Di Denmark, walaupun terdapat banyak instalasi tenaga angin, baling-balingnya tidak selalu berputar karena datangnya angin tidak dapat diandalkan sehingga muncul inefisiensi produksi listrik. Akibatnya adalah, instalasi-instalasi listrik konvensional seperti batubara, minyak, dan sebagainya harus dijalankan dengan kapasitas penuh agar tidak terjadi mati listrik saat turbin angin tidak berputar. Dari hal tersebut, tergambar bahwa pembangkit tenaga angin tidak berkontribusi appaun terhadap pengurangan emisi karena ketidakandalannya harus didukung oleh pembangkit listrik berbasis bahan bakar fosil. Walaupun listrik hasil instalasi tenaga angin Denmark dibuat untuk diekspor, ternyata Denmark juga harus mengimpor lebih banyak lisrik karena tenaga angin sangat tidak efisien dan tidak dapat diandalkan, terutama saat tidak adanya angin yang bertiup. Bahkan pada Februari 2003, 6.000 turbin yang terpasang di Denmark sejak tahun 2002 tidak menghasilkan listrik sama sekali alias nol. Terbukti juga bahwa turbin angin yang berada di wilayah angin berkecepatan tinggi akan dengan mudah rusak sehingga harus dihentikan, atau paling tidak akan terjadi kerusakan pada kabel. Tingginya biaya investasi dan ketidakandalannya energi angin juga mengharuskan pemrintah Denmark memberikan subsidi agar harga jualnya tidak terlalu tinggi. Bahkan Agensi Energi Jerman mengeluarkan studi pada tahun 2005 bahwa energi angin membuat konsumen listrik harus membayar 3,7 kali lebih mahal biaya listrik. Semua penjelasan mengenai ruginya menggunakan energi angin dapat dilihat di http://www.aweo.org/problemwithwind.html. Jerman mengalami masalah yang hampir sama dengan Denmark karena terlalu agresif menggunakan energi angin. Secara mengejutkan, Jerman mematikan reaktor nuklir yang sebenarnya sangat penting bagi negara Jerman sendiri. Masalah yang dialami Jerman tidak jauh berbeda dengan Denmark, diantaranya adalah meningkatnya biaya subsidi pemerintah. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, energi angin sangat tidak terprediksi dan instalasinya mahal sehingga selain sudah dikeluarkan banyak uang untuk pemasangan instalasi, listrik yang dihasilkan tidak terlalu banyak sehingga pengembalian modal dari penggunaan energi angin menjadi sangat sulit. Hal ini berakibat pada tingginya harga jual listrik di Jerman. Jerman kembali harus menggunakan batubara untuk produksi listriknya karena listrik dari tenaga angin tidak dapat diandalkan dan memenuhi kebutuhan dalam negeri. Akibatnya polusi udara akibat batubara menjadi meningkat. Penutupan reaktor nuklir di Jerman juga membuat keadaan ekonomi semakin memburuk. Biaya produksi listrik yang kembali mahal menjadikan pengusaha-pengusaha bangkrut. Kebangkrutan dapat berarti timbulnya pengangguran sehingga dapat diprediksikan ekonomi Jerman dapat terganggu. Sebagai kekuatan penopang Uni Eropa, terganggunya stabilitas ekonomi Jerman dapat memperburuk krisis Eropa kedepannya. Kincir angin untuk listrik juga diketahui menimbulkan polusi suara yang dapat membuat manusia menjadi pusing dan mual. Menurut studi dari Amerika, gelombang infra yang muncul dari kincir angin listrik dapat menimbulkan gangguan pada manusia seperti pusing, mual, dan sulit berkonsentrasi (dw.de). Selain itu, menurut logika, penempatan kincir angin di lokasi yang banyak memiliki angin seperti pantai dan pegunungan, sudah dapat dipastikan mengganggu dan merusak lingkungan. Putaran kincir yang cepat dan logamnya yang tajam dapat membunuh hewan-hewan seperti burung dan serangga. Selain itu, gelombang magnet yang berada di sekitar turbin angin (karena di areal pembangkit listrik pasti ada medan magnet) dapat mengganggu hewan-hewan di sekitar berdirinya turbin (umumnya burung). Gelombang infra yang dikeluarkan turbin angin juga berpotensi mengganggu keseimbangan alam. Hewan-hewan seperti tupai, tikus, dan lain sebagainya dapat mendengar gelombang infra sehingga dapat mengganggu perkembangan mereka kedepannya. Belum termasuk pembangunan turbin angin yang membutuhkan tempat luas sehingga akan menggunakan banyak tempat hanya untuk sedikit energi listrik. Di Indonesia, selain hal-hal tersebut yang dapat mengganggu lingkungan dan mengurangi efektivitas dan efisiensi produksi listrik kedepannya, mengalami masalah yang tidak kalah sulit. Indonesia merupakan tempat pertemuan angin dari utara dan selatan, namun setelah mencapai khatulistiwa akan berbelok kembali. Hal ini akan menyebabkan cepat rusaknya turbin angin karena anginnya datang dari semua arah dan arah angin yang