Teheran - Iran memamerkan rudal jarak jauh miliknya
yang mampu menjangkau jarak 2.000 kilometer. Rudal yang dipamerkan dalam
parade militer mampu mencapai wilayah Israel dan bahkan markas militer
Amerika Serikat di wilayah Teluk.
Seperti dilansir AFP, Senin (23/9/2013), total ada 30 rudal yang dipamerkan dalam parade militer yang menandai peringatan Perang Irak-Iran selama tahun 1980-1988 silam. Rudal yang dipamerkan tersebut terdiri atas 12 rudal Sejil dan 18 rudal Ghadr yang tidak hanya mampu mencapai wilayah Israel tapi juga markas AS di wilayah Teluk.
Namun saat berpidato dalam parade ini, Presiden Iran Hassan Rowhani menegaskan bahwa persenjataan ini hanya akan digunakan untuk mempertahankan diri. Dia memastikan Iran tak akan menyerang negara mana pun.
"Selama 200 tahun terakhir, Iran tidak pernah menyerang negara lain. Demikian juga hari ini, angkatan bersenjata Republik Islam Iran dan pemimpinnya tidak akan pernah meluncurkan aksi agresif apapun di wilayah ini," tegas Presiden Rowhani.
"Tapi mereka akan selalu melawan para agresor sekuat tenaga hingga meraih kemenangan," imbuhnya.
Rudal Sejil pertama diuji coba pada November 2008 lalu. Sedangkan rudal Ghadr diuji coba pada September 2009. Kedua rudal ini terdiri atas dua tahap dan menggunakan bahan bakar padat sehingga memudahkan untuk dipindahkan dan diluncurkan secara cepat.
Secara terpisah, komandan angkatan laut Garda Revolusioner terang-terangan menyatakan bahwa kedua jenis roket tersebut mampu menyeang kapal perang AS yang ada di wilayah Teluk. Militer AS memang memiliki markas di wilayah Teluk, atau tepatnya di perairan Bahrain.
"Kami memiliki peralatan yang cukup untuk menghancurkan kapal dan pesawat perang Amerika di Teluk," ucap Laksamana Ali Fadavi seperti dikutip kantor berita ISNA.
Novi Christiastuti Adiputri - detikNews - Senin, 23/09/2013 16:59 WIB
Seperti dilansir AFP, Senin (23/9/2013), total ada 30 rudal yang dipamerkan dalam parade militer yang menandai peringatan Perang Irak-Iran selama tahun 1980-1988 silam. Rudal yang dipamerkan tersebut terdiri atas 12 rudal Sejil dan 18 rudal Ghadr yang tidak hanya mampu mencapai wilayah Israel tapi juga markas AS di wilayah Teluk.
Namun saat berpidato dalam parade ini, Presiden Iran Hassan Rowhani menegaskan bahwa persenjataan ini hanya akan digunakan untuk mempertahankan diri. Dia memastikan Iran tak akan menyerang negara mana pun.
"Selama 200 tahun terakhir, Iran tidak pernah menyerang negara lain. Demikian juga hari ini, angkatan bersenjata Republik Islam Iran dan pemimpinnya tidak akan pernah meluncurkan aksi agresif apapun di wilayah ini," tegas Presiden Rowhani.
"Tapi mereka akan selalu melawan para agresor sekuat tenaga hingga meraih kemenangan," imbuhnya.
Rudal Sejil pertama diuji coba pada November 2008 lalu. Sedangkan rudal Ghadr diuji coba pada September 2009. Kedua rudal ini terdiri atas dua tahap dan menggunakan bahan bakar padat sehingga memudahkan untuk dipindahkan dan diluncurkan secara cepat.
Secara terpisah, komandan angkatan laut Garda Revolusioner terang-terangan menyatakan bahwa kedua jenis roket tersebut mampu menyeang kapal perang AS yang ada di wilayah Teluk. Militer AS memang memiliki markas di wilayah Teluk, atau tepatnya di perairan Bahrain.
"Kami memiliki peralatan yang cukup untuk menghancurkan kapal dan pesawat perang Amerika di Teluk," ucap Laksamana Ali Fadavi seperti dikutip kantor berita ISNA.
Novi Christiastuti Adiputri - detikNews - Senin, 23/09/2013 16:59 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
BAGAIMANA PENDAPAT ANDA ???????