Rabu, Januari 14, 2009

SONETA XV11- PABLO NERUDA

Memodifikasi Soneta XVII-nya Pablo Neruda

__BAHASA -_ASLINYA:
No te amo como si fueras rosa de sal, topacio o flecha de claveles que propagan el fuego: I do not love you as if you were salt-rose, or topaz, or the arrow of carnations the fire shoots off
Te amo como se aman ciertas cosas oscuras, secretamente, entre la sombra y el alma. I love you as certain dark things are to be loved, in secret, between the shadow and the soul.
Te amo como la planta que no florece y lleva dentro de sí, escondida, la luz de aquellas flores,… I love you as the plant that never blooms but carries in itself the light of hidden flowers
y gracias a tu amor vive oscuro en mi cuerpo el apretado aroma que ascendió de la tierra …. and thanks to your love a certain solid fragrance, risen from the earth, lives darkly in my body.
Te amo sin saber cómo, ni cuándo, ni de dónde,… I love you without knowing how, or when, or from where
Te amo directamente sin problemas ni orgullo: así te amo porque no sé amar de otra manera… I love you straightforwardly, without complexities or pride; so I love you because I know no other way…
Sino así de este modo en que no soy ni eres,…. Than this: where I does not exist, nor you,
tan cerca que tu mano sobre mi pecho es mía,…. so close that your hand in my chest is my hand
tan cerca que se cierran tus ojos con mi sueño … so close that your eyes close as I fall asleep
BY :Pablo Neruda: Soneto XVII




__________MODIFIKASInya :
Pernah kau kusanjung seindah mawar? Karena memang bukan gemulai kelopakmu yang membuat aku berlutut, atau kupicingkan mata menahan serbuan kemilau, seakan kau kurindu karena secemerlang batu berlian, atau kupasang perisai rasa membendung nyala api yang memercik dari panah anyelirmu yang runcing?
Ini cinta yang dulu kukira hanya ada di kitab-kitab kumal penyair, di surat -surat yang tak pernah terkirimkan. Aku menemukannya, dan kuundang kau bersama-sama menyerahkan diri pada sesuatu dalam kegelapan yang tak membutuhkan tatap, tegak di luar spektrum warna; rahasia di garis batas bayangan dan jiwa. Aku bukan petualang yang jumawa memasuki gua, untuk kemudian mati ditebas ketakutannya sendiri, tetapi karena merebut hatimu, adalah sebuah perang di mana kebinasaan pun kurayakan sebagai kemenangan..
Kau bungaku yang tak pernah mekar, rapat mengatup kuncup menunduk, tapi telah kutemukan dalam dirimu cahaya dari bunga-bunga tersembunyi, wangi yang tak menyisakan ruang untuk menghela napas…
Terima kasih, Cinta,. untuk udara hangat yang bermunculan dari lembabnya tanah, hidup, melata, secara gelap dalam tubuhku, menjalari ke nadiku yang gemetar dingin di udara pengap..
Inilah cinta yang kutunggu, yang membetahkan pungguk merindu bulan, yang membuat kesatria tabah mendekati tiang gantungan, yang tiba-tiba ada untukmu, tanpa kutahu mengapa, atau kapan, atau dari mana..
Aku mencintaimu penuh, memberat tanpa kupikul apa-apa, lurus dalam curam dan cadasnya, sederhana dalam kerumitan yang tak terterakan dengan seribu metafora, bertahta di hati tanpa macam-macam kbangaan, tanpa sorak sorai, kecuali pesta sunyi di halaman pikiranku..
Sambutlah, walau begini cara cintaku mendekatimu,
karena belum ditemukanya jalan lain, dan waktuku menyusut untuk kembali mengundi takdir
Aku mencintaimu karena kutahu tak ada jalan lain selain ini: di mana aku tiada, tiada juga kau, begitu dekat sehingga tanganmu di dadaku adalah tanganku, begitu akrab sehingga ketika matamu terpejam, akupun jatuh tertidur……..
*especialy for someone at andara street

BY MPU NALLAR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BAGAIMANA PENDAPAT ANDA ???????

Pengikut dari 5 benua

Arsip Blog