berubah-ubah. Selain itu, selama 4 bulan setahun, terdapat musim pancaroba yang memiliki intensitas angin puting beliung yang tinggi. Angin puting beliung akan dengan mudah merusak turbin angin, kalaupun tidak, akan mengganggu pasokan listrik karena putaran turbin yang lambat kemudian cepat dan seterusnya sehingga pasokan listrik akan naik turun (berpotensi merusak alat elektronik). Di Indonesia juga memiliki kelembaban dan curah hujan yang tinggi. Selain itu, angin dari laut yang bertiup mengandung uap garam sehingga ketiga hal ini akan mempercepat kerusakan turbin angin. Konversi lahan yang awalnya berupa hutan dan manggrove (bakau) menjadi lokasi turbin angin juga akan menimbulkan kerusakan alam yang lebih parah. Pembangunan turbin angin membutuhkan tempat yang sangat luas, yaitu 375 mil persegi agar dapat dihasilkan listrik sebanyak 1.000 megaWatt selama 1 jam. Jika dibandingkan dengan reaktor nuklir, dicontohkan reaktor nuklir Fermi di dekat Monroe, Michigan, Amerika Serikat, hanya dibutuhkan lahan seluas 2 mil persegi untuk dihasilkan 1.150 megaWatt listrik setiap jamnya, tanpa harus terganggu cuaca, kelembaban, dan kekuatan angin dalam perannya memproduksi listrik. Dari hal ini jelas bahwa reaktor nuklir adalah sumber energi listrik paling murah dan paling ramah lingkungan dan paling cocok untuk Indonesia.
- Mengurangi angka kelaparan. Reaktor nuklir yang diiringi fasilitas produksi isotop akan mempermudah proses pemuliaan tanaman. Tanaman hasil pemuliaan inilah yang dapat dimanfaatkan untuk mengurangi angka kelaparan. Benih pemuliaan nuklir hasil temuan BATAN memiliki potensi produksi yang lebih besar, hemat air, hemat pupuk, tahan cuaca basah ataupun kering, serta tahan hama sehingga potensi hasilnya yang sangat besar dapat digunakan untuk menurunkan angka kelaparan. Selain itu, listrik yang dihasilkan dari reaktor nuklir akan lebih efisien dapat disebarluaskan kepada masyarakat (karena keberlanjutan dan potensi suplai yang besar) sehingga kemampuan masyarakat untuk mengolah makanan yang lebih sehat dan bergizi (dengan bantuan listrik) akan dengan mudah membantu mengurangi angka kelaparan. Belum termasuk lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan reaktor nuklir yang tidak terlalu luas sehingga tidak diperlukan untuk mengalihfungsikan lahan pertanian, hutan, dan lain sebagainya yang dapat mengganggu pendapatan masyarakat sekitarnya.
- Menghemat anggaran belanja negara. Subsidi, khususnya di bidang energi merupakan biaya terbesar yang dikeluarkan pemerintah Indonesia setiap tahunnya. Sebagai gambaran, subsidi BBM pada tahun 2011 adalah Rp 202,4 triliun dan meningkat menjadi Rp 316,1 triliun pada 2012 (jaringnews.com). Penggunaan BBM untuk energi listrik ditaksir sekitar 40% sehingga dalam hal produksi listrik, dapat ditaksir subsidi yang dikeluarkan pemerintah melalui BBM mencapai Rp 126,44 triliun pada 2012. Selain itu, anggaran untuk subsidi listrik langsung adalah sebesar Rp 89,2 triliun pada 2012. Artinya, produksi energi listrik di Indonesia yang disubsidi oleh pemerintah adalah sekitar Rp 215,64 triliun pada 2012. Penggunaan reaktor nuklir sebagai penghasil listrik akan sangat membantu pemerintah mengurangi subsidi-subsidi yang berhubungan dengan produksi listrik. Tidak hanya mengurangi kuota BBM yang dikhususkan untuk produksi listrik, subsidi listrik itu sendiri juga akan hilang dengan sendirinya karena biaya operasi per kWh dari reaktor nuklir sangat murah, yaitu 2-5 sen dolar sedangkan yang sekarang mencapai sekitar 10 sen dolar. Penggunaan reaktor nuklir tidak hanya akan mengurangi belanja negara, namun juga meningkatkan pemasukan negara melalui BUMN PLN karena produksi listrik menggunakan reaktor nuklir lebih murah dan sangat menguntungkan.
- Meningkatkan penerimaan negara dari pajak. Penggunaan reaktor nuklir secara langsung akan menurunkan biaya produksi pengusaha-pengusaha karena listrik yang dihasilkan reaktor nuklir murah, stabil, dan dapat diandalkan. Proses produksi pun tidak akan terganggu masalah pasokan listrik karena energi nuklir sangat hemat dan hanya perlu diganti 18 hingga 24 bulan sekali, tidak seperti batubara atau minyak yang habis dalam waktu sekitar 2 minggu sehingga omzet penjualan dan efisiensi perusahaan akan meningkat. Listrik yang murah dan stabil dari reaktor nuklir akan memperkecil biaya produksi sehingga margin keuntungan yang didapat perusahaan akan semakin besar. Peningkatan pendapatan perusahaan akan sangat menguntungkan negara karena penerimaan pajak yang diterima juga akan semakin besar.
