Kedutaan Besar AS di Jakarta yang berlokasi di Jalan Medan Merdeka
Selatan akan melakukan modernisasi kawasan. Langkah itu dilakukan dalam upaya
meningkatkan pelayanan.
Gedung Kedutaan Besar ini
sendiri akan tetap berada di lokasinya yang sekarang, yaitu di Jalan
Medan Merdeka Selatan. Hal ini sebagai bagian dari keinginan Amerika
Serikat untuk tetap melestarikan dan meningkatkan kedekatannya dengan
kawasan alun-alun kota yang memiliki nilai sejarah dan budaya tinggi
ini.
Proyek senilai $450 juta ini juga akan membuka
lapangan perkerjaan baik di Amerika Serikat maupun di Indonesia. Proses
pembangunan ini direncanakan akan berlangsung selama lima tahun dan akan
melibatkan lebih dari 5.000 pekerja dari Indonesia. Proyek ini
dijadwalkan rampung tahun 2017.
Kedutaan Besar baru di
Jakarta ini akan menggunakan standar tertinggi dalam hal rancangan,
tata ruang dan keramahan lingkungan, selain untuk mendukung hubungan
khusus antara AS dan Indonesia. Kompleks Kedutaan Besar ini dirancang
untuk memberikan citra keterbukaan dan transparansi. Tim perancang
proyek ini telah melakukan beberapa kali kunjungan ke Indonesia selama
kurun lima tahun terakhir ini untuk meneliti mengenai arsitektur,
rancangan, dan budaya Indonesia, serta berkonsultasi dengan para
ahli-ahli di Indonesia agar dapat memasukkan elemen-elemen budaya ke
dalam rancangan tersebut. Dalam rancangan yang inovatif ini,
dinding-dinding kaca akan menggantikan dinding-dinding batu yang
biasanya digunakan oleh Kedutaan-Kedutaan Besar AS.
Dinding pelindung matahari dan dinding penutup yang mengitari gedung ini
terinspirasi dari desain tekstil yang sangat dipengaruhi oleh
tradisi-tradisi kuat dalam seni dan budaya Indonesia. Tekstur-tekstur
serta pola-pola tersebut diambil dari budaya Indonesia untuk dijalin
kedalam satu tema dengan rancangan tata ruang dan interior sehingga
memberikan gedung ini sebuah atmosfir yang mudah dikenal, ramah dan
nyaman bagi para pengunjung Kedutaan.
Kompleks yang
terdiri dari beberapa bangunan ini akan digunakan oleh para staf
Kedutaan Besar AS dan Misi AS untuk ASEAN dengan ruang kerja seluas
36.000 meter persegi. Rencana gedung ini akan meliputi gedung utama
dengan 10 lantai, gedung parkir, gedung-gedung penunjang, ruang tunggu
konsuler, tiga pintu gerbang dan restorasi sebuah gedung bersejarah di
kompleks ini. Sebagai salah satu bagian dari proyek ini, Amerika Serikat
akan merelokasi dan merestorasi sebuah gedung bersejarah yang digunakan
oleh delegasi Republik Indonesia selama negosiasinya dengan pihak
Belanda tahun 1949.
Gedung ini memiliki nilai historis
tinggi bagi Indonesia karena pernah menjadi kantor Perdana Menteri
Sutan Sjahrir. Menurut Dubes Marciel, modernisasi kawasan kedubes ini
menantang, karena meskipun pembangunan tengah berjalan, kegiatan kedubes
harus tetap berjalan. Selain itu, pihak kedubes juga berusaha
menegaskan atmosfir terbuka yang menjadi ciri kedubes sejak berdiri pada
1949.
"Meskipun jadi lebih terbuka, namun tetap ada
pengamanan. Anda tentu saja tidak bisa melenggang bebas masuk ke dalam
area kedutaan besar negara manapun tanpa adanya pengamanan," ujar Dubes
Marciel.
Apakah gedung ini ramah lingkungan?
Dilapangan terbukti AS adalah negara penyumbang emisi terbesar selain
Cina juga AS adalah satu-satunya negara yang melepaskan dua bom atom di
Hiroshima dan Nagasaki. Termasuk perusahaan-perusahaannya merupakan
salah satu negara yang paling banyak menyebabkan kerusakan di muka bumi
seperti Freeport.
