Karena Indonesia adalah Negara Kepulauan Terbesar di Dunia maka adalah suatu keharusan Bagi kekuatan militer Laut Indonesia bersama Rakyat Bahari untuk mulai kita fokus terhadap ancaman dan tantangan yang muncul dalam suatu masa. Fokus terhadap hal tersebut bukan saja Pencurian Ikan oleh Nelayan asing tetapi juga pada seluruh aktivitas kapal asing baik Kapal sipil ataupum Kapal Militer Asing , saatnya kita tidak hanya terpaku pada struktur kekuatan laut yang dibangun Negara agar mampu menghadapi Gangguan di laut atau serbuan Pihak Milter Asing akan tetapi juga kita wajib mengenali pula secara lengkap karakter pihak yang dikategorikan sebagai ancaman dan tantangan tersebut. Dengan kata lain, karakter dan tindak tanduk calon calon lawan dicermati dengan benar. Agar kita TNI Bersam Rakyat Bahari Mampu Mendeteksi setiap Pelnggaran Di Wilayah laut Indonesia. TNI Bersama Rakyat Bahari akan Siap memenangkan setiap Peperangan Laut dengan Militer Asing di seluruh Wilayah Laut Kedaulatan Indonesia yang akan dicaplok Mereka sesuai dan sejalan dengan Doktrin Perlawanan Rakyat Semesta Indonesia
Sebagai contoh adalah U.S. Navy yang memandang bahwa kekuatan laut Cina akan menjadi calon lawannya di masa depan. Persepsi demikian kemudian muncul dalam aspek-aspek terkait, baik operasi, intelijen, logistik maupun pendidikan dan pengkajian. Kalau mencermati kurikulum di lembaga pendidikan U.S. Navy, khususnya untuk perwira, sebagian dari kurikulum itu dirancang untuk mengenali karakter dan tindak tanduk Cina. Begitu pula dengan hasil-hasil pengkajian di U.S. Navy, termasuk seminar-seminar, sebagian fokusnya diarahkan ke kekuatan laut Cina, meliputi aspek operasi, intelijen, logistik maupun mutasi para personel Militer Cina .
Kegiatan operasi dan intelijen pun demikian. Berlalu lalangnya kapal perang dan kapal Angkatan Laut Amerika Serikat di perairan ZEE Cina membuktikan kebenaran akan fokus itu. Apabila kita berangkat dari pemahaman demikian, tentu saja bukan suatu hal yang aneh alias janggal dengan insiden seperti USNS Impeccable (T-AGOS 23) atau tabrakan udara antara pesawat intai EP-3 Aries dengan pesawat tempur Cina.,
Sekarang Bagamana tentang Indonesia dengan segala aspek tantangan demi tantangan dari Negara – Negara disekitar Negara kepulauan Indonesia , walau sampai saat ini Indonesia secara resmi belum pernah mendeklarasikan siapa lawannya dan atau calon-calon lawannya. Namun melihat perkembangan kontemporer di Laut Sulawesi, tidak sedikit pihak di negeri ini berpendapat bahwa Malaysia dan Australia lebih besar probabilitasnya menjadi calon lawan Indonesia suatu ketika dibandingkan dengan Singapura misalnya. Selanjutnya muncul pertanyaan, sudah seberapa dalam pengetahuan kita mengenai Australia dan Malaysia khususnya kekuatan Efektif Angkatan laut Mereka dalam berperang ? Sebagai Negara Kepulauan Terbesar Di dunia Sudahkah fokus Para Pemimpin dan Petinggi militer negeri ini diarahkan ke sana , dalam segala aspek baik operasi, intelijen, logistik dan lain sebagainya? Pahamkah kita dengan doktrin operasi Militer Malaysia ? juga saatnya kita pelajari bagaimana Doktrin operasi Militer Australia apa Mengertikah kita dengan karakter operasi militer serta struktur organisasi dan Personel militernya ? Selain data data terbaru Alutsista Dari Calon Calon Agresor
Banyak pertanyaan serupa yang relevan untuk diajukan.Semua itu pada dasarnya konsekuensi bila kita harus meprediksi bila terjadi peperangan dan menilai kekuatan suatu Negara - negara yang merupakan calon calon Potensial lawan kita di Masa depan. Saatnya sekarang sebelum sebagian wilayah Indonesia dicaplok Malaysia atau Australia LEMHANAS dan TNI melakukan obsevasi – observasi yang serius pada Ciri Perilaku , aktivitas Militer Negara – Negara Seperti Malaysia , Australia , deteksi lalu lintas Aktivitas Militer asing diseluruh Perairan Nusantara . bangun Sekarang juga bersama Rakyat Bahari membangun jaringan kedaulatan Laut dengan mengikut sertakan Satu juta Kapal2 sipil nasional dan Kapal2 Nelayan Indonesia dengan memberikan penyuluhan sandi kpd satu juta kapten atau nakhoda kapal nasional Negara harus memberikan secara gratis Alat2 komunukasi yang dilengkapi radar buatan Dalam Negri Kepada kapal - kapal nasional Indonesia dalam memantau setiap kapal militer Asing , kapal2 nelayan asing , pantau seluruh aktivitas kapal berbendera Asing yang masuk wilayah lautIndonesia ,Pada Waktu Secepatnya Pemerintah ( DEPHAN dan TNI ) Memesan kepada Industri Perkapalan dan Industri Militer Nasional Untuk segera Membuat 10000 kapal Perang kecil Hemat Energi Mampu bergerak cepat yang dipersenjatai Rudal berserta kelengkapan tempur laut. Apabila Presiden Terpilih merealisasikanya maka dalam waktu 24 bulan Dari Oktober 2009 Maka Pada 0ktober 2011 Kekuatan Laut Indonesia Akan disegani karena Jelas Angkatan laut Indonesia bersama Rakyat Bahari Indonesia Akan Mampu Mengontrol Keamanan Perairan & Menjaga Kedaulastan seluruh Wilayah Laut R.I. Indonesia Raya adalah Negara Kepulauan Terbesar di Dunia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
BAGAIMANA PENDAPAT ANDA ???????