Begitu besar dan banyak manfaat yang
akan diterima Indonesia jika mengoperasikan reaktor nuklir. Sekarang
hanya dibutuhkan keberanian dan konsekuensi pemerintah mendatang dukungan
masyarakat agar program reaktor nuklir Indonesia dapat mewujuddkan 103
hal yang dijelaskan sebelumnya.
Wacana membangun PLTN (Pembangkit
Listrik Tenaga Nuklir) di Indonesia selalu menimbulkan polemik di
berbagai kalangan masyarakat. Sebagian beralasan bahwa Indonesia yang
terletak di Ring of Fire sangat rentan terhadap bencana alam dan PLTN di
lokasi bencana akan menimbulkan bencana tambahan seperti yang terjadi
di Fukushima Jepang. Namun sebagian mengatakan bahwa tidak semua wilayah
Indonesia adalah daerah rawan bencana dan banyak wilayah Indonesia yang
relatif aman dari potensi bencana alam dan potensial untuk dijadikan
lokasi PLTN dan mengatasi krisis energi di dalam negeri.
Menurut Nuclear Technology Review 2009, IAEA, Vienna 2009, biaya sesaat
untuk Pembangunan PLTN di wilayah Asia adalah yang paling rendah
berdasar pada pengalaman terkini membangun PLTN. Biaya sesaat di Asia
terendah sekitar 1.500 US$/kWe dan tertinggi sekitar 3.600 US$/kWe dan Hasil
kajian studi kelayakan pembangunan PLTN di Pulau Bangka
selama tiga tahun menetapkan bahwa Pulau Bangka sangat layak menjadi
daerah pembangunan PLTN. Selain itu biaya pembanguan PLTN dua unit (twin) PLTN 2x1000 MWe sekitar 3,6 - 5,4 Milyar US Dollar.
Peneliti Badan Teknologi Nuklir
Nasional (BATAN), Erni Rifandriyah Arief, mengatakan bahwa kekayaan alam
di Pulau Bangka terutama kandungan logam tanah jarang dalam mineral
ikutan timah, terutama monazite sangat banyak.Dan jika PLTN jadi
dibangun maka bahan baku tidak sulit diperoleh.
Selain
nilai ekonomi dari penguasaan berbagai teknologi nuklir, ada juga nilai
strategis pertahanan dan politik luar negeri dari penguasaan teknologi
ini terutama dalam hal pengayaan Uranium. Perbedaan weapon grade uranium
dengan bahan baku untuk PLTN hanyalah dalam hal level
pengayaannya. Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) memperkirakan
terdapat cadangan 70.000 ton Uranium di Indonesia.
Rusia Siap Bangun PLTN di Indonesia
Delegasi Federasi Rusia berkunjung ke Indonesia menghadiri Sidang
Komisi Bersama ke-9, untuk penguatan kerja sama bilateral di lima
sektor. Beberapa proyek unggulan yang jadi pembahasan utama: Pembangunan
smelter bauksit, Kereta batu bara, Pengembangan industri pesawat
terbang, hingga proposal Pinjaman Lunak untuk proyek pembangunan Pembangkit listrik bertenaga nuklir. Pemimpin delegasi Rusia Wakil Perdana Menteri Dimitry O. Rogozin menilai, pengusaha negerinya sangat antusias menanamkan modal di Indonesia. Kerja sama bisa dikembangkan ke sektor teknologi tinggi, karena persahabatan kedua negara sangat erat.“Tidak ada persaingan di bidang apapun antara Rusia-Indonesia, kita bukan merupakan lawan dalam perkembangan geopolitik di Asia Pasifik,” ujarnya dalam jumpa pers usai sidang komisi di Jakarta, Selasa (25/2/2014). Atas dasar itu,Pemerintah Rusia tidak keberatan bila diminta menanamkan modal di sektor yang butuh alih teknologi. Rogozin mengingatkan, Rusia bersedia mengalihkan sebagian industri strategis mereka di Indonesia, seperti alat navigasi hingga tak terkecuali Rusia siap untuk memberikan Pinjaman lunak untuk Pembangunan PLTN {biaya pembanguan sesaat (overnightcost)sekitar 1800-2700 USD/kWe. Sehingga untuk pembangunan dua unit (twin) PLTN 2x1000 MWe diperlukan dana sekitar 3,6 - 5,4 Milyar US Dollars.berikut alih teknologi serta pengembangan instalasi nuklir untuk energi listrik Indonesia sesuai standard International Atomic Energy Agency, disingkat IAEA.
Langganan:
Postingan (Atom)