Gedung itu nantinya juga untuk
menampung misi AS untuk ASEAN. Dengan mempekerjakan 5000 tenaga kerja
dari Indonesia tidak bisa dianggap keuntungan bagi Indonesia, maka itu
hanya sesaat dan sangat kecil jika dibandingkan dengan kerugian dan
ancaman ke depan yang harus dihadapi negeri ini.
Kedutaan AS di manapun juga menjalankan fungsi intelijen. Bahkan fungsi
ini termasuk salah satu fungsi utama. Sejumlah kawat diplomatik yang
dibongkar oleh Wikileaks berisi tentang berbagai informasi tentang
negara tuan rumah termasuk kawat diplomatik dari kedubes dan konsul AS
di Indonesia hanya menegaskan berjalannya fungsi itu. Karena itu,
kedubes AS sebenarnya juga menjadi "markas" intelijen AS di setiap
negara tuan rumah.
Tak jarang juga menjalankan peran
intervensi dan kontrol. Dubes AS bisa jadi tak ubahnya seorang gubernur
jenderal yang seara riil mengontrol dan memerintah negeri dimana dia
ditugaskan. Karena itu makin besar kedutaan itu hanya menjadi sinyal
makin besarnya semua peran dan fungsi itu dijalankan terhadap negara
tuan rumah.
Belajar Dari Kedubes AS di Irak dan Pakistan
Gedung kedubes AS di Jakarta, pembangunannya direncanakan menghabiskan
dana USD 450 juta (sekitar Rp 4,2 triliun). Gedung utamanya nantinya
akan memiliki luas 36.000 meter persegi atau 3,6 ha. Bangunan sebesar
itu tentu bisa menampung ribuan personel. Dengan ukuran sebesar itu,
nanti kedubes AS di Jakarta akan menjadi kedubes AS terbesar ketiga di
dunia setelah kedubes AS di Irak dan Pakistan.
Kedubes AS di Irak
Kedubes AS di Irak berada di jantung kota Baghdad, dibuka pada Januari
2009 menempati area seluas 104 acre atau sekitar 42,087 ha. Luas itu
sama dengan enam kali luas gedung PBB di New York, 80 kali luas
lapangan bola, hampir setengah luas Kebun Raya Bogor dan hampir sama
luasnya dengan kota Vatikan.
Kedubes yang dibangun
oleh kontraktor asal Kuwait, First Kuwaiti Trading & Contracting,
menelan biaya sekitar USD 750 juta - USD 1 miliar. Kompleks yang ada di
tepian sungai Tigris itu terdiri dari 21 bangunan lengkap layaknya
sebuah kota kecil, memiliki pasukan pertahanan, memiliki sumber tenaga
dan air sendiri, dilengkapi berbagai sarana termasuk saran kesehatan,
tempat belanja, gym, theater, pub, sarana olah raga, sampai kolam renang
standar olimpiade.
Kompleks sebesar itu bisa
menampung 16.000 personel baik sipil maupun militer. Didalamnya sebanyak
2000 orang diplomat berkantor. Juga didukung oleh ribuan marinir, dan
personel sipil. Sejak proses pembangunannya sudah melibatkan militer
dan FBI. Juru Bicara Departemen Justin Higgins pada saat pembangunannya
mencatat bahwa sejumlah besar non diplomat bekerja dalam misi
pembangunan -ratusan personel militer, lusinan agen FBI, disamping
perwakilan dari Departemen Pertanian, Perdagangan dan departemen AS
lainnya.
Dalam laporan Komisi Hubungan Luar Negeri
Senat AS disebutkan, bahwa kedubes AS di Baghdad akan memiliki sumur
air, pembangkit listrik dan fasilitas pengolahan limbah. Sistem akan 100
persen mandiri dalam hal fasilitas kota. Dalam hal keamanan disebutkan,
bahwa keamanan akan dijaga oleh marinir AS, dengan perimeter area tidak
bisa kembali, dengan struktur yang 2,5 kali standar, lima pintu masuk
berkeamanan tinggi ditambah pintu masuk dan pintu keluar darurat (The
Associated Press, 14 April 2006). Pada Februari 2012, akibat tekanan
defisit, pemerintah AS memangkas sejumlah personel di kedubes AS di
Baghdad menjadi sekitar setengahnya saja.
Kedubes AS di Pakistan
Kedubes AS di Pakistan berada di jantung kota Islamabad. Mulai
dibangun tahun 2009 menempati area seluas 7,2 ha. Direncanakan
pembangunannya menghabiskan biaya USD 1 miliar. Kedubes AS di Pakistan
ini akan menjadi kedubes AS terbesar kedua setelah kedubes AS di Irak.
Kedubes bisa akan bisa menampung ribuan personel. Pada tahun 2009, AS
menambah 1000 orang personel sebagai tambahan terhadap 750 personel yang
sudah ada. Asia The Dawn harian berbahasa Inggris di Pakistan
menyebutkan bahwa, "apa yang kelihatan untuk lebih diwaspadai adalah
staf tambahan itu mencakup 350 orang marinir AS. Disamping itu, Pejabat
Amerika menekan Islamabad untukmengijinkan impor ratusan kendaraan
tempur pengangkut pasukan milik Dyncorp -kontraktor keamanan AS. Dengan
deskripsi seperti itu tak heran Asia Times menyebut kedubes AS di
Pakistan tiu layaknya pangkalan militer dalam bentuk kedubes.
Melihat kedua kedubes AS terbesar itu ternyata keduanya juga dijadikan
"markas" militer AS. Maka gedung kedubes yang akan dibangun nanti dengan
luas bangunan utama 3,6 ha itu yang jelas akan berfungsi sebagai
"markas" intelijen yang mengumpulkan berbaga informasi yang berguna bagi
kepentingan AS. Selain itu, bukan mustahil pula akan menjadi semacam
"markas" kecil militer AS. Hal itu mungkin saja, tanpa melihat seberapa
besar kemungkinannya. Apalagi untuk memasukkan peralatan yang
diperlukan bisa berlindung pada stempel diplomatik sehingga tidak perlu
ribet melalui pemeriksaan kepabeanan.
Keberadaan
gedung baru kedubes AS nanti tidak mendatangkan manfaat dan keuntungan
bagi negeri ini. Sebaliknya, justru akan memperdalam intervensi dan
mengokohkan penjajahan AS. "Pembangunan gedung kedubes AS yang baru itu
harus ditolak," ujar jubir HTI .
Gedung yang dibangun
AS adalah berikut markas satuan pengaman laut Marine Security Guard
Quarters (MSGQ) dengan embel-embel fasilitas rahasia dan personil
keamanan yang diperlukan (Secret Facility and Personnel Security
Clearances Required). Ini mengindikasikan secara jelas apa yang akan
dibangun dari gedung 10 lantai ini. Dan gedung ini letaknya tidak jauh
dari Istana Negara.
Hal ini dapat di lihat pada
salinan kontrak rancang-bangun pembangunan kedutaan besar Amerika di
Indonesia Department of State 2012 Design-Build Contract for US Embassy
Jakarta, Indonesia .Project Description (Secret Facility and Personnel
Security Clearances Required) SAQMMA-12-R0061, Jakarta, Indonesia NEC.
The project will consist of design and construction services including a
New Office Building (NOB) with attached Marine Security Guard Quarters
(MSGQ).
Hasil survei terkait pembangunan gedung baru adalah dari total voters: 588 orang.
Amerika Serikat berencana membangun gedung baru Kedubes AS senilai $450
juta di Jakarta, yang akan rampung tahun 2017. Bagaimana sikap anda ?
1. Tolak, karena AS adalah negara muhariban fi'lan, yang memerangi kaum
Muslim di Pakistan, Afghanistan, Irak, Yaman dan berbagai negeri lain
(95%, 560 Votes).
2. Terima, karena akan membuka
lapangan pekerjaan (5000 pekerja) dan sebagai salah satu simbol komitmen
Kemitraan Komprehensif negara demokrasi (3%, 20 Votes).
3.Abstain, tidak mengerti harus bersikap bagaimana (1%, 8 Votes).
Dari hasil survei ini menunjukan bahwa pembangunan Kedubes AS di
Jakarta Makin Memperkokoh Intervensi dan Penjajahan AS di Indonesia.
(Kompasiana / SL)
Oleh: Rachmad Yuliadi Nasir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
BAGAIMANA PENDAPAT ANDA